Ringkasan Materi:
Orang-orang yang tidak lulus ujian adalah mereka yang tidak sadar bahwa sedang diuji dan yang tidak mengerjakan/melalui ujian dengan seharusnya (salah menyikapi ujian tersebut). Sedangkan mereka yang lulus adalah yang serius menjalani ujian, menjawab dengan sebaik-baiknya. Ujian yang diberikan Allah SWT bertujuan untuk mengetes kualitas diri dan keimanan kita. Hal ini termaktub dalam QS Al Ankabut ayat 2 yang artinya:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?”
serta dalam QS Al Ankabut ayat 3 yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
Ujian yang diberikan pasti sesuai dengan kemampuan/ilmu kita. Namun, seberat apapun, dengan campur tangan Allah, segalanya akan menjadi mudah. Siapkan diri kita (semakin banyak bicara dan semakin tinggi ilmu kita, akan semakin banyak ujian yang datang) serta bersikaplah sabar (dengan keseluruhan hati, pikiran dan tindakan). Kita pun perlu terus menghisab diri, bisa jadi dosa-dosa kitalah yang mengundang ujian-ujian yang ada. Memang mungkin berat, sakit, perih, dan membuat kita menangis, tetapi Allah Maha Tahu, Dia telah mengukur kadar kemampuan kita dengan sempurna.
Ketika melihat ujian yang dialami orang lain, kita harus berbaik sangka dan mendoakan. Seringkali hal ini menjadi lebih solutif dibandingkan ikut campur yang tidak pada tempatnya. Sesungguhnya orang-orang yang ditimpa ujian yang berat, jika lulus dengan gemilang, akan memiliki hati yang lebih bersih dan lebih bening, serta menjadi hamba-hamba Allah SWT yang utama dengan derajat yang ditinggikan olehNya. Insya Allah.(dicopas dari sini)
wallahu alam
materi audio: tidak ada