Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Friday, February 19, 2010

MQ Pagi 20 Februari 2010

Friday, February 19, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Ujian

Ringkasan Materi:
Ujian hidup akan menjadi mudah untuk dijalani apabila iman kita kepada Allah mantap. Karena segala sesuatu yang terjadi adalah karena ijin Allah.
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."

"(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri"
(QS. Al Hadiid: 22-23)
Saat ini Aa' sedang berada di Padang untuk meresmikan masjid yang baru saja dibangun dengan dana dari Dompet Peduli Ummat (DPU) sebesar 1.2 milyar. Masjid ini diperkirakan akan tahan terhadap gempa hingga 10 skala richter. Terima kasih kepada para donatur yang sudah menjadi jalan yang menyebabkan masjid ini selesai dibangun.

Hikmah dari terjadinya gempa disini antara lain adalah semakin banyaknya orang yang datang dan memakmurkan masjid. Tetapi, setelah proses recovery berjalan, infrastruktur mulai tertata, masjid mulai sepi lagi, paling tidak ada pengurangan shof ketika sholat berjamaah.

Ujian kelapangan dan kemudahan sering kali menjadi lebih berbahaya dibandingkan dengan ujian kesempitan. Karena, disaat ditimpa kesusahan kita menjadi lebih mudah tersungkur sujud di hadapan Allah, tapi setelah kemudahan datang, ibadah kita sudah tidak lagi segigih dulu. Satu hal yang menarik, walikota disini juga mencanangkan program hafal asmaul husna dan juz 30. Semoga, hal ini akan semakin menumbuhkan kecintaan pada Allah dan Al Quran.

Sesi II
Pemateri: Ust. Fuad
Materi: Memakmurkan Masjid

Ringkasan Materi:
"Apabila seorang anak Adam meninggal maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau, anak shaleh yang mendoakannya" (HR. Muslim dan Ahmad)
Hal terpenting setelah pembangunan masjid adalah memakmurkannya, dan hanya orang beriman saja yang mampu melakukan hal itu.
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS. At Taubah: 18)
Dalam beberapa hadist juga disebutkan tentang keutamaan membangun dan memakmurkan masjid, antara lain:
“Barang siapa yang mendirikan masjid, Allah akan mendirikan sebuah rumah baginya di surga” (HR. Muslim)

Rasulullah saw bersabda: "Ada tujuh golongan manusia yang akan diberikan naungan Allah pada hari tak ada lagi naungan selain naungan-Nya, mereka adalah imam (penguasa) yang adil, pemuda yang tumbuh dalam nuansa ibadah kepada Allah, seseorang yang hatinya selalu tertambat pada masji, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berhimpun karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang lelaki yang dibujuk rayu oleh seorang wanita berkedudukan tinggi dan cantik, kemudian lelaki itu berkata: sungguh aku ini takut kepada Allah, seseorang yang bershadaqah dengan sesuatu lalu dia menyembunyikannya, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, Seseorang yang berdzikir kepada Allah pada saat sunyi senyap lalu kedua matanya meneteskan air mata." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka dari itu berlomba-lombalah untuk menafkahkan rizki kita pada saat pembangunan masjid dan memakmurkannya pada saat masjid itu telah berdiri. Rasulullah sendiri sangat senang memakmurkan masjid, hampir semua kegiatan beliau pusatkan di masjid, dan ini merupakan sunnah beliau. Bahkan, saat hijrah dan sampai di madinah, beliau membangun masjid terlebih dahulu.
"Barang siapa yang menghidupkan sunahku, sungguh ia cinta padaku dan barang siapa yang cinta kepadaku, maka ia akan disurga bersamaku." (HR. Bukhari dan Muslim)
Gempa di Padang terjadi karena ijin Allah, karena
"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. At Taghaabun : 11)
Adakalanya musibah adalah peringatan dari Allah atas dosa dan kesalahan kita, memang tidak ada manusia yang bisa terbebas dari dosa, tetapi jangan pernah bermain-main dengan dosa, karena setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di hari akhir.

Dikisahkan, seorang ahli hikmah, Ibrahim bin Adham didatangi oleh orang yang mengaku ahli maksiat. Ia mengutarakan niatnya untuk keluar dari kubangan dunia hitam.

Ibrahim bin Adham memberikan nasihatnya, seraya berkata, “Jika ingin menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka tak mengapa kamu meneruskan kesukaanmu berbuat maksiat.”Mendengar perkataan Ibrahim, ahli maksiat dengan penasaran bertanya, “Ya Abu Ishaq (panggilan Ibrahim bin Adham), apa syarat-syaratnya? ”

Ibrahim bin Adham berkata, “Pertama, jika ingin melakukan maksiat kepada Allah, janganlah kamu memakan rizki-Nya.”

“Lalu aku harus makan dari mana? Bukankah semua yang ada di bumi ini rizki Allah?” kata sang ahli maksiat keheranan.

Ibrahim bin Adham berkata lagi, “Ya, kalau sudah menyadarinya, masih pantaskah kamu memakan rizki-Nya, sedangkan kamu melanggar perintah-pertintah- Nya.” “Kemudian syarat yang kedua, kalau ingin bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah kamu tinggal di bumi-Nya. ”

Ya Abu Ishaq, kalau demikian, aku akan tinggal di mana? Bukankah semua bumi dan isinya ini kepunyaan Allah?” kata lelaki itu.

“Ya Abdullah, renungkanlah olehmu, apakah masih pantas memakan rizki-Nya, sedangkan kamu masih hendak melanggar perintah-Nya? ” kata Ibrahim.

“Ya benar, ” kata lelaki itu tertunduk malu.

Ibrahim bin Adham kembali berkata, “Syarat ketiga, kalau ingin juga bermaksiat, mau makan rizki-Nya, mau tinggal di bumi-Nya, maka carilah suatu tempat yang tersembunyi dan tidak dapat dilihat-Nya. ”

“Ya Abu Ishaq, mana mungkin Allah tidak melihat kita?” ujarnya.

Sang ahli maksiat itu pun terdiam merenungkan petuah-petuah Ibrahim. Lalu ia kembali bertanya, “Ya Abu Ishaq, kini apa lagi syarat yang ke empat?”

“Kalau malaikat maut datang hendak mencabut ruhmu, katakanlah, “Undurkanlah kematianku. Aku ingin bertaubat dan melakukan amal sholeh.” kata Ibrahim.

“Ya Abu Ishaq, mana mungkin malaikat maut mau mengabulkan permintaanku itu.” jawab lelaki itu.

“Baiklah ya Abu Ishaq, sekarang sebutkan apa syarat yang ke lima?” tanyanya lagi.

“Kalau malaikat Zabaniyah hendak membawamu ke neraka di hari kiamat, janganlah engkau mau ikut bersamanya.”

“Ya Abu Ishaq, jelas saja mereka (malaikat Zabaniyah) tidak akan mungkin membiarkan aku menolak kehendak-Nya. ” ujar lelaki itu.

“Kalau demikian, jalan apa lagi yang dapat menyelamatkanmu ya Abdullah?” tanya Ibrahim bin Adham.

“Ya abu Ishaq, cukuplah! Cukup! Jangan engkau teruskan lagi, mulai detik ini aku mau beristighfar dan mohon ampun kepada Allah. Aku benar-benar ingin bertaubat.” ujar lelaki itu sambil menangis penuh.

Maka dari itu, sering-seringlah bertaubat, dan berbuat amal sholeh, untuk menembus segala dosa yang telah kita lakukan. Jadilah manusia yang tahu diri dan pandai bersyukur.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus