Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Sunday, May 30, 2010

MQ Pagi 30 Mei 2010

Sunday, May 30, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Menjaga Keikhlasan

Ringkasan Materi:
Semoga Allah senantiasa mencabut kesenangan dinilai manusia dari dalam hati. Karena sesungguhnya dosa riya’ dan musyrik menyekutukan Allah berawal dari kesenangan mendapatkan penilaian dari mahluk.

Sadarilah bahwa walaupun berbicara dengan menyebut-nyebut nama Allah memang mudah, namun tidak mudah untuk diterima oleh Allah karena Allah Maha Mengetahui isi hati yang terdalam. Seluruh amalan dan perbuatan yang kita anggap baik akan menjadi sia-sia jika niat kita salah, jika terselip dalam hati keinginan untuk diketahui keilmuan kita, keinginan mendapatkan kekaguman orang lain atau mencari popularitas

Jadi berhati-hatilah menjaga hati dan meluruskan niat dalam setiap amalan kita. Dalam suatu hadist riwayat Muslim diriwayatkan, Dari Abu Hurairah mendengar Rasulullah bersabda : 3(tiga) golongan orang yang pertama kali diadili di hari kiamat adalah : golongan syuhada, golongan orang-orang yang belajar dan mengajar ilmu agama serta sering membaca al quran, dan golongan orang kaya yang diberi banyak harta.

Diceritakan dalam hadist tersebut bagaimana Allah menunjukan kenikmatan–kenikmatan pada tiap golongan itu dan merekapun mengenali kenikmatan tersebut. Kemudian Allah bertanya apa yang mereka lakukan dengan kenikmatan tersebut...

Golongan syuhada berkata mereka berperang untuk mencari ridha Allah, Golongan ulama berkata mereka belajar dan mengajar agama untuk mendapatkan ridha Allah, dan golongan orang kaya berkata mereka tidak akan membiarkan ada jalan yang tidak mereka sedekahi juga demi mengejar ridha allah. Namun apa jawaban Allah?? “KALIAN BERDUSTA!!!!!”....Allah yang maha mengetahui isi hati tahu benar ketika syuhada berperang agar mendapatkan gelar pahlawan, dan mereka telah mendapatkannya di dunia, ketika ulama dan qari mempelajari, membaca dan mengajar al quran demi mendapatkan penilaian baik dari manusia dan mereka telah mendapatkannya di dunia dengan gelar ulama, ustad, dan sebagainya. Allah mengetahui isi hati orang kaya yang berinfaq dalam rangka mendapatkan predikat dermawan di dunia dan mereka telah mendapatkannya. Kemudian Allah menyuruh malaikat menyeret mereka di atas wajahnya dan melemparkannya ke dalam neraka.

Hadist di atas menggambarkan betapa sulit bagi kita untuk menjaga hati dan meluruskan niat dalam beramal dan bukan hal yang mudah mendapatkan penerimaan Allah atas amalan–amalan yang kita sangka baik karena Allah maha mengetahui rahasia hati terdalam. Namun tentu hal ini bukan kemudian menjadi alasan kita untuk tidak berusaha berbuat baik dan beramal di jalan Allah. Yang harus terus kita perbaiki adalah ketauhidan kita, dan terus mempelajari ilmu ikhlas agar dapat istiqamah mencari ridha Allah tanpa dipusingkan dengan penilaian manusia. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Saturday, May 29, 2010

MQ Pagi 29 Mei 2010

Saturday, May 29, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hindari banyak mengeluh

Ringkasan Materi:

Setiap hari, tak terhindarkan, kita akan mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan. Sebagai respons atas peristiwa tersebut, kita seringkali terpancing untuk mengeluh, curhat kepada orang di sekitar kita, dan kalau sudah begitu ada kecenderungan untuk mendramatisir keadaan, sejengkal menjadi sedepa, yang kecil menjadi besar atau yang biasa menjadi luar biasa.

Disetiap ujian hidup yang ada, bila hati kita hanya bergantung kepada Allah, semua hal akan menjadi terasa ringan untuk dilewati. Bagi yang tidak sabar, maka boleh jadi hatinya akan berpaling kepada selain Allah, hal ini akan mengakibatkan seseorang cenderung untuk mencari perhatian dan menceritakan segala sesuatu kepada orang lain. Orang ini beranggapan bahwa dengan membagi setiap permasalahan yang ada akan membuat masalah menjadi ringan, padahal tidak. Kalau memang ingin membagi permasalahan yang sedang kita hadapi, cukuplah hanya kepada Allah yang berkuasa atas segala sesuatu.

Bertukar pikiran boleh-boleh saja, tetapi perhatikan dengan lebih teliti, apakah diskusi yang kita lakukan benar-benar untuk mencari solusi atau malah lebih kepada membeberkan dan mengeluhkan penderitaan saja.

Kita harus memiliki kemampuan untuk menahan diri dari kebiasaan mengeluh, apalagi sambil mendramatisir masalah. Tidak masalah kita menangis, itu wajar, tetapi jika dilakukan berlebihan, apa beda kita yang sudah dewasa dengan anak kecil??

Sahabat, hindarilah sikap-sikap yang penuh keluhan dan dramatisasi masalah. Salurkanlah segala peristiwa yang tidak menyenangkan itu dengan berdialog kepada Allah. Curhat kepada Sang Penguasa Kejadian. Menangislah bukan karena kejadiannya, melainkan karena ketidakberdayaan kita tanpa pertolongan Allah. (dicopas dari sini dengan beberapa tambahan)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Friday, May 28, 2010

MQ Pagi 28 Mei 2010

Friday, May 28, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Mengingat Mati

Ringkasan Materi:
Kematian adalah sesuatu hal yang kepastiannya dijamin oleh Allah, namun tidak ada satupun dari kita yang mengetahui kapan, dimana dan bagaimana maut akan datang kepada kita. Disebutkan dalam Al Quran surat Lukman ayat 34 “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan Hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam Rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.”

Kematian tidak menjadi monopoli manusia yang berusia lanjut, sehingga jangan merasa aman karena usia muda. Ketika maut datang, sebesar apapun kekuasaan yang dimiliki, sebanyak apapun harta yang dimiliki dan seluas apapun ilmu yang dimiliki, tidak dapat membantu siapapun menolak ajal karena nyawa dan maut adalah milik allah. Tertuang dengan jelas dalam Al Quran surat An Nisaa: 78 “Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, sekalipun kamu berada di dalam banteng yang tinggi lagi kokoh”.

Rasulullah pernah bersabda, sesungguhnya manusia yang paling cerdas di muka bumi ini adalah manusia yang paling sering ingat mati dan terus mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Karena kematian dapat datang kapan saja, dimana saja dengan cara apa saja tanpa diri kita mengetahuinya, maka kita harus selalu ingat dan tentu saja harus selalu siap menghadapinya. Lalu apa hikmah yang harus kita amalkan dengan terus mengingat maut??

1. Jangan Menunda Amal
Ketidaktahuan kita akan kapan waktu malaikat maut akan mendatangi kita, sewajarnya membuat kita selalu waspada sehingga sekuat tenaga menjaga agar tidak menunda amal, terutama ibadah-ibadah yang wajib. Usahakan untuk shalat tepat waktu, sehingga jika tiba-tiba ajal datang kita tidak dalam keadaan belum shalat yang penundaannya hanya akibat alasan yang remeh, bayarlah hutang puasa karena bagaimanapun hutang akan diperhitungkan oleh Allah. Bayarlah zakat segera setelah kita mendapatkan rizki, dan berhaji-lah bagi yang sudah mampu. Segerakan semua amalan wajib maupun sunah sebelum maut mendatangi kita, karena ketika maut itu datang tidak akan dapat dimundurkan atau dimajukan walaupun hanya sedetik. Dalam Al Quran surat Al A’raaf ayat 34 disampaikan “ Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.

2. Jangan Berbuat Maksiat
Berpikirlah berulang-ulang sebelum berbuat maksiat karena tidak ada yang dapat menjamin kita tidak mati pada saat sedang berbuat maksiat. Batalkan niat berbuat maksiat dan kemudian bertaubatlah. Tentu tidak ada satupun dari kita yang ingin meninggal dalam keadaan suul khatimah sehingga harus sekuat tenaga menghindari berbuat maksiat sekecil apapun karena kita tidak tau kapan dan dimana maut datang menjemput kita. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Thursday, May 27, 2010

MQ Pagi 27 Mei 2010

Thursday, May 27, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Mengingat Allah dimanapun, kapanpun

Ringkasan Materi:
Seperti yang kita maklumi bahwa kita terlalu banyak menghabiskan waktu untuk tampil baik didepan orang lain, seharusnya hal demikian harus mampu dilakukan setiap saat, baik ada maupun tidak ada orang. Kesibukan kita terhadap penilaian orang lain bisa jadi menyebabkan kita lupa akan penilaian yang dilakukan oleh Allah yang Maha Dekat dan Maha Melihat. Ingatlah, kita tidak pernah sendirian - kapanpun, dimanapun.

Seseorang yang disibukkan dengan penilaian Allah tidak akan sempat berpikir untuk bertindak curang, dia akan menjadi orang yang sangat kreatif dan bersemangat, bahkan sampai pada hal yang terkecil, semua dilakukan sebaik mungkin, tidak ada kemunafikan, segala hal dilakukan murni karena memang datang dari hati, tidak ada yang yang ditutupi, tidak ada sandiwara, karena dia yakin bahwa Allah Maha Melihat, Maha Dekat, Maha Pemberi Rejeki dan Maha Membalas.
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):" Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 191)
Sesi II
Pemateri: KH DR. Miftah Farid
Materi: Jujur, kunci sukses dan bahagia

Ringkasan Materi:
Sahabat Ali bin Abi Thalib mengatakan, ketika kami sedang duduk-duduk, datang seorang laki-laki dan bertanya kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah, tolong beritahu kami, dalam hidup beragama itu apa yang paling mudah dan yang paling sulit?” kemudian Rasulullah menjawab bahwa “yang paling mudah adalah mengucapkan 2(dua) kalimat syahadat, sedangkan amalan yang paling sulit adalah hidup jujur atau amanah”.

Kunci orang-orang yang sukses dan bahagia di dunia dan akhirat adalah mereka yang selalu jujur melaksanakan amanah dan menepati janji. Banyak pesan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW tentang kejujuran diantaranya adalah “tidak ada iman bagi orang yang tidak jujur, tidak ada zakat bagi orang yang tidak jujur, dan tidak ada sholat bagi orang yang tidak jujur”. Yang dimaksud dalam pesan ini adalah bahwa orang-orang yang tidak jujur maka tidak berlaku amalan dan ibadahnya seperti pada Q.S Al-Mu’minun (23) yang menjelaskan tentang ciri-ciri orang beriman.

Rasulullah SAW pun berpesan kepada kita umat-Nya bahwa ada 6 amalan yang dapat menjadikan kita sukses dan bahagia dunia akhirat:
  1. Benar dalam perkataan
  2. Konsisten dengan janjinya
  3. Dapat memelihara amanah
  4. Selalu mengendalikan penglihatannya
  5. Dapat menjaga kemaluannya, dan
  6. Selalu mengendalikan tangannya
Memelihara amanah menjadi salah satu dari 6 amalan tersebut yang merupakan bentuk dari kejujuran dan kejujuran merupakan manivestasi dari tauhid kita kepada Allah SWT. Efek dari tauhid kita kepada Allah adalah adanya rasa malu atau Al-Haya. Kejujuran wujud dari rasa malu akan perbuatan salah/dosa karena kita merasakan Allah selalu mengawasi kita kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu mulailah kejujuran kita tanamkan pada diri kita sendiri karena kalau kejujuran sudah membudaya maka keberkahan dalam hidup akan dicabut oleh Allah SWT. Jujurlah dalam segala aspek, sesungguhnya jujur itu indah, nikmat dan sangat disukai Allah sebaliknya ketidakjujuran dapat melahirkan keresahan, bencana dan ketidakberkahan. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Tuesday, May 25, 2010

MQ Pagi 26 Mei 2010

Tuesday, May 25, 2010
Hari ini ada sedikit kendala teknis pada radio Delta Surabaya pada saat merelay MQPagi, sehingga saya tidak dapat merekam materi dalam format mp3. Mohon maaf atas keterbatasan ini.
Dunia adalah negeri ujian. Ujian bagaikan tes buat kita untuk naik tingkat. Setiap amal kebaikan yang akan kita jalani pasti akan ada ujiannya. Untuk itu, kita harus diuji karena pada hari kiamat timbangan kebaikan harus lebih berat jika tujuan kita adalah surga. Ujian dari Allah tidak seberapa dengan nikmat yang Allah kasih dan ujian pun adalah wujud kasih sayang Nya. Kasih sayang Allah begitu luas seperti pada Q.S Al-Lail (92) ayat 5 sampai 10 bahwa Allah akan memudahkan jalan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah dan Allah juga memberikan jalan yang sukar bagi orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. Oleh karena itu, setiap perbuatan akan ada hisabnya maka merasa takutlah untuk melakukan sesuatu yang tidak diridhoi Allah, merasa selalu diawasi Allah dan selalu menjaga lisan.

