Materi: Menuju hati yang tidak mudah tersinggung
Ringkasan Materi:
Menurut teori marah, ada 4 golongan manusia yaitu :
- Orang yang susah marah, namun sekalinya marah sangat dahsyat dan biasanya terbawa dendam kesumat terus menerus
- Orang yang mudah marah namun mudah reda
- Orang yang mudah marah dan sulit berhenti ketika marah
- Orang yang susah marah dan cepat reda ketika marah
Mengapa manusia merasa tersinggung?? Sejatinya karena merasa dirinya ‘LEBIH’ daripada orang lain, sehingga ketika ada sesuatu yang menyundul ‘kelebihan’nya tersebut dengan sangat mudah sumbunya tersengat dan kemudian merasa tersinggung. Bila dibiarkan lama kelamaan perasaan lebih ini akan berkembang menjadi sombong. Penyebab lain orang merasa tersinggung karena mendengar perkataan yang menurut hati kecilnya memang mendekati kebenaran, sehingga mudah menyulut emosinya.
Marah memang suatu hal yang manusiawi, namun ketika marah kepentingannya adalah nafsu. Dan ketika kita hanya mengedepankan nafsu, tentu bukan kebaikan yang akan didapatkan. Untuk itu ada beberapa langkah yang dapat kita usahakan untuk menuju hati yang tidak mudah tersinggung, yaitu antara lain :
(1) Bertanya dan jujur pada diri sendiri
Ketika ada hal yang berjalan di luar kenyamanan kita, bertanyalah pada diri kita....”perlukah perkataan ini melukai saya?”, “perlukah kejadian ini merusak ketenangan saya?, “ Perlukah saya merusak suasana dengan membesar-besarkan perkara ini?”, kemudian jujurlah untuk menjawabnya. Jika memang jawaban jujurnya adalah tidak dan memang tidak ada manfaatnya bagi diri kita untuk merasa tersakiti maka bersikaplah tenang yang biasa saja. Jangan biarkan ketenangan dan kebahagiaan hidup kita tercuri oleh hal-hal yang remeh yang sebenarnya tidak ada gunanya bagi siapapun.
(2) Tingkatkan empati pada orang lain
Cobalah untuk menilai segala sesuatu dari sudut pandang orang lain dan mengembangkan pikiran positif agar empati kita meningkat. Ketika kita memposisikan diri kita pada posisi orang lain, kita akan lebih mudah memaklumi setiap perkataan dan perlakuan orang lain terhadap kita.
(3) Legawa dan lapang dada
Belajar untuk melapangkan hati, melapangkan dada, dan bersikap ikhlas terhadap setiap takdir. Dengan menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas ijin allah tentu akan membantu kita berlapang diri menghadapi situasi yang lazimnya menyulut nafsu marah manusia.
Semoga kita semua mendapatkan kekayaan berupa kesabaran dan kesabaran tersebut menjadi modal untuk bersama-sama memiliki hati yang tidak mudah tersinggung, amiin. (dicopas dari sini)
Wallaahu a’lam bish-shawaab
materi audio dapat didownload disini