Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Wednesday, March 31, 2010

MQ Pagi 01 April 2010

Wednesday, March 31, 2010
Sesi I
Pemateri: KH DR. Miftah Farid
Materi: Tepat dalam mengelola harta

Pengantar oleh KH Abdullah Gymnastiar:
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan

Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya: mengapa Dia menitipkan padaku???

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???...

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih

banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika: aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih. Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”, dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah… “ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
oleh WS. Rendra
Menarik membaca tafakur WS. Rendra pada syair ini, kita sering berkata bahwa semua hal yang kita milii adala titipan Allah, tetapi kenapa kita sering menderita saat titipan ini diambil?

Kita sering berburuk sangka terhadap semua hal yang tidak cocok dengan keinginan. Padahal, hidayah dan taufik Allah bisa datang dari mana saja, disaat lapang maupun sempit. Seberapa banyak diantara kita yang mampu duduk bersujud dan bersyukur pada saat kelapangan datang? Hal ini tidak mudah. Karena, sujud tersungkur meminta belas kasih Allah saat ujian menerpa akan menjadi sangat mudah dibanding dengan sujud bersyukur ketika kelapangan datang.

Ringkasan Materi:
Salah satu manifestasi dari tauhid adalah ketepatan kita dalam menyikapi harta. Pemilik segala yang ada di semesta ini adalah Allah, dan DIA memiliki kekuasaan absolut dalam memberikan rejeki kepada siapa saja yang DIA kehendaki. Kita memang diwajibkan bekerja, tetapi yang memberikan rejeki adalah Allah.

Dalam perspektif Islam harta dapat diasumsikan sebagai anugerah yang wajib disyukuri, amanah yang pasti akan dipertanggung jawabkan, titipan yang harus dijaga, dan hiasan hidup yang harus disikapi dengan baik. Bagi orang yang dipercaya mengelola harta lebih banyak, seyogyanya dapat memanfaatkan dan menggunakan harta yang ada sesuai dengan perintah Allah, karena setiap dari harta ini akan dihitung dan dipertanggungjawabkan, semakin banyak harta yang dikelola maka akan semakin lama proses pertanggungjawabannya.

Harta juga boleh jadi adalah sarana untuk menguji kita, apakah kita bisa bersyukur dan tidak menjadi sombong atau sebaliknya.
"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. At Taubah: 41)
Islam menekankan agar kita bekerja dengan penuh semangat dan menggunakan rejeki yang ada sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah, bisa dalam bentuk zakat, sedekah, infaq, fidyah, dam, dan lain sebagainya. Silahkan mencintai harta tetapi bersiaplah, karena suatu saat nanti kamu pasti akan meninggalkan hartamu atau harta yang akan meninggalkanmu. Karena harta bersifat sementara.

Bagi yang berkekurangan sebaiknya tidak terlalu kuatir karena tidak bisa beribadah menggunakan hartanya karena dengan keridhaan kita terhadap kemiskinan yang ada ditambah upaya keras untuk mengatasi kemiskinan tanpa meminta bantuan kecuali dalam keadaan terpaksa itu sudah cukup. Semoga kita dapat memaksimalkan segala yang ada untuk beribadah kepada Allah.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Tuesday, March 30, 2010

MQ Pagi 31 Maret 2010

Tuesday, March 30, 2010
Sesi I
Pemateri: Ustadzah Siti Sumarni
Materi: Birrul Walidain (Berbakti kepada Kedua Orang Tua)

Ringkasan Materi:
Setiap dari kita pasti memiliki orang tua, berbahagialah bgi mereka yang masih dititipi orang tua lengkap. Berbakti kepada orang tua bukan hanya sekedar hubungan kemanusiaan semata, tetapi juga sebagai bukti ketaatan kita kepada Allah, karena ibadah yang tidak disertai berbakti kepada orang tua adalah sia-sia.

Ada beberapa keutamaan dalam berbakti kepada orang tua, antara lain:
  1. Termasuk amalan yang paling mulia
  2. Dari Abdullah bin Mas’ud ra: Saya bertanya kepada Rasulullah saw: Apakah amalan yang paling dicintai oleh Allah?, Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: "Sholat tepat pada waktunya", Saya bertanya : Kemudian apa lagi?, Bersabada Rasulullah saw "Berbuat baik kepada kedua orang tua". Saya bertanya lagi : Lalu apa lagi?, Maka Rasulullah saw bersabda : "Berjihad di jalan Allah" (HR. Bukhari Muslim)
  3. Merupakan sebab keridhaan Allah
  4. Dari Abdillah bin Amr bin Ash ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, Tirmidzi, dan Hakim)
  5. Sebab bertambahnya umur dan barokahnya rejeki
  6. Dari Anas ra bahwa Nabi saw bersabda "Barangsiapa yang suka diluaskan rejekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi"(HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)
"Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak". (QS. An Nisaa: 36)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Monday, March 29, 2010

MQ Pagi 30 Maret 2010

Monday, March 29, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Mencari keridhaan Allah

Ringkasan Materi:
Saat ini Aa' berada di Darul Islah, mini islamic center yang ada di Tangerang. Melihat bangunan masjid yang belum jadi seperti ini yang terlintas dalam pikiran adalah kesan bergantung kepada makhluk yang jauh lebih besar daripada bergantung pada Allah. Disetiap pembangunan masjid selalu saja terlihat orang meminta-minta, tidak peduli sudah masuk waktu sholat, tetap saja mereka meminta. Harusnya proses pembangunan masjid harus didasari dengan pondasi keimanan yang kuat. Kalau tersendat, sebaiknya periksa niat dan cara ikhtiarnya, tobat, apakah mulai melenceng ?

Saat proses membangun pasti terdapat perbedaan pendapat terkait dengan aturan pembangunan terkait madzhab tertentu dan kalau sudah selesai pasti ada perasaan merasa berjasa. Padahal, sebuah masjid bisa berdiri hanya karena kehendak Allah semata, kita hanyalah jalan.

Ini penting untuk dikoreksi, jangan sampai perjuangan kita membangun masjid menjadi sia-sia, tidak beroleh pahala lantaran sikap sombong kita. Mending mana? menghilangkan perasaan berjasa atau menghilangkan pahala?

Allah Maha Tahu kalau hati kita memang menginginkan pujian manusia, mudah bagi Allah menggerakkan hati makhluk untuk menyebut-nyebut jasa kita. Kalau hati kita memang menginginkan itu, sudah...Allah bakal memberikannya. Dan hilanglah kesempatan untuk mendapatkan ridhaNYA, karena keinginan kita sudah tercapai yaitu dipuji oleh makhluk. Maka dari itu, lakukanlah segala sesuatu hanya karena mengharap ridha Allah, seperti kisah keikhlasan seorang prajurit dibawah ini.

Suatu ketika, dalam sejarah, pasukan kaum muslimin pimpinan Maslamah bin Abdul Malik tengah kebingungan menembus benteng musuh yang telah dikepung berhari-hari. Padahal pada benteng itu ada sebuah celah yang bisa dimasuki namun nggak ada satupun orang yang bisa melakukan hal itu. Sampai suatu saat seorang prajurit — yang tidak diketahui namanya – ternyata bisa melakukannya bahkan dengan aksinya itu akhirnya kaum muslimin memperoleh kemenangan!

Jelas aja Maslamah bin Abdul Malik gembira dan ingin berjumpa dengan ’sang penakluk’ benteng nan gagah berani itu. “Aku minta agar prajurit ‘penyusup’ ke benteng musuh datang menemuiku!” pintanya.

Namun tak ada seorang pun prajurit yang datang memenuhi permintaan Maslamah. Sampai datang seseorang memasuki kemahnya. “Aku akan memberitahu pada Anda siapa prajurit itu,” kata laki-laki itu. “Tapi orang itu mengajukan tiga syarat pada Anda; pertama, janganlah Anda menuliskan namanya dalam surat Anda kepada khalifah. Kedua dan ketiga, janganlah Anda memberinya hadiah dan bertanya dari kabilah mana ia berasal.” Setelah Maslamah menyanggupi permintaan itu barulah laki-laki itu berkata, “Saya adalah orang masuk ke dalam benteng tersebut.” Dan Maslamah pun tidak pernah tahu siapa nama prajurit tersebut.

Yang terpenting dari pembangunan masjid adalah membangun yang memakmurkannya, membangun jamaah.

Sesi II
Pemateri: Syech Kholil dari Madinah bersama Ustadz Roni Abdul Fattah
Materi: Keutamaan Akhlak Baik

Ringkasan Materi:
Melengkapi materi tentang akhlak baik yang disampaikan Syech Kholil tanggal 13 Februari 2010, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan, yaitu:
  1. Akhlak baik akan menaikkan derajat seseorang di dunia dan akhirat
  2. “Sesungguhnya seorang Mukmin dengan akhlaknya yang baik, akan mencapai derajat orang yang shaum (puasa) di siang hari dan shalat di tengah malam.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
  3. Akhlak baik adalah bukti keimanan seseorang
  4. “Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.”(HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban)
Buah dari akhlak baik ada banyak dan tidak mungkin disebutkan satu persatu, tetapi ada sebuah kisah yang dapat menggambarkan buah yang dapat dipetik dariakhlak baik.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam Oleh Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Abi Mas'ud Al Badri oleh Muslim, dan diriwayatkan dari Hudzaifah olehMuslim dari Nabi s.a.w sebuah kisah.

Ada seseorang dari zaman dahulu (sebelum Nabi s.a.w) yang meninggal lalu dihisab oleh Allah amalnya, maka tidak terdapat kebaikan sedikit pun dariperbuatannya kecuali dia itu orang yang suka mempergauli manusia dalam masalah jual beli dan hutang piutang. Dia orang yang suka mempermudah urusan danmenyuruh anak-anaknya agar mempermudah urusan orang yang dalam kondisi sulit (toleran dalam hutang dan jual beli). Dalam riwayat lain laki-laki ituberkata pada anak laki-lakinya sebelum meninggal :

" Jika engkau bertemu orang yang dalam keadaan sulit, bertoleransilah (berilah tangguh hutang, atau murahkan harga barang), mudah-mudahan Allah banyakmemaafkan kesalahan kita. "

dalam riwayat Hudzaifah dikisahkan dialog dengan Allah s.w.t :

" Apa yang engkau perbuat di dunia ? "
Laki-laki itu menjawab, " Tuhanku engkau beri hamba uang, dengan uang itu hamba berjual beli dengan manusia, dan hamba mempunyai sifat toleran (sabarpada orang yang dalam kesulitan). Hamba memudahkan urusan orang-orang yang sulit dan memberi tangguh hutang (sampai mampu membayar) "

Allah berfirman, " Aku lebih berhak berbuat toleran daripada dia, jauhkanlah azabku dari hamba-Ku ini, " perintah Allah.

Semoga sedikit ilmu tentang keutamaan akhlak baik ini dapat diamalkan, bukan hanya didengar dan diketahui saja.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Sunday, March 28, 2010

MQ Pagi 29 Maret 2010

Sunday, March 28, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Sibukkan dirimu dengan Allah

Ringkasan Materi:
Berbahagialah bagi orang yang merasa cukup hanya dengan diawasi oleh Allah. Bagi orang yang sibuk dengan penilaian makhluk, dia pasti akan sibuk mengatur kata-kata dan perilaku demi agar orang lain suka sehingga mengabaikan penilaian Allah. Padahal hati ini ada pada genggaman Allah, jadi jangan terlalu pusing dan berlelah-lelah menyenangkan hati manusia, tidak perlu mencari cinta dan perhatian orang. Cukup mencari ridha Allah. Apa untungnya membuat senang orang lain tetapi Allah marah.
"Barangsiapa memurkakan (membuat marah) Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yang semula meridhainya menjadi murka kepadanya. Namun barangsiapa meridhakan Allah (meskipun) dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhainya dan meridhakan kepadanya orang yang pernah memurkainya, sehingga Allah memperindahnya, memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam pandanganNya." (HR. Ath Thabrani)
Disetiap pembicaraan yang kita lakukan pasti didengar dan disaksikan oleh Allah. Latihlah diri ini untuk bisa merasakan kehadiran Allah. Sibuklah dengan tatapan dan pendengaran Allah. Insya Allah, dengan demikian akhlak kita dapat terjaga, tidak ada perbuatan sia-sia.
"Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Mujaadilah: 7)

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna" (QS. Al Mu'minuun: 1-3)
Semoga kita bisa berpindah dari sibuk dengan penilaian manusia menjadi sibuk denga penilaian Allah. Bergaul dengan manusia boleh, tetapi jangan sampai kita menjadi bergantung dan berharap kepada mereka. Segala yang ada didunia ini adalah jalan, karena segala sesuatu bersumber pada Allah.
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun ?" (QS. An Nisaa: 78)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 28 Maret 2010

Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hikmah perjalanan ke Ri

Ringkasan Materi:
Saat ini Aa' sedang berada di Riau, ada banyak hikmah yang bisa diambil dari perjalanan ini, antara lain:
  1. Saat kebun kelapa sawit yang diciptakan Allah sebagai bahan baku minyak goreng terserang hama tikus, untuk menanggulangi hal ini para petani melepaskan ular dan memelihara burung hantu, karena kedua binatang ini adalah musuh alami tikus, jadi tidak menggunakan bahan kimia apapun. Demikian pula untuk membasmi ulat pemakan daun, mereka menggunakan sejenis serangga yang mampu menanamkan telur di perut ulat yang pada akhirnya membuat ulat tersebut mati. Lihatlah, betapa seimbangnya alam ini.
  2. Ada juga seorang wakil bupati yang tiba-tiba ditunjuk sebagai bupati karena bupati yang sedianya menjabat ikut dalam pemilihan gubernur tetapi tidak lolos, ada juga wakil bupati lain yang mendadak menjadi bupati karena bupati yang asli terlibat kasus yang menyebabkan posisinya sebagai bupati dicopot. Seperti itulah jalan takdir, tampaknya sederhana dan terjadi secara kebetulan, tetapi tidak. Oleh karena itu jangan merisaukan rencana yang telah Allah tetapkan terjadi pada kita karena tidak semua hal akan sesuai dengan keinginan kita, tetapi risaukanlah tindakan kita terhadap Allah, melenceng atau tidak?
Segala apa yang ditetapkan Allah kepada diri kita pasti terbaik, selama kita hidup lurus menurut aturanNYA. Mungkin ada ujian kesulitan, jalani saja, buat kejadian itu menjadi jalan untuk menjadi lebih dekat dengan Allah, menjadi lebih bersih dan pada akhirnya menjadi jalan naiknya derajat kita. Niatkan diri ini untuk lebih bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menggerakan kita menuju jalan terbaik yang diridhaiNYA.

Kalau memang kita ditakdirkan kaya, kita akan menjadi kaya dengan cara yang baik, harta menjadi berkah dan dermawan. Pun demikian, jika takdir kita mengharuskan kita hidup berkekurangan, kita akan menjadi orang terhormat yang tidak bergantung kepada orang lain. Semua hal menjadi berkah. Alhamdulillah.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Friday, March 26, 2010

MQ Pagi 27 Maret 2010

Friday, March 26, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Berterima kasih kepada manusia

Ringkasan Materi:
Salah satu komponen syukur adalah kesediaan untuk berterima kasih kepada manusia.
“Orang yang paling banyak bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling banyak berterima kasih kepada manusia” (HR Thabrani)

“Tidak dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia” (HR Abu Daud)
Seringkali kita menganggap remeh kebaikan orang lain, terutama kepada orang-orang terdekat. Padahal, kemampuan kita untuk berterima kasih akan mempunyai efek yang luar biasa. Kita harus bisa merespon kebaikan orang lain dengan baik, ini adalah karunia Allah yang tidak boleh luput dari pengamatan kita.

Balas kebaikan mereka semampu kita, jangan takut rejeki akan berkurang. Rejeki akan diganti jika kita suka menolong dan berterima kasih kepada orang lain.

Sesi II
Pemateri: Ustadz Mulyadi Al Fadil
Materi: Pentingnya Mengingat Allah

Ringkasan Materi:
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS. Al Hasyr: 19)
Salah ciri orang fasik adalah lupa kepada Allah. Maka dari itu, berdzikirlah baik melalui ucapan (Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha ilallah, dan Allahu Akbar) maupun perbuatan (melakukan segala sesuatu hanya karena Allah). Cintai Allah dengan terus menerus mengingatnya.

Alkisah, suatu hari salah seorang sahabat Nabi Isa a.s. melakukan perjalanan dakwah di sebuah kota kecil. Penduduk kota itu berkumpul di hadapannya. Mereka meminta sahabat Nabi Isa a.s. untuk memperlihatkan mukjizatnya, yaitu menghidupkan orang mati, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Isa a.s. Demi membuktikan kebenarannya, sahabat Nabi Isa a.s. menuruti permintaan orang-orang itu. Maka pergilah mereka berbondong-bondong ke pemakaman dan berhenti di sebuah kuburan. Sahabat Nabi Isa itu pun lalu berdoa kepada Allah agar mayat yang berada di dalam kuburan tersebut dapat hidup kembali.

Tidak lama kemudian, atas izin Allah, mayat itu bangkit dari kuburnya, melihat ke sekeliling, lalu berteriak-teriak, “Keledaiku! Keledaiku! Mana keledaiku!?” Informasi dari mereka yang mengenalnya menyatakan bahwa semasa hidupnya orang itu sangat miskin dan harta satu-satunya yang paling ia cintai adalah keledainya.

Sahabat Nabi Isa a.s. lalu berkata kepada orang-orang yang menyertainya, ”Wahai saudaraku sekalian! Ketahuilah, bahwasanya kalian pun kelak seperti itu. Pada hari kiamat, kalian akan terbangun dan mencari-cari apa yang selama ini kalian cintai di dunia. Apa yang kalian cintai di dunia ini akan menentukan apa yang akan terjadi dengan kalian pada saat kalian dibangkitkan.” Demikianlah.

Berdzikir memiliki beberapa manfaat, antara lain:
  1. menjadi hamba yang dibanggakan Allah
  2. Rasulullah pernah keluar pada kalangan sahabat beliau, lalu bertanya : “Apakah yang membuat kalian duduk ?”
    Para sahabat menjawab : “Kami duduk berdzikir dan memuji-Nya atas apa yang Dia telah karuniakan kepada kami untuk memeluk agama Islam.”
    Rasulullah bersabda : “Demi Allah, kalian duduk hanya karena itu ?”
    Para sahabat menjawab : “Demi Allah, kami duduk hanya karena itu.”
    Rasulullah bersabda : “Sungguh aku tidak meminta kalian bersumpah karena menuduh kalian, tetapi telah datang Jibril mengabarkan bahwa Allah membanggakan kalian kepada para malaikat.”(HR. Muslim)

    dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya majelis-majelis dzikir. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat dzikir maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit.” Nabi berkata, “Maka Allah ‘azza wa jalla pun bertanya kepada mereka sedangkan Dia adalah yang paling mengetahui keadaan mereka, ‘Dari mana kalian datang?’. Para malaikat itu menjawab, ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu yang ada di bumi. Mereka mensucikan-Mu (bertasbih), mengagungkan-Mu (bertakbir), mengucapkan tahlil, dan memuji-Mu (bertahmid), serta meminta (berdo’a) kepada-Mu.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang mereka minta kepada-Ku?’. Para malaikat itu menjawab, ‘Mereka meminta kepada-Mu surga-Mu.’ Allah bertanya, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Belum wahai Rabbku.’ Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimana lagi jika mereka benar-benar telah melihat surga-Ku?’. Para malaikat itu berkata, ‘Mereka juga meminta perlindungan kepada-Mu.’ Allah bertanya, ‘Dari apakah mereka meminta perlindungan-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Mereka berlindung dari neraka-Mu, wahai Rabbku’. Maka Allah bertanya, ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Belum, wahai Rabbku.’ Lalu Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimanakah lagi jika mereka telah melihat neraka-Ku.’ Mereka mengatakan, ‘Mereka meminta ampunan kepada-Mu.’ Maka Allah mengatakan, ‘Sungguh Aku telah mengampuni mereka. Dan Aku telah berikan apa yang mereka minta dan Aku lindungi mereka dari apa yang mereka minta untuk berlindung darinya.’.” Nabi bersabda, “Para malaikat itu berkata, ‘Wahai Rabbku, di antara mereka ada si fulan, seorang hamba yang telah banyak melakukan dosa, sesungguhnya dia hanya lewat kemudian duduk bersama mereka.’.” Nabi mengatakan, “Maka Allah berfirman, ‘Dan kepadanya juga Aku akan ampuni. Orang-orang itu adalah sebuah kaum yang teman duduk mereka tidak akan binasa.’” (HR. Muslim)
  3. terhindar dari perbuatan yang sia-sia dan membentengi diri kita dari perbuatan dosa, karena kita bisa merasakan pengawasan Allah
  4. jalan dihapuskannya dosa dan kesalahan kita
  5. “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzaab: 35)
  6. membuka pintu rahmat dan kasih sayang Allah
  7. "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang percaya" (QS. Al Ahzab: 41-43)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Thursday, March 25, 2010

MQ Pagi 26 Maret 2010

Thursday, March 25, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Merasakan kedamaian yang sebenarnya

Ringkasan Materi:
Tenang dan gelisah itu milik Allah. Sakinah itu milik Allah, Dialah Allah yang menurunkan sakinah di hati orang-orang beriman. Sakinah tidak bergantung pada apapun selain keimanan kepada Allah.
"Dialah Tuhan yang menurunkan rasa tentram (ketenangan) di hati orang beriman,agar imannya makin hari makin kuat.Kepunyaan Allahlah seluruh tentara di langit dan di bumi.Dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS. Al Fath: 4)
Sebagian orang mencari ketenangan dengan narkoba, pergi ke taman, menonton film, rekreasi, juga melalui manusia. Tidak akan bisa, karena hati hanya akan menjadi tenang jika kita ingat kepada Allah.
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'd: 28)
Salah satu sebab hati menjadi sengsara dan tidak tenang adalah keinginan kita untuk dipuji oleh mahkluk, hal ini terkadang membuat kita melakukan hal yang dilarang Allah. Seringkali, karena ketakutan atau kecintaan kepada seseorang kita melakukan hal-hal yang tidak disukai Allah. Padahal, hati sepenuhnya dalam kekuasaan Allah.
"Barangsiapa memurkakan (membuat marah) Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yang semula meridhainya menjadi murka kepadanya. Namun barangsiapa meridhakan Allah (meskipun) dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhainya dan meridhakan kepadanya orang yang pernah memurkainya, sehingga Allah memperindahnya, memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam pandanganNya." (HR. Ath Thabrani)
Jangan berlelah-lelah mengejar hati seseorang, apapun alasannya. Cukup mencari ridha Allah, karena Allah dengan mudah bisa membuat hati orang yang kita kejar berbalik, tidak sesuai dengan keinginan kita. Ini sangat mudah bagi Allah.