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa dengan balasan yang indah, selalu diberikan kebaikan, kemudahan dan keringanan dalam masalah yang dihadapi. Untuk itu patutlah kita untuk selalu bersyukur dengan menguatkan ibadah kita, baik wajib dan sunnah. Rasulullah SAW adalah contoh teladan kita dimana meskipun beliau sudah dijamin masuk surga oleh Allah tetapi selalu melakukan ibadah shalat malam sampai kakinya bengkak. Hal itu dilakukan Rasulullah karena beliau ingin bersyukur dengan semua nikmat yang Allah kasih.

Nikmat Allah sangat tidak terhitung. Nikmat yang Allah kasih tidak selalu materi tapi nikmat yang paling besar adalah hidayah Allah. Oleh karena itu barang siapa yang peduli dengan nikmat Allah maka Allah akan selalu memperhatikan kita. Hal ini ada kaitannya dengan keimanan. Keimanan kita pada hari akhirat harus diikuti oleh perilaku yang lurus di atas muka bumi ini. Berbagi dengan sesama adalah salah satu bentuk syukur kita atas nikmat Allah. Inilah contoh yang seimbang antara iman dan amal bila kita ingin selalu diberi kemudahan oleh Allah. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 25 Mei 2010

Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Ambisi untuk Dekat Dengan Allah adalah Lebih Mulia di Sisi Allah

Ringkasan Materi:
Kita manusia diberikan rasa ambisi oleh Allah SWT. Penggunaan rasa ambisi yang tepat dan paling mulia di sisi Allah adalah ambisi untuk dekat dengan Allah SWT. Ambisi biasanya diiringi dengan pengorbanan baik harta, waktu dan tenaga untuk mencapai ambisi tersebut. Sering kali kita temukan orang, teman kita, atau siapa pun yang memiliki ambisi untuk menjadi seorang pemimpin. Ambisi tidak akan salah kalau kita berambisi menjadi pemimpin yang dicintai oleh Allah, tapi yang salah adalah ketika menjadi pemimpin yang ambisius akan jabatan. Sesungguhnya jabatan itu akan datang kepada orang-orang yang lurus, bersih dan terjaga ibadahnya. Allah pun akan memandang mulia kepada orang-orang yang memiliki derajat yang tinggi daripada jabatan yang tinggi.

Dalam Q.S Ali-Imran (3) ayat 26 bahwa Allah memuliakan dan menghinakan kepada siapa pun yang Allah kehendaki. Oleh karena itu maka tidak ada ambisi untuk pribadi, yang ada adalah berambisi untuk umat. Janganlah kita melakukan sesuatu karena berambisi ingin dihormati, ingin dipuji melainkan berambisilah untuk mengharap ridho Alloh. Sesungguhnya pangkat, jabatan hanyalah pembagian tugas saja dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat. Jangan takut akan kehilangan jabatan atau rizki karena Allah lah yang menggenggam semua rizki dan takdir semua makhluknya. Jaminan Allah tidak akan meleset dan tertukar, masalah rezeki tidak akan kaitannya dengan jabatan tapi Allah karena Allah lah yang mengatur kebutuhan kita.

Bagi calon presiden, calon kepala daerah atau calon ketua apapun, janganlah banyak memberikan janji palsu. Sesungguhnya semua janji-janji tersebut akan ditanya di akhirat dan jika tidak ditepati maka termasuk golongan munafikin, yaitu orang-orang yang dibenci oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kita tidak menjadi orang-orang yang berambisi duniawi melainkan berambisi dengan apapun yang membuat kita lebih dekat dengan Allah dan membuat hidup kita lebih bermanfaat. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini


View Comments

Monday, May 24, 2010

MQ Pagi 24 Mei 2010

Monday, May 24, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Pamer sebagai Bentuk dari Kemunafikan

Ringkasan Materi:
Kemunafikan memiliki ciri khas yaitu berbeda antara yang dikatakan dengan yang dilakukan. Kemunafikan ini sangat lekat dengan penyakit lainnya yaitu riya’. Riya’ atau sering disebut dengan pamer adalah penyakit akibat kita haus dengan pujian dan penilaian orang lain. Memamerkan kemewahan sama buruknya dengan memamerkan kesederhanaan dan kebersahajaan. Jangan jadikan kesederhanaan dan kebersahajaan adalah sesuatu yang ingin dipuji atau dikagumi orang, melainkan karena ikhlas lillahi ta’ala. Segala sