Materi: Melapangkan hati bag. 2
Ringkasan Materi:
Pada bagian pertama telah dibahas mengenai dua hal yang bisa dilakukan agar hati menjadi lapang, yaitu dengan memiliki sifat pemaaf dan jujur. Yang ketiga yang harus kita lakukan agar memiliki hati yang lapang adalah dengan tidak berharap kepada makhluk.
Banyak berharap dari makhluk, seperti keinginan untuk dipuji, dihargai, dihormati, diberikan balas budi, dan lain sebagainya akan menyempitkan hati. Semakin kita banyak berharap dari makhluk maka akan semakin sempit hati kita. Kita akan semakin sering kecewa, jengkel, dan uring-uringan jika harapan-harapan tersebut tidak terpenuhi.
Cukuplah Allah yang maha melihat, maha mendengar, maha menguasai seluruh jagat raya ini sebagai satu-satunya tempat kita menggantungkan segala harapan. Seperti janji Allah dalam kitabnya,
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS. Al-Baqarah: 186)Jadi, berbuat baiklah lalu lupakan. Beramal sholehlah lalu lupakan.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS At Taubah : 105)Yang keempat adalah ridho terhadap takdir Allah. Tidak ada satu kejadian pun di dunia ini yang terjadi tanpa kehendak Allah. Orang yang tidak ridho terhadap takdir Allah pasti banyak mengeluh. Persoalan-persoalan remeh akan sumber keluhan yang tidak ada habis-habisnya. Segala bentuk ujian, cobaan, dan kejadian apapun yang menimpa diri dapat menjadi penggugur dosa apabila kita ikhlas dan ridho dalam menjalaninya.
Biasanya orang yang lapang hatinya, urusannya akan mudah dan dikaruniai Allah perkataan yang berbobot.
“Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, permudahkanlah urusanku, dan bukalah simpulan dari lidahku, agar mereka memahami perkataanku”. (Q.S Thaha : 25-28) - dicopas dari sini
Wallaahu a’lam bish-shawaab