Ringkasan Materi:
Kehidupan dalam dunia ini adalah sementara. Seberapa cintakah kita pada dunia? Cara mengukur hubbud dunia atau cinta dunia dapat dilihat dari 2 hal berikut:
- Barang yang kita miliki adalah ciptaan Allah. Jangan sampai barang yang kita miliki menjadikan kita merasa terhormat. Sesungguhnya kemuliaan di sisi Allah bukan dilihat dari harta benda yang kita miliki, melainkan ketakwaan lah yang membuat seseorang mulia di mata Allah.
- Kenalan kita. Terkadang kita merasa bangga memiliki teman yang punya jabatan tinggi atau terkenal. Sesungguhnya yang membuat kita bersyukur adalah ketika memiliki kenalan orang-orang yang bertakwa.
Evaluasilah diri kita setiap hari, bahwa Allah SWT yang berhak menilai. Sesungguhnya jabatan, popularitas dan semuanya yang melekat pada manusia adalah sama di mata Allah yang membedakan adalah ketakwaannya. Dan sesungguhnya takwa adalah sebaik-baik bekal dalam hidup kita. Allah SWT mengulang-ulang kata takwa di Al-Qur’an. Hal ini menandakan bahwa begitu penting dan banyak keutamaan dari takwa.
Kerugian dan kesengsaraan yang paling dirasakan oleh manusia adalah ketika menghadap Allah dengan tidak menggunakan pakaian takwa seperti dalam QS. al-A'raf (7) ayat 26. Hakekat ketakwaan di mata Allah adalah ketika kita menaati Allah di atas cahaya Allah dan meninggalkan kemaksiatan pun di atas cahaya Nya. Mari kita periksa hati kita karena sesungguhnya dunia ini hanya sementara dan semoga Allah menempatkan dunia dengan tepat di hati kita. (dicopas dari sini)
Wallaahu a’lam bish-shawaab
materi audio dapat didownload disini