Mulai hari ini berhentilah, periksa diri kita, kita melakukan sesuatu karena apa? untuk Allah atau makhluk. Saat kita bercermin (berhias), jangan melakukan secara berlebihan, dengan menebalkan make-up atau memakai pakaian yang tidak sesuai syariat. Buat apa? Untuk siapa? Kalau untuk Allah, benarkah Allah membutuhkan hal-hal demikian?

Sudah, berhentilah merekayasa perilaku dan penampilan demi untuk terlihat baik, buat apa? bukankah Allah Maha Tahu Segalanya?

Rasakan ketenangan dan kedamaian hidup dengan hanya mengharap ridha Allah. Ini nikmat. Lakukan segala sesuatu dengan wajar dan lurus, selama itu benar, tidak usah sibuk memikirkan penilaian orang lain. Ketenangan hati tidak ada hubungannya dengan makhluk.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Wednesday, March 24, 2010

MQ Pagi 25 Maret 2010

Wednesday, March 24, 2010
Sesi I
Pemateri: KH DR. Miftah Farid
Materi: Nikmat beribadah di tanah suci

Pengantar oleh KH Abdullah Gymnastiar:
Beribadah ke tanah suci adalah karunia dari Allah, pergi ketanah suci sudah seharusnya menjadi cita-cita bagi setiap muslim. Kalau memang belum bisa berangkat, jangan patah semangat. Allah pasti akan memberikan jalan bagi hambaNYA yang memang diundang ke Baitullah. Mintalah, niscaya Allah akan menyediakan jalan. Uang bukanlah sebab bisa tidaknya kita pergi ke tanah suci, karena ada beberapa orang yang dititipi uang oleh Allah tetapi tidak menyempatkan diri untuk berangkat kesana.

Pergi ke tanah suci bukanlah untuk mendapat gelar, gengsi dan berbagai pujian dari mahkluk, ini tidak ada urusannya. Karena ada hal yang lebih penting dari semua itu yaitu penebusan dosa. Di tanah suci banyak tempat yang dijanjikan Allah sebagai tempat terkabulnya doa, pun demikian pahala yang didapat dari beribadah disini berkali lipat lebih banyak dibanding dengan beribadah diluar tanah suci. Ini tidak ada nilai, sangat berharga.

Ringkasan Materi:
Berkesempatan pergi ke tanah suci adalah salah satu nikmat Allah yang berharga.
Rasulullah saw bersabda: “Janganlah memaksakan (berusaha keras) mengadakan perjalanan kecuali pada tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul saw, dan Masjid Al Aqsha” (HR. Bukhari)

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Ad-Darda’ ra, Rasulullah saw juga bersabda, ”Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqsa lebih utama lima ratus kali lipat.” (HR Ahmad)
Disamping mendapat pahala yang berlipat ganda, beribadah di tanah suci akan mendatangkan nikmat ibadah. Memang, nikmat ibadah tidak harus didapat di tanah suci saja, dilingkungan kita sendiri hal ini juga bisa dirasakan. Tetapi, datang ke Baitullah akan menimbukan kesan yang berbeda.

Beribadah kepada Allah seharusnya dapat membuat hati kita menjadi lebih tenang dan sejuk. Perjalanan ke tanah suci dapat dijadikan sarana pengobatan spiritual, pembentukan karakter/akhlak, terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, mengendalikan hawa nafsu, serta membuat kita menjadi pribadi yang tangguh. Memang, pada beberapa orang hal ini tidak berdampak, haji dan umrah tidak membuatnya menjadi yang lebih baik. Karena, hal baik tidak bisa didapat dengan cara yang tidak baik.

Hal ini seringkali terlihat pada saat melakukan thawaf, keinginan untuk mencium hajar aswad akan membuat kita bisa menilai karakter seseorang, ada yang demi bisa mencium hajar aswad dia rela melakukan segala cara demi agar bisa mendekat, meskipun harus dengan menyikut, mendorong, dan menyerang jamaah lain. Ada pula orang yang dengan sabar, sedikit demi sedikit mendekati dengan cara yang baik, dan ada juga yang pasrah, dapat mencium syukur, enggak juga tidak apa-apa.

Haji adalah ibadah yang ketat waktu dan tempat, kita tidak bisa seenaknya pergi berhaji, ada batasan waktu dan tempat. Inilah yang menyebabkan haji menjadi satu-satunya ibadah yang dibatasi, untuk bisa berhaji seseorang harus rela antri. Tetapi, bagi yang memang rindu merasakan nikmatnya pergi ke tanah suci untuk beribadah Allah menyediakan sarana lain yakni dengan umrah.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Tuesday, March 23, 2010

MQ Pagi 24 Maret 2010

Tuesday, March 23, 2010
Sesi I
Pemateri: Ustadzah. Erika Suryani Dewi, LC
Materi: Masuk surga dengan selamat

Ringkasan Materi:
Rasulullah saw pernah bersabda bahwa dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. Wanita berbeda dengan bidadari, bidadari diciptakan tanpa hawa nafsu dan senantiasa taat kepada Allah. Sedangkan wanita diciptakan lengkap dengan tarikan hawa nafsu. Hal ini tertuang dalam QS. Asy Syam: 8-10
"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."
Kita pasti menginginkan masuk ke surga dengan selamat, tanpa harus mampir ke neraka untuk pembersihan dosa, atau melewati shirath yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang yang kedua sisinya dilengkapi dengan kait-kait menggantung untuk mengambil orang yang melewatinya, maka ada yang terluka kulitnya (tetapi) selamat dan ada yang didorong ke dalam neraka.

Lantas, bagaimana agar kita bisa selamat?
"Sembahlah Yang Maha Pengasih (Allah swt), berilah makan, sebarkan salam, kalian akan masuk surga dengan selamat." (HR.Tirmidzi)

"Wahai umat manusia, sebarkan salam, berilah makan, jalinlah tali silaturahmi, shalat tahajudlah di saat manusia tertidur lelap, maka kalian akan masuk surga." (HR.Tirmidzi)
Dari hadist diatas kita bisa belajar bahwa untuk dapat masuk surga dengan selamat ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
  1. Menyembah Allah Yang Maha Pengasih - Jangan menyekutukanNYA dengan sesuatu-pun
  2. Memberi makan - pada hari kelaparan kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat ataukepada orang miskin yang sangat fakir. (QS. Al Balad: 14-16)
  3. Tebarkan salam - tidak hanya dalam bentuk ucapan salam saja, tetapi tebarkanlah salam keselamatan dengan perilaku
  4. Sholat malam - ada banyak redaksi yang memberitahukan beberapa keutamaan sholat malam. Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir.
"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda; "Demi zat yang jiwaku ada dalam genggamanNya, kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum saling mencintai." (HR. Muslim)

"Maukah kamu kutunjukkan sesuatu, apabila kamu lakukan akan saling mencintai? Biasakan mengucapkan salam di antara kamu (apabila bertemu)." (HR. Muslim)
Betapa kita seringkali tidak menyadari bahwa hal-hal yang tidak berkaitan dengan beribadah langsung kepada Allah juga dicatat. Kalau kesalahan antara hamba dengan Allah dapat ditebus dengan istighfar dan tobat, maka kesalahan antara sesama hamba tidak semudah itu, karena kita harus meminta maaf kepada orang yang kita dzalimi. Oleh karena itu, menjaga lisan dan tangan adalah utama.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Monday, March 22, 2010

MQ Pagi 23 Maret 2010

Monday, March 22, 2010
Sesi I
Pemateri: Ustadz Hilman Rosyad Shihab
Materi: Hikmah dibalik turunnya QS. Al Alaq 1-5

Ringkasan Materi:
Pengangkatan Muhammad saw sebagai Rasulullah di Gua Hira ditandai dengan diturunkannya Surat Al Alaq: 1-5
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Dari ayat dalam surat ini ada beberapa pelajaran yang bisa diambil, diantaranya adalah bahwa kita harus mempertajam pemahaman terhadap islam. Disini Allah mengulangi perintah "Bacalah" sebanyak 2(dua) kali, ini merupakan pertanda agar kita senantiasa membaca setiap hal yang terjadi baik yang lahir maupun yang batin. Kata Iqra' dapat dimaknai membaca secara harfiah menggunakan mata lahir dan juga membaca secara batiniah menggunakan mata hati.

Dari ayat ini kita juga bisa menyimpulkan bahwa membaca adalah penting, dengan membaca kita akan mampu berkembang. Kalau kita telusuri, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini tidak luput dari peran umat Islam di masa lalu. Kemajuan bangsa Barat dewasa ini disebabkan karena perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, setelah para pemikir dan filosof di Yunani menghilang, dunia diliputi 'kegelapan'. 'Zaman Kegelapan' adalah masa dimana masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelektual dan kemandekan ilmu pengetahuan.

Kalau sekarang muncul berbagai stigma yang cenderung memojokkan Islam sebagai agama teroris dan anti kemajuan, ini tidak benar. Islam muncul dengan cahaya ilmu pengetahuan, mulai dari ilmu pengobatan, astronomi, politik, sains dan lain sebagainya. Islam adalah agama progresif yang maju kedepan. Islam adalah agama rasional, tidak membelenggu dan mencerahkan.

Keadaan umat Islam dewasa ini memang sedang terpojok dan cenderung tidak berkembang, hal ini dapat disikapi dengan mengasah diri dan hati untuk lebih dekat dengan Allah, setelah itu ajaklah orang lain agar dapat memahami Islam dengan lebih baik, sehingga komunitas ini dapat berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai berpecah belah.

Hikmah lain yang bisa diambil dari ayat ini adalah bahwa yang perlu diyakini bukanlah apa itu Allah, tetapi siapa Allah dan bagaimana cara kita dalam mensikapi keberadaan Allah.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Sunday, March 21, 2010

MQ Pagi 22 Maret 2010

Sunday, March 21, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hikmah selama berada di Masjidil Haram

Ringkasan Materi:
Saat ini Aa' sedang berada di lantai dua Masjidil Haram, bila melihat kebawah akan terlihat orang yang sedang thawaf dan beribadah. Sungguh luar biasa, hati ini semakin bisa menilai betapa mahalnya nikmat iman. Berangkat ke tanah suci adalah nikmat yang tidak ada bandingannya. 1 kali sholat disini pahalanya 100.000 kali sholat di luar Masjidil Haram. Ini tidak ada bandingannya.

Disini pun ada tempat-tempat yang oleh Allah dijanjikan bila kita berdoa akan dikabulkan, kapanpun. Disini, kita bisa meminta sesuatu untuk diri, keluarga dan sanak saudara kita. Disini, kita bisa mengenang perjuangan Rasulullah saw, dan juga dapat mengenal makhluk Allah yang sangat beragam.

Umroh bukanlah sesuatu yang dilakukan agar kita dikenal dan dipuji orang, lebih daripada itu ini adalah kesempatan untuk kita bisa terbebas dari dosa, merubah takdir yang ada agar berubah menjadi lebih baik dan terhindar dari api neraka. Ini adalah tempat dahsyat, tempat kekasih Allah berkumpul.

Malam ini adalah malam terakhir rombongan berada di Masjidil Haram untuk selanjutnya pulang ke tanah air, karena boleh jadi tahun depan Aa' tidak dapat kesempatan untuk umroh lagi. Doakan kami agar bisa sampai dengan selamat di tanah air

Sesi II
Pemateri: Ustadz Hilman Rosyad Shihab
Materi: Palestina

Ringkasan Materi:
Di bulan ini masih banyak orang yang merayakan maulid Nabi Muhammad saw. Semoga mereka diberi hidayah agar kecintaan mereka sempurna, sehingga bisa mengimani, melaksanakan sunah, dan menjaga kehormatan Nabi Muhammah saw yang banyak dinistakan oleh orang kafir.
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri." (QS. Al Maaidah: 82)
Di Palestina, ada masjid Al Aqsha yang sudah lebih dari 60 tahun berada di tangan Yahudi, sampai saat ini penistaan terhadap masjid ini terus berlangsung. Mulai dari pembakaran, penembakan, dan penggalian guna mencari Singgasana Nabi Daud as. Dan lebih dari 20 tahun kaum muslim tidak leluasa melakukan sholat, yang diperbolehkan sholat adalah para orang tua yang berumur lebih dari 45 tahun.

Di Palestina juga terjadi pengusiran penduduk di sekitar Masjid Al Aqsha, mereka dituduh sebagai penduduk ilegal, setelah mereka pergi Israel mendirikan flat-flat baru bagi Yahudi. Kota Yerusalem pun diubah menjadi kota wisata agama, oleh karena itu disana dibangun kafe yang menjual berbagi macam minuman keras, ini sengaja, supaya keadaannya tidak lagi bercirikan islam.

Juga tentang rencana pembentukan negara Israel Raya yang direncanakan meruntuhkan simbol-simbol Islam, diantaranya dengan menguasai Mekkah dan Madinah, inilah realita yang terjadi sekarang. Konflik Palestina secara tidak langsung juga memicu hal serupa di beberapa negara seperti, Irak, Iran dan Kuwait. Tapi Palestina tidak tinggal diam begitu saja, negara ini juga telah banyak mencetak penghafal Qur'an usia muda dan terus akan bertambah .

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 21 Maret 2010

Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Ujian Nasional bukanlah segala-galanya

Ringkasan Materi:
Khusus untuk adik-adik yang akan menjalani ujian nasional, jangan pernah merasa sendiri, jangan panik, dan jangan pernah berharap, meminta tolong, dan berlindung selain kepada Allah. Jangan menjadikan ujian nasional adalah segala-galanya, jangan beranggapan bahwa ujian nasional adalah penentu kehidupan, ini hanyalah episode hidup, lulus memang penting, tetapi tidak lantas menghalalkan segala cara untuk bisa lulus. Keridhaan Allah lebih penting. Allah yang Maha Tahu setiap kondisi kita, paling tahu yang terbaik untuk kita. Tenang saja, buat ujian ini menjadi jalan untuk bisa menjadi lebih dekat dengan Allah.

Kita benar harus belajar dan berikhtiar, tetapi Allah adalah sebaik-baik pemandu hidup kita. Perbanyaklah tobat dan mohon ampun padaNYA, mulailah jadi ahli ibadah, bertekadlah untuk menjadi orang yang paham akan agama, perbanyak istighfar dan merenungkan kesalahan diri, bercita-cita boleh tetapi apa gunanya kalau Allah tidak ridha?

Bertaqwalah kepada Allah, niscaya DIA akan memberi ilmu, jangan lebih mementingkan kelulusan daripada kejujuran. Mudah-mudahan semua lulus, tetapi tidak lulus-pun bukan berarti kehinaan dan kehancuran, bisa jadi kejadian ini adalah sarana peningkatan iman.

Bagi orang tua, jangan menekan anak untuk lulus karena anak sendiri juga tahu kalau dia harus lulus. Jangan memaksa anak untuk sibuk dengan dunia, paksalah untuk lebih dekat dengan Allah, yang perlu diingat adalah anak ini milik Allah, Allah yang punya, yang menyiapkan rejekinya, dan merawat dia.

Mudah-mudahan kita tidak menuhankan ujian nasional ini. Ujian nasional bukanlah segala-galanya. Allahlah yang segala-galanya

Sesi II
Pemateri: Ustadz Mulyadi Al Fadil
Materi: Bekal menghadapi Ujian Nasional

Ringkasan Materi:
Saat ini banyak orang gelisah karena takut tidak lulus ujian, baik orang tua, anak, maupun guru. Ketegangan ini membuat kepala sekolah menekan guru, guru menekan siswa, lantas siswa menekan siapa?? kok jadi tekan menekan begini?

Seseorang yang berangkat ke suatu tempat dapat dipastikan akan sengsara jika tidak membawa bekal. Apalagi kalau kita akan pergi naik gunung, Ujian nasional ini di adakan untuk menguji kemampuan dan kesiapan kita setelah 3 tahun belajar, untuk itu kita harus menyiapkan bekal dalam menghadapi ujian ini. Bekalnya ada 4(empat) hal, yaitu:
  1. Tahajud
  2. Doa
  3. Sedekah
  4. Minta doa/restu pada orang tua
Di masjid, sekarang banyak berkumpul siswa-siswi dan guru yang esok akan menghadapi ujian nasional, mereka mengikuti Malam Motivasi menjelang Ujian Nasional. Mereka berkumpul untuk bermuhasabah, berdoa, dan sholat malam demi meminta bantuan Allah dalam menghadapi ujian nasional. Berikut petikan wawancaranya.
Ustadz Mulyadi: Kenapa adik ikut ke Daarut Tauhid?
Siswa SMA 5: Biar lebih siap menghadapi ujian

Ustadz Mulyadi: Anak SMA 5 katanya pintar-pintar?
Siswa SMA 5: Pinter kan tidak menjamin kita bisa lulus :)

Ustadz Mulyadi: Kalau adik dari SMP Pasundan 12 bagaimana?
Siswi SMP Pasundan 12: Saya senang, karena bisa berkumpul dengan teman dari sekolah yang lain

Ustadz Mulyadi: Kalau guru SMP Daarul Hikmah? ini tahun kedua ya?
Guru SMP Daarul Hikmah: Iya, saya senang, dengan adanya kegiatan ini saya berharap guru dan siswa menjadi lebih tenang dalam menghadapi ujian

Ustadz Mulyadi: Kalau buat orang tua murid?
Orang tua murid: Saya menghimbau, mari kita doakan disetiap tahajud agar anak-anak kita berhasil dalam UN dengan baik, bukan hanya hasilnya saja tetapi juga prosesnya
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Saturday, March 20, 2010

MQ Pagi 20 Maret 2010

Saturday, March 20, 2010
Mohon maaf, dikarenakan radio Delta Surabaya yang biasa saya dengar hari ini tidak merelay MQPagi maka rangkuman materi untuk hari sabtu, 20 Maret 2010 tidak bisa saya post ke website.

Mohon maaf atas keterbasan ini, saya pun tidak dapat mengakses radio internet dikarenakan tidak mempunyai fasilitas itu. Adakah sahabat MQPagi yang berkenan membantu untuk mentranskrip/merangkum acara ini? Karena, kejadian seperti ini mungkin akan berulang. Terima kasih

Berikut rangkuman yang saya copy paste dari facebook MQPagi.
Setiap kejadian demi kejadian merupakan takdir Allah. Dibalik takdir Allah pasti terdapat hikmah yang bermakna. Tergantung sejauh mana kita peka atas rahasia Allah tersebut, jika mata hati sudah terbuka dan kita bisa memebaca hikmah yang terkandung dalam setiap kejadian, maka kita dapat menjadi hamba Allah yang semakin bersyukur dan yakin pada-Nya.

Begitu mudah bagi Allah menakdirkan apapun, baik yang kita harapkan maupun yang tidak diharapkan. Sesungguhnya semua takdir yang Allah karuniakan pada kita, apabila kita dapat mengambil hikmah disetiap kejadian tersebut, maka kita akan dapat memaknainya sebagai nikmat Allah yang tiada terkira. Kita sering melupakan nikmat Allah, mengabaikan, dan tidak peduli, khususnya untuk hal-hal kecil. Sesungguhnya nikmat Allah yang telah dilimpahkan pada hambanya sungguh melimpah ruah, tak dapat dihitung dengan jari, bahkan mesin penghitung sekalipun.

Terdapat beberapa tingkatan cara agar kita selalu menjadi hamba yang bersyukur disetiap saat, yaitu:
  1. dengan melihat penderitaan orang lain, maka sesungguhnya beban yang kita rasakan tidak seberapa, karena masih ada yang lebih menderita dari kita
  2. selalu mengingat semua kemudahan yang telah Allah limpahkan pada kita, dalam setiap detik hari-hari kita.
  3. harus selalu tajam hati terhadap setiap nikmat yang tidak ternilai, sebab dengan mata hati yang tajam bisa akan bisa mengambil hikmah disetiap kejadian, sehingga akan dapat menjadikan kita hamba yang selalu bertaubat dengan petunjuk Allah.
Seseorang tidak akan tahu itu nikmat, sampai ketika nikmat itu hilang.......

View Comments

Thursday, March 18, 2010

MQ Pagi 19 Maret 2010

Thursday, March 18, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Pengalaman Umrah

Ringkasan Materi:
Saat ini Aa' berada di Multazam, selesai melakukan thawaf dan sa'i. Diantara kami ada jamaah yang berangkat umrah bersama keluarganya (suami - isti dan mertua)

Aa': Bagaimana perasaannya,umrah dengan keluarga sambil membawa anak berumur 1.5 tahun?
Jamaah: Alhamdulillah, semoga perjalanan ini bisa menjadi pengalaman berharga untuk keluarga, dan juga anak saya, mudah-mudahan jadi anak sholeh.

Hari ini ada 7(tujuh) bus jamaah umrah yang syariatnya pergi dengan MQ Travel. Beberapa jamaah yang sempat diwawancara Aa' merasa bersyukur karena bisa melihat Ka'bah secara langsung dan berharap dapat mengulangi ditahun berikutnya. Aamiin.

Saat melaksanakaan umrah, kita memakai ihram, apa hikmahnya? Ihram membuat kita terbebas dari keinginan dilihat orang lain, karena dengan memakai ihram semua manusia akan terlihat sama, tidak ada lagi topeng harta, pangkat, dan topeng-topeng duniawi lainnya. Selama ritual umrah, kenikmatan ibadah sangat terasa. Memang saat berangkat dari Indonesia banyak jamaah yang sakit, tapi Alhamdulillah begitu sampai di Mekkah semuanya sehat.

Dalam rombongan kali ini ada seorang dokter yang telah beberapa kali ikut umrah, berkat pergi ke tanah suci ini pula sang dokter mendapatkan jodoh. Ceritanya, ketika umrah beberapa tahun yang lalu, setiap kali thawaf, sai, dan lempar jumrah dia selalu bertemu dengan seorang gadis, dan 3 bulan setelah pulang umrah mereka menikah. Subhanallah

Sesi II
Pemateri: Ustadz Mulyadi Al Fadil
Materi: Kasih sayang Allah

Ringkasan Materi:
Salah satu yang harus diyakini adalah hidup ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah. Saat ini disaat beberapa orang terlelap dalam tidur mereka, atau bagi yang sudah terbangun sudah sibuk melakukan hal sia-sia, dan membicarakan aib orang lain, kita berkumpul di masjid demi untuk mendapatkan ilmu. Ini adalah kasih sayang Allah, Allah telah membuat kita bangun dengan badan yang sehat, dan hati yang yakin untuk kemudian beribadah kepadaNYA.

Alkisah, ada seorang pelacur yang sangat haus, dalam kondisi kepayahan tersebut, tiba-tiba matanya melihat sebuah sumur tua yang di dalamnya ada air. Tentu aja ia merasa gembira, karena air itu tentu bisa menghilang rasa hausnya. Dengan tubuh gemetar karena kelelahan, kelaparan dan kehausan, ia berusaha mengambil air sumur itu dengan sepatunya.

Ketika sepatu itu ditarik ke atas sumur, ternyata ia berhasil mendapatkan air di dalam sepatunya. Ia segera hendak meminum air sumur tsb. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang juga merasa sangat kehausan dan ia meminta minum.

Karena merasa sangat iba, wanita itu memberikan air yang ada di dalam sepatunya itu. Dengan lahap anjing itu meminum air tsb dan tak lama kemudian air itu pun habis. Setelah wanita ini meninggal, dikisahkan malaikat Malik sang penjaga neraka berdebat dengan malaikat Ridwan sang penjaga surga.

Malaikat Malik berpendapat bahwa wanita itu harus masuk neraka karena pekerjaannya adalah pelacur yang penuh dengan dosa. Sedangkan Malaikat Ridwan berpendapat bahwa wanita itu masih layak untuk masuk surga karena perbuatan dosanya dilakukan dengan sebab terpaksa. Apalagi wanita itu mengakhiri hidupnya dengan akhlakul karimah.

Dia rela mengorbankan hidupnya demi anjing yang kehausan yang juga merupakan mahluk Allah.

Akhirnya kedua malaikat tsb sepakat untuk membawa masalah ini kepada Allah Swt. Ternyata Allah membenarkan pendapat Malaikat Ridwan dengan berfirman: “Kau benar Ridwan. Wanita itu telah menebus dosa-dosanya dengan berkorban demi makhluk-Ku yag lain. Masukkanlah wanita itu ke dalam surga.”

Hikmah dari cerita ini adalah bahwa kebaikan akan mengundang kasih sayang Allah dan akan membuat Allah mengampuni kita. Kasih sayang Allah itu luas.

Lalu, seperti apa bentuk kasih sayang Allah?
Dari Abu Hurairah ra ia berkata:“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:’ Allah telah menjadikan rahmat kasih sayang 100 bagian. Dia menahan disisi-Nya 99 bagian, dan Dia menurunkan 1 bagian ke bumi. Maka dengan satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, yang menyebabkan seekor hewan mengangkat kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya”(HR. Muslim)

“Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri darijenis diri kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dia pun menjadikan diantara kalian rasa kasih sayang” (QS Ar Rum: 11)
Sesungguhnya rahmat Allah meliputi segala sesuatu,
"Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (QS. Al A’raaf: 156)
“Ketika Allah menciptakan Makhluk,Dia menetapkan atas Dirinya dengan Tangan-Nya: “Rahmat-Ku melebihi murka-Ku“ (HR. Ibnu Majah)
“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan” (QS. An Nahl: 10-11)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Wednesday, March 17, 2010

MQ Pagi 18 Maret 2010

Wednesday, March 17, 2010
Sesi I
Pemateri: KH DR. Miftah Farid
Materi: Bersyukurlah

Ringkasan Materi:
Nikmat, sekecil apapun, wajib disyukuri, hal ini akan membuat nikmat akan terus bertambah. Sejatinya, Allah tidak ada kepentingan dengan rasa syukur yang diungkapkan oleh manusia, hal ini tidak akan mempengaruhi kebesaran Allah, karena semua manfaat dari syukur ini akan kembali kepada diri kita sendiri.
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (QS. Luqman: 12)
Lalu, bagaimana cara mensyukuri nikmat Allah? Pangkal dan awal syukur adalah ucapan Alhamdulillah. Jadi, setiap akan dan selesai melakukan perbuatan baik ucapkanlah Alhamdulillah. Hal ini telah diajarkan oleh Rasulullah saw dalam wirid yang biasa kita ucapkan selepas menunaikan ibadah sholat fardhu. Tasbih 33x, Tahlil 33x, Tahmid 33x, Takbir 33x.

Disaat kita berhasil meraih keinginan, kita juga dianjurkan untuk mensucikan Allah, memuji Allah, dan memohon ampun kepadaNYA. Kenapa? Karena, boleh jadi disaat kita sukses ada orang lain yang terpinggirkan. Hal ini tertulis dalam Quran surat An Nasr 1-3, ketika Rasulullah saw berhasil menduduki kota
Mekkah.
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat"
Selain mengucapkan Alhamdulillah, Rasulullah saw juga mengajarkan kita untuk melakukan sujud syukur. Dalam redaksi yang lain Al Quran juga mengajarkan kita untuk melakukan sholat dan berkurban sebagai wujud syukur kepada Allah. Sholatnya pun bisa macam-macam, bisa sholat syukur wudhu, tahiyatul masjid,
dan lain sebagainya. Bahkan, saking kuatnya ibadah Rasulullah saw, kaki beliau sampai bengkak saat mengerjakan sholat.
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah." (QS. Al Kautsar: 1-2)
Mughirah bin Syu'bah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah bangun untuk shalat sehingga kedua telapak kaki atau kedua betis beliau bengkak. Lalu dikatakan kepada beliau, 'Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu dan yang kemudian, mengapa engkau masih shalat seperti itu?' Lalu, beliau menjawab, 'Apakah tidak sepantasnya bagiku menjadi hamba yang bersyukur?'"

Pengungkapan rasa syukur tidak melulu harus dilakukan dalam bentuk beribadah kepada Allah, syukur dapat juga dilakukan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan secara optimal apa-apa yang telah Allah berikan, sesuai dengan syariat yang ada. Ilmu, harta, dan jabatan dimanfaatkan untuk kepentingan agama dan kemanusiaan.
"Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap ni'mat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan." (QS. Adh Dhuhaa: 9-11)
Bersyukurlah dan jadilah dari hamba Allah yang pandai bersyukur.
"....Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur” (QS. Saba': 13)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Tuesday, March 16, 2010

MQ Pagi 17 Maret 2010

Tuesday, March 16, 2010
Sesi I
Pemateri: Ummu Yusuf
Materi: Berharganya waktu


Ringkasan Materi:
Dalam Q.S Ar Rad: 29 Allah memberitahukan bahwa bagi orang yang beriman dan beramal sholeh akan mendapat balasan yaitu, tempat kembali yang baik. Oleh sebab itu mari kita pergunakan waktu yang ada dengan baik dalam bingkai ketaatan terhadap Allah agar segala perbuatan kita tidak menjadi sia-sia. Waktu adalah karunia yang tidak terbeli, Ibnu Qayyim berkata bahwa keberuntungan terbesar di dunia adalah jika engkau menyibukkan diri dengan segala hal yang lebih utama dan lebih bermanfaat untuk hari esok (akhirat).
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah bersabda, "Ada dua kenikmatan yang sering membuat manusia tertipu; kesehatan dan waktu luang." (HR Bukhari)

"Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali utk beribadah kepada-Ku." (QS. Adz Dzariyat: 56)
Waktu tidak akan bisa kembali, pergunakanlah waktu dengan penuh manfaat, untuk beribadah kepada Allah, tunduk dan patuh kepadaNYA. Lantas, bagaimana cara agar waktu kita bisa bermanfaat dan tidak sia-sia? Pertama, mulailah setiap pagi dengan berdzikir kepada Allah, niatkan semua hal yang akan kita lakukan semata hanya untuk beribadah kepadaNYA. Sesungguhnya ibadah itu bergantung pada niatnya.
Kedua, agendakan semua kegiatan kita pada hari ini dengan jelas. Begitu ada waktu luang, segera isi dengan kegiatan bermanfaat seperti: membaca buku, menkhatamkan Al Quran, membaca kitab, dan lain sebagainya
Ketiga, manfaatkan dengan baik waktu yang memang memiliki keistimewaan, seperti: sepertiga malam, ba'da ashar di hati jum'at, dan lain sebagainya.

Seseorang dapat dikatakan menghargai waktu jika dia tidak mengisi waktu luangnya dengan hal yang sia-sia. Dewasa ini, segala hal yang berkaitan dengan pemuasan hawa nafsu sangat mudah diperoleh, seperti: tayangan TV, konten internet dan majalah yang tidak mendidik dan banyak mudharatnya. Jangan sampai kemudahan akses ini menjadikan kita lalai dalam beribadah kepada Allah.

Ingatlah semua hal dicatat oleh Allah, baik besar maupun kecil. Bijaksanalah terhadap apa-apa yang dimudahkan oleh Allah, manfaatkanlah waktu yang ada dengan kegiatan bermanfaat, jangan tertipu hawa nafsu.
"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun" (QS Al Kahfi: 49)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Monday, March 15, 2010

MQ Pagi 16 Maret 2010

Monday, March 15, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Undangan Umrah

Ringkasan Materi:
Sekarang Aa' sedang umrah bersama beberapa jamaah yang diberi kesempatan oleh Allah menjadi tamuNYA. Berangkat umrah ini sejatinya bukan karena kita punya uang, sholeh, dan taqwa. Tetapi, karena Allah mengundang kita. Kalau Allah sudah mengundang, Allah akan membuat kita berniat dan mencari informasi,
menyehatkan badan kita dan memberi kita rejeki, kita tidak boleh takabur, karena hal ini dapat membuat umrah tidak mabrur dan berdosa. Karena, bisa jadi orang yang belum pernah sampai ke tanah suci mempunyai hati yang lebih bersih dan dekat kepada Allah.

Jamaah umrah ini ada banyak, ada yang ilmunya terbatas, belum bisa membaca Al Quran, sholat dan wudhunya belum terlalu bisa, macam-macam. Ada yang baru pertama kali umrah dan mempunyai niatan untuk bersuci dan membersihkan hati membuat umrahnya mabrur, ada pula yang karena sudah berkali-kali umrah dan merasa bertaqwa membuat umrahnya menjadi tidak mabrur, amalannya hilang seperti debu yang berada diatas batu yang licin kemudian disiram dengan hujan yang lebat, tidak bersisa.

Berangkat umrah tidak selalu identik dengan uang, tapi hanya karena Allah yang mengundang. Kalau sudah diundang, rejeki pasti akan datang dari tempat yang tidak terduga. Yang perlu diingat adalah yang berangkat umrah tidak lantas menjadi lebih baik daripada yang belum berangkat.

Sesi II
Pemateri: Hilman Rosyad
Materi: Meningkatkan keimanan kepada Rasulullah bagian. 2

Ringkasan Materi:
Dalam bahasan kemarin ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keimanan kita kepada Rasulullah, yaitu: mengakui kenabian Muhammad saw, meniru perilaku beliau dalam kehidupan, dan memperbanyak shalawat kepada beliau.

Setelah Rasulullah wafat, beliau meninggalkan Al Quran dan Sunnah untuk kita pelajari dan amalkan, supaya kita dapat menjadi manusia yang bertaqwa dan bisa mengimani beliau dan menyembah Allah dengan benar. Dan, jangan sampai terjebak dalam sesuatu yang bid'ah.

Target hidup kita adalah untuk dicintai dan menjadi dekat dengan Allah. Untuk mencapai derajat ini kita dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasul.
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31)
Dalam kaitan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah, Allah secara khusus berfirman
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" (QS. Al Ahzab: 56)
Ini menarik, karena pujian adalah mutlak milik Allah, tetapi Allah membuka pintu penghormatan kepada Muhammad saw melalui shalawat, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai keagungan dan kenabian beliau membuat kita menjadi menuhankan Muhammad saw. Semua ibadah adalah kepunyaan Allah.

Saat-saat yang baik untuk bershawalat, ketika selesai mendengarkan adzan, didalam duduk tasyahud akhir, ketika ada orang membaca kata Muhammad, Rasulullah ataupun kata-kata yang bermaksud menyebut nama beliau, ketika berada di majelis shalawat, dan ketika berdoa, rangkaikan lah dengan shalawat.

Pertanyaan penelepon MQ Pagi
Bagaimana dengan sunnah berpoligami?

Jawaban Ustadz Hilman Rosyad,
Yang sunnah bukanlah beristri 4(empat), tetapi jika Allah mentakdirkan kita beristri lebih dari satu maka syariatnya adalah kita harus bisa berlaku adil dan tidak boleh memiliki istri lebih dari 4(empat). Hal ini seperti halnya dengan hadist mengenai merawat jenggot. Menurut hemat saya, bukan jenggotnya yang sunnah, tetapi jika kita memiliki jenggot maka hendaknya dapat merawatnya dengan baik sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah. Apa kalau tidak berjenggot lantas tidak mengikuti sunnah Rasul? Tidak demikian

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 15 Maret 2010

Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hikmah dibalik musibah

Ringkasan Materi:
Ada banyak hikmah dibalik musibah, kalau kita rajin beramal tetapi kepahitan tetap terjadi, maka berbaik sangkalah kepada Allah. Ada jamaah MQ Pagi yang sudah tinggal selama 6 tahun oleh suaminya, beliau oleng. Makan tidak bisa, tidur tidak bisa, dan dicemooh. Tapi, dari kejadian ini ada hal luar biasa yang bisa dinikmati, yaitu cinta kepada Allah. Ada juga jamaah yang ditakdirkan untu menjalani cuci darah setiap hari senin dan kamis, hal ini membuat beliau semakin dengan kepada Allah. Betapa badai itu merupakan karunia yang besar, yang membuat kita menjadi lebih dekat dan kenal Allah.

Kita seringkali gugup dan kuatir dalam menghadapi masalah, padahal ini menyebabkan kita bisa merasakan manisnya iman. Musibah adalah tebusan bagi dosa-dosa kita, bila lulus pasti akan menadpat balasan yang luar biasa. Keberkatan yang luar biasa.

Kepahitan yang kita rasakan itu biasanya terjadi karena kita terlalu cinta dunia, sebab kalau kita melihat Allah, niscaya musibah itu tidak ada pahitnya. Masa pensiun akan jadi sesuatu yang menyakitkan bila dunia dijadikan ukuran, karena semua nikmat dunia menjadi hilang (jabatan, pengaruh, dan harta). Tetapi kalau ukurannya adalah akhirat, pensiun akan menjadi rahmat dan sarana penebus dosa, karena dengan pensiun sholat menjadi tepat waktu, setiap hari selama 24 jam, hidup dapat dimaksimalkan untuk beribadah kepada Allah.

Jadikan musibah sebagai sarana menebus dosa, meraih pahala dan jalan untuk mendekat kepada Allah. Meskipun ujian datang bertubi-tubi, tetaplah yakin kepada Allah. Kemantapan hati inilah yang tidak ternilai.

Sesi II
Pemateri: Hilman Rosyad
Materi: Meningkatkan keimanan kepada Rasulullah

Ringkasan Materi:
Gegap gempita maulid Nabi belum berakhir, tidak hanya di bulan Rabiul Awal, tetapi juga pada bulan berikutnya. Ini adalah bentu ekspresi cinta kepada Rasulullah, dan alangkah baiknya jika hal ini tidak dilakukan sebatas seremonial saja, tetapi dalam tindakan nyata antar lain dengan mengakui kenabian beliau, meniru perilaku Rasul, dan memperbanyak shalawat kepada beliau.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan keimanan kepada Rasul? Dengan cara mengakui kenabian beliau dan meniru perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Muhammad saw adalah seorang manusia biasa, sama seperti kita, tidak sakti mandraguna, dan tidak mampu mewujudkan keinginan sekendak hatinya. Bahwa segala sesuatu yang beliau lakukan dilakukan adalah tidak mustahil untuk dicontoh, memang beliau dilebihkan oleh Allah dalam beberapa hal, tetapi hal ini tidak serta merta membuat segala yang beliau lakukan menjadi sulit untuk ditiru. Tidak. Karena, kita dapat mencapai derajat kemuliaan dan menjadi penghuni surga, meski tidak sederajat dengan Nabi.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 14 Maret 2010

Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Menerapkan tauhid dalam kehidupan berorganisasi

Ringkasan Materi:
Kemarin, saat melihat anak-anak yang diberi kekhususan oleh Allah (autis) saya bisa melihat kepolosan, tidak ada perilaku yang dibuat-buat. Hal ini membuat nyaman, karena tidak ada perilaku yang ditutupi, semuanya murni.

Tauhid, seharusnya bisa membuat seseorang menjadi berperilaku apa adanya, tidak ada topeng kemunafikan. Tauhid juga sangat berguna dalam kehidupan berorganisasi, ada banyak kebaikan yang bisa didapat bila tauhid diterapkan dengan sungguh-sungguh, antara lain:
  1. saat rapat, peserta rapat akan jauh lebih berani mengemukakan pendapat, penyampaiannya-pun tidak memakai emosi. Selesai rapat tidak akan ada lagi kasak-kusuk dan kecurigaan, karena semua pendapat diutarakan dengan jujur dan baik.
  2. laporan keuangan menjadi lebih transparan, kerugian dan keuntungan dilaporkan dengan jujur, tidak ditutup-tutupi, tidak lagi Asal Bapak Senang, ini membuat tindakan antisipasi menjadi lebih jelas.
  3. kalau terjadi masalah, setiap individu cenderung mengevaluasi diri sendiri, tidak lagi mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain, karena mereka yakin bahwa setiap kesalahan bersumber dari diri sendiri
  4. suasana menjadi nyaman, karena semua perilaku menjadi apa adanya, tidak ditutup-tutupi. Hati, pikiran, dan perilaku samasemua orang menjadi bergantung kepada Allah, sehingga tidak ada sikap sombong dan bergantung kepada selain Allah.
Dengan adanya tauhid, lingkungan organisasi menjadi beratmosfer positif. Jabatan disikapi dengan baik, karena ada keyakinan bahwa jabatan ini adalah anugerah Allah, tidak ada hubungannya dengan kecerdasan, ilmu, dan usaha pribadi. Penghormatan tidak lagi menjadi sesuatu yang dibanggakan secara berlebihan, karena ada keyakinan bahwa penghormatan itu ada karena Allah masih menutupi segala aib dan kekurangan yang ada.

Semua hal dilakukan semata hanya karena Allah, dan menjadi ibadah. Adanya pesaing tidak lantas membuat hati menjadi resah dan gelisah, karena dengan adanya pesaing membuat semangat menjadi berkobar dan berlomba-lomba untuk menyempurnakan ibadah dan ikhtiar. Fastabiqul khairat.

Sesi II
Pemateri: Ustadz Shalahudin
Materi: Macam keluarga menurut Al Quran

Ringkasan Materi:
Salah satu usaha untuk membersihkan hati adalah dengan memperhatikan lingkungan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku kita.
“Perumpamaan bergaul dengan teman yang baik dengan teman yang jahat adalah seperti bergaul dengan penjual minyak wangi dengan pandai besi. Adapaun penjual minyak wangi tidak melewatkan kamu, baik engkau akan membelinya atau tidak membelinya, engkau pasti akan mendapatkan baunya yang harum , sementara pandai besi ia akan membakar bajumu atau engkau akan mendapatkan baunya yang tidak harum. “ ( HR. Bukhari Muslim )
Keluarga juga mempunyai peranan yang sangat besar terhadap diri kita, masyarakat dan negara. Dalam Al-Quran keluarga dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
  1. Model keluarga Nabi Nuh dan Luth : Suami taat, istri durhaka
  2. "Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka) "(QS. At-Tahrim: 10)
  3. Model keluarga Firaun : Suami durhaka, istri taat
  4. "Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata:" Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim" (QS. At-Tahrim: 11)
  5. Model keluarga Imran : Ini adalah keluarga ideal, suami dan istri taat kepada Allah, sehingga beroleh keturunan yang sholeh dan sholehah
  6. "Dan (ingatlah) Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat." (QS. At-Tahrim: 12)
  7. Model keluarga Abu Lahab : Suami dan istri durhaka kepada Allah
  8. "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.(QS. Al-Lahab: 1-5)

Rasulullah telah bersabda : ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karenaagamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Friday, March 12, 2010

MQ Pagi 13 Maret 2010

Friday, March 12, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Radar Hati

Ringkasan Materi:
Sebetulnya tidak ada sesuatu yang tersembunyi. Bagi orang yang dekat dengan Allah, hatinya akan menjadi peka dan menjadi mampu membaca isi hati seseorang melalui sikap dan perilakunya. Ingat ya, membaca bukan mengetahui.

Lihatlah anak kecil, meskipun belum bisa mengendalikan panca indera dengan sempurna, dia bisa membaca isi hati orang tua dan orang yang ada disekelilingnya, melalui perilaku dan usapan yang ditujukan padanya.

Hati yang peka dapat diperoleh dengan terus bermujahadah (bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah SWT) sehingga hatinya menjadi bersih dari dosa. Ibaratnya, kotoran yang berada didalam rumah yang bersih akan sangat dengan mudah dilihat dan dibersihkan daripada kotoran yang ada didalam rumah yang kotor.

Bersihnya hati akan membuat kita mempunyai 'radar' kepekaan terhadap tindakan yang sedang dan tengah kita lakukan. Hati seperti ini akan membuat kita tetap terjaga dari berbuat dosa, karena tiap kali berbuat ada semacam seruan yang memberitahu kepada kita bahwa perbuatan itu benar atau salah.
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad. Ketahuilah, dia adalah hati " (HR. Bukhari Muslim)
Hati yang bersih, selain dapat membuat kita dengan mudah menilai diri sendiri juga dapat digunakan untuk membaca orang lain, tapi hati-hati, terbacanya perilaku orang lian tidak lantas menjadikan kita bebas menilai, mencemooh dan merendahkan orang lain. Kalau kita melihat sesuatu yang buruk terdapat pada orang lain, gunakan hal ini sebagai pelajaran buat diri kita sendiri agar tidak sampai menjadi seperti itu.

Gunakanlah kepekaan hati ini sebagai radar untuk menjaga segala perilaku kita agar semakin dekat dan yakin kepada Allah.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Thursday, March 11, 2010

MQ Pagi 12 Maret 2010

Thursday, March 11, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Memakmurkan Masjid bag.2

Materi sebelumnya : Memakmurkan Masjid bag.1
Ringkasan Materi:
Kita harus terus mengukur diri, sehingga dapat menempatkan diri secara tepat. Tak jarang kita lebih senang bila diberi dan mendapat pertolongan dari orang lain, kalau kebiasaan menikmati pemberian orang lain ini terus ada, ini bahaya, karena khairunnaas anfa'uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya). Ini berarti, memberi lebih baik daripada menerima.

Adalah benar jikalau Allah menciptakan kita dengan berbagai macam kemampuan, tetapi keinginan dan cita-cita bisa saja sama. Seperti saat ke WC Umum yang tidak ada penjaganya, sebagian besar dari kita selalu ada kecenderungan untuk tidak mau membayar, begitu juga ketika parkir atau naik bus kota yang penuh sesak. Ini kenapa?

Saat kita berada di masjid untuk melakukan sholat, kita pasti mengambil air wudhu dan melakukan aktifitas lain dalam rangka menyempurnakan ibadah kita. Tetapi, begitu urusan selesai, kita dengan enaknya keluar, tanpa mengisi kotak infaq. Padahal segala fasilitas yang tadi kita gunakan butuh biaya perawatan, tapi kita lebih senang menggunakannya secara gratis.

Kenapa kita lebih bisa menganggarkan budget untuk makan, belanja, dan beberapa aktifitas lainnya dengan baik tetapi tidak untuk masjid? Masjid tempat kita beribadah dan bermunajat kepada Allah.

Apakah jika terus-menerus seperti ini akan membuat masjid menjadi tempat yang lebih baik? Mari, jadikan masjid menjadi lebih baik lagi, sebagai tempat menuntut ilmu dan memperbaiki diri. Makmurkanlah masjid sesuai dengan kemampuan kita, baik secara materi, tenaga, maupun pikiran.
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Q.S Ali Imran: 180)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 11 Maret 2010

Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Israf (berlebihan) bag.2

Materi sebelumnya : Israf (berlebihan) bag.1
Ringkasan Materi:
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya" (QS. Al Isra: 26-27)

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian" (QS. Al Furqan: 67)

Sebagai seorang muslim, kita tidak diperkenankan untuk bertindak secara berlebihan dan emosional. Lakukanlah segala sesuatu secara proporsional, sewajarnya, tidak dilebih-lebihkan, dan tidak juga dikurangi. Karena, semua hal ada hitungannya, sekecil apapun. Segala sesuatu yang berlebihan akan dijadikan bermasalah oleh Allah.

Berikut beberapa contoh:
  1. Saat mencuci piring ataupun menggosok gigi, jangan terbiasa membiarkan air terbuang percuma hanya karena kita terlalu malas mematikan kran air disaat sedang mencuci atau menggosok gigi.
  2. Saat menghadiri resepsi pernikahan, jangan terbiasa mengambil makanan terlalu banyak, yang pada akhirnya tersisa. Ambillah secukupnya, bila ternyata kurang - tambah.
  3. Saat berbicara, jangan terlalu banyak mengeluarkan kata-kata yang tidak perlu, dan pada akhirnya membuat kita menambah perkataan dan menjadikan perkataan kita menjadi ghibah, fitnah, atau dusta.
  4. Saat berbelanja, jangan terlalu bernafsu membeli hanya karena barang yang dijual murah. Bukan mahal/murah yang menjadi ukuran, tetapi perlu tidaknya kita terhadap barang itu. Sesuatu yang mahal akan menjadi sesuatu yang wajar untuk dibeli bila memang kita membutuhkannya.
  5. Saat sakit, jangan suka mendramatisir keadaan, tidak usah menunjukkan penderitaan kita dihadapan orang lain, percuma juga, buat apa?
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 10 Maret 2010

Sesi I
Pemateri: Ustdz. Erika Suryani Dewi, LC
Materi: Berinfaq-lah

Ringkasan Materi :
Allah menyuruh kita berinfaq/bersedekah dengan harta yang baik sebagai salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah, meskipun setan menggoda kita dengan kemiskinan, supaya kita mendapat predikat sebagai orang yang bertaqwa.
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Baqarah: 267-268)

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yangmenahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 133-134)
Sedekah tidaklah dilihat dari besarnya jumlah uang yang disedekahkan, tetapi lebih kepada pengorbanannya.
"Rasulullah bersabda, "Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham" Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya (berarti sedekah dgn 50% hartanya), dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya (mungkin hanya sedekahdengan 10% hartanya)"(HR. An-Nasaa’i)
Sedekah tidak akan membuat kita menjadi miskin, yakinlah bahwa kebaikan yang telah kita lakukan akan kembali pad kita, Allah tidak akan mendzolimi hambaNYA, Allah yang Maha Adil akan membalas dengan berlipat ganda.
"Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. DanAllah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun." (QS. At Taghabun: 17)
Coba bayangkan, bila ada seorang kaya raya dan jujur meminjam harta kepada kita untuk diberikan kepada orang lain, dengan jaminan harta kekayaannya yang berlimpah dan dia berjanji akan mengembalikan pinjaman itu suatu saat nanti, dengan berlipat. Apakah kita ragu dan tidak percaya?

Ada banyak hadist yang memberitahukan pada kita peeihal sedekah, antara lain:

Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Dari Nabi saw; Allah swt berfirman: Wahai anak Adam! Berinfaqlah kamu, pasti Aku akan memberi infaq kepadamu.

Dari Abu Hurairah ra: bahwasanya Nabi bersabda yang artinya: bersabda "Berinfaqlah wahai Bilal! Jangan takut dipersedikit (hartamu) oleh Dzat Yang memiliki Arsy”
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Ketika seseorang sedang berada di padang pasir, tiba-tiba ia mendengar suara dari awan, ‘Curahkanlah ke kebun Fulan.’ Maka bergeraklah awan itu, kemudian turun sebagai hujan di suatu tanah yang keras berbatuan. Lalu, salah satu tumpukan dari tumpukan bebatuan tersebut menampung seluruh air yang baru saja turun, sehingga air mengalir ke suatu arah. Ternyata, air itu mengalir di sebuah tempat di mana seorang laki-laki berdiri di tengah kebun miliknya sedang meratakan air dengan cangkulnya. Lalu orang tersebut bertanya kepada pemilik kebun, “Wahai hamba Allah, siapakah namamu?” Ia menyebutkan sebuah nama yang pernah didengar oleh orang yang bertanya tersebut dari balik mendung. Kemudian pemilik kebun itu balik bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menanyakan nama saya?” Orang itu berkata, “Saya telah mendengar suara dari balik awan, ‘Siramilah tanah Si Fulan,’ dan saya mendengar namamu disebut. Apakah sebenarnya amalanmu (sehingga mencapai derajat seperti itu)?” Pemilik kebun itu berkata, “Karena engkau telah menceritakannya, saya pun terpaksa menerangkan bahwa dari hasil (kebun ini), sepertiga bagian langsung saya sedekahkan di jalan Allah swt., sepertiga bagian lainnya saya gunakan untuk keperluan saya dan keluarga saya, dan sepertiga bagian lainnya saya pergunakan untuk keperluan kebun ini.” (HR. Muslim)

Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan." Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya)." (Mutafaq'alaih)

Rasulullah bersabda: “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi)
Perbanyaklah SEDEKAH karena di dalamnya terdapat KHASIAT :
1. Menyembuhkan berbagai macam penyakit.
2. Melapangkan rejeki
3. Menjadi naungan di hari tidak ada naungan (hari kiamat)
4. Memberatkan timbangan kebaikan kita.
5. Memudahkan kita dalam meniti shirath

Tidak ada sedekah yang buruk, semua sedekah adalah baik.

Dahulu ada seseorang bernama Karim, karena begitu kuatnya keinginan untuk bersedekah ia mengarahkan langkahnya menuju ke suatu rumah. Begitu sampai di rumah yang ditujunya, dia mengetuk pintu. Setelah mengucapkan salam, dia memberikan kantong itu pada pemilik rumah, lalu mohon pamit. Kejadian itu ternyata diketahui oleh beberapa orang penduduk daerah itu. Pagi harinya, orang orang di pasar ramai membicarakan apa yang dilakukan Karim tadi malam.

Dua orang yang melihat Karim bersedekah berkata dengan nada mengejek, "Dasar orang tidak tahu agama, sedekah saja keliru, masak sedekah kok kepada seorang pencuri. Kalau mau sedekah itu, ya harusnya kepada orang yang baik baik!" Obrolan orang di pasar itu sampai juga ke telinga Karim, ia hanya berkata dalam hati, "Alhamdullilah, telah bersedekah kepada pencuri!

Hari berikutnya, ketika malam tiba, dia kembali keluar rumah. Dia ingin kernbali bersedekah. Sama seperti malam sebelumnya, dia menyiapkan uang seratus dirham. Kali ini, dia memilih sebuah rumah di pinggir kota. Dia mengetuk pintu rumah itu. Seorang wanita membukakan pintu. Dia langsung menyerahkan sedekahnya pada perempuan itu lalu pulang. Pagi harinya, pasar kembali ribut.

Ternyata, ada orang yang mengetahui perbuatannya tadi malam. Orang itu bercerita sinis, "Memang, Karim itu tidak jelas. Rajin pergi ke mesjid, tetapi memberi sedekah saja masih salah. Kemarin malam, dia memberi sedekah kepada seorang pencuri. Lha, tadi malam, dia memberi sedekah kepada seorang pelacur!"

Perbincangan orang di pasar itu sampai juga ke telinganya. Karim hanya berkata lirih, "Alhamdulillah, telah bersedekah kepada seorang pelacur!" Malam harinya, Karim kembali keluar rumah untuk sedekah. Dia memilih rumah yang ada di dekat pasar. Setelah mengantarkan sedekahnya, dia pulang.

Kali ini Karim berharap, dia tidak keliru memberikan sedekahnya. Pagi harinya, pasar lebih ribut dari sebelumnya. Seorang penjual daging berkata, "Nggak tahulah! Karim itu memang aneh. Mau sedekah saja kok kepada orang kaya. Padahal, orang yang miskin dan memerlukan uang untuk makan, masih banyak dan ada di mana mana!"

Ternyata, rumah yang didatangi Karim dan diberi sedekah tadi malam adalah rumah orang kaya. Mendengar berita dan omongan yang ada di pasar tentang kekeliruannya memberikan sedekah ia berkata, "Alhamdulillah, telah sedekah kepada pencuri, pelacur, dan orang kaya!" Malam harinya, ia shalat tahajud, lalu tidur.

Dalam tidurnya dia bermimpi didatangi oleh seseorang yang memberi kabar kepadanya, "Sedekahmu kepada pencuri, membuat pencuri itu insaf, sehingga dia kini tidak mencuri lagi. Sedekahmu kepada pelacur, membuat wanita itu tobat dan tidak berzinah lagi, dan sedekahmu kepada orang kaya, menjadikan orang kaya tersebut sadar dan merasa malu. Kini, orang kaya yang pelit itu mau mengeluarkan zakat dan infak.
Sedekahmu yang ikhlas itu diridhoi Allah Swt." Setelah itu Karim semakin khusyuk beribadah dan banyak mengerjakan kebajikan. Dia sadar bahwa yang paling penting dalam ibadah adalah niat karena Allah.
Bukan sekadar mengikuti perkataan orang banyak. Hanya Allah-lah yang berhak menilai, diterima atau tidaknya amal ibadah seseorang.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Monday, March 8, 2010

MQ Pagi 09 Maret 2010

Monday, March 8, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Memakmurkan masjid dalam arti sebenarnya

Ringkasan Materi:
Oleh Allah kita ditakdirkan hidup di Indonesia, negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Kemarin, waktu mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Singapura, terlihat dengan jelas kegigihan umat disana dalam berislam. Padahal, umat islam disana tergolong minoritas, hanya 15% dari total penduduk Singapura. Kota di Singapura terlihat sangat bersih, rapi, dan tertata, untuk naik taxi ataupun bus kita diharuskan antri dengan tertib. Masjid dan madrasahnya pun bersih dan tertata, sangat nyaman.

Padahal, biaya hidup disana juga tidak murah. Bagaimana bisa? darimana biayanya? hal ini terjadi karena kecintaan mereka pada segala sesuatu yang berkaitan dengan islam.

Hal seperti ini sulit ditemui di Indonesia. Bahkan, kata beberapa orang, (karena bau) untuk mencari tempat wudhu kita tidak usah menggunakan mata, cukup dengan mencium baunya saja sudah terdeteksi. Saat ini, masjid sudah semestinya dapat dikelola secara professional, sehingga jamaah dapat memperoleh manfaat, tidak hanya dalam hal beribadah kepada Allah saja tetapi juga dalam hubungannya dengan alam.

Masjid diharapkan dapat menjadi contoh yang benar, mulai dari kebiasaan bersuci, melakukan segala sesuatu dengan tepat waktu, dan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Kalau untuk bisa bekerja di hotel saja harus bersekolah dahulu, kenapa di masjid tidak? Sudah saatnya masjid mempunyai standarisasi SDM, sehingga masjid ini bisa menjadi tempat yang luar biasa bagi jamaahnya. Imam, muadzin dan marbot harusnya sudah dibekali berbagai ilmu guna memberdayakan masjid dan para jamaah yang berkunjung kesana.

Bagi para jamaah juga begitu, semestinya sudah tidak lagi berat dalam menyisihkan rejekinya untuk memakmurkan masjid. Memakmurkan masjid bukan melulu soal sholat berjamaah, tetapi juga bagaimana sebuah masjid bisa menjadi tempat memberdayakan umat, sehingga mampu menjadi mahkluk mulia.

Sesi II
Pemateri: Ustadz Edi Abu Marwa
Materi: Kematian

Ringkasan Materi:
Beberapa saat lalu rekan saya meninggal dunia. Kematian adalah sebuah kebenaran yang sering dinistakan manusia. kematian adalah sesuatu yang pasti tapi didustakan, karena perilakunya menunjukka bahwa dia seolah-olah meragukan datangnya kematian. Bukankah Al-Quran menyatakan bahwa,
"Setiap jiwa akan merasakan kematian?" (QS. Ali'Imran: 183)
Dengan men-tafakuri kejadian ini ada beberapa hal yang bisa diperoleh, antara lain:
  • bahwa kematian itu akan datang tiba-tiba
  • waktu kematian tidak dapat dimajukan atau dimundurkan
  • jika kematian datang, niscaya kita akan merasakan sakit yang luar biasa.
Hasan bin Ali pernah mendengar sabda Nabi yang mulia yang mengatakan padanya bahwa "pedihnya kematian setara dengan luka-luka tiga ratus tusukan pedang". Bayangkan, kalau kita sedang tertusuk duri, pasti sakit, karena ditubuh kita masih terdapat ruh. Padahal, itu cuma sebagian kecil dari anggota tubuh, bagaimana rasanya bila ruh dicabut? yang notabene berada diseluruh bagian tubuh? Kalau dicabut secara pelan saja sakit, bagaimana kalau dicabut secara paksa?

Janganlah bertingkah seperti kambing kurban, yang bersikap acuh terhadap kematian temannya, padahal pada gilirannya nanti dia juga akan ikut disembelih.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 08 Maret 2010

Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Meyakinkan dan Memantapkan Hati

Ringkasan Materi:
Yang paling mahal adalah sentosanya batin, kemarin saat berada di Singapura, tempatnya memang bersih dan rapi, orangnya banyak yang berkecukupan secara materi, tetapi tidak tenang, ini terlihat dari banyaknya orang yang pergi berekreasi kesana kemari. Lantas, dimanakah rasa tenang itu?
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik." (QS. Ar Radu: 28-29)
Jadi kalau ingin bahagia, jangan lantas sibuk mengumpulkan uang, berebut jabatan dan kekuasaan, itu tidak ada hubungannya. Hanya dengan mengingat Allah hati ini menjadi tenang. Disamping banyak mengingat Allah, kita juga harus yakin, mantap didalam hati, tidak hanya sebatas ucapan dibibir, kalau cuma ucapan saja ya percuma.

Misalnya masalah rejeki, kalau sudah yakin, hidup bakal menjadi tenang, tidak ada rasa kuatir. Ada tidak adanya rejeki, tenang saja. Karena kita sudah yakin bahwa rejeki sudah dijatah dan tidak akan tertukar. Tidak akan adalagi korupsi, kecurangan, dan tindakan menyerobot hak orang lain.

Bagaimana menumbuhkan keyakinan?

Saat melihat saya ceramah dan memegang radio ini, anda yakin tidak? Coba sekarang anda tutup mata, sekarang anda yakin? Tentu tidak kan. Begitulah, keyakinan itu timbul karena kita melihat dengan jelas, berbeda dengan ketika mata kita tertutup. Hati itu ibarat cermin, bila cerminnya bening dan bersih, maka kita bisa melihat dengan baik, tetapi jika cermin itu kotor, maka dapat dipastikan pandangan kita akan kabur dan bahkan tidak dapat melihat. Hati yang sudah tertutup dosa dan maksiat gak bakal bisa 'melihat' dengan yakin, pasti tidak tenang.

Disetiap ujian yang ada, pasti dilengkapi dengan solusi. Seorang guru tidak akan membuat soal yang tidak ada jawabannya, mustahil itu. Dalam hidup ini, tidak ada masalah yang tidak terselesaikan. Lantas, kenapa ada yang stress? karena dia tidak melihat solusinya, seseorang yang terlalu fokus pada masalah, tidak akan mampu menemukan solusi, karena fokus dia ke masalah itu terus. Di setiap masalah yang ada, yakin saja ada solusinya, tinggal bagaimana kita mencari dan menemukannya di jalan yang diridhai oleh Allah. Bagaimana caranya agar bisa dengan mudah melihat solusi? dengan tobat, membersihkan hati, dan mendekat pada Allah.

Jadi, dzikir itu tidak semata-mata melafalkan nama Allah dilisan saja, tetapi lebih daripada itu juga mematrinya di hati. Yakin. Haqqul yakin.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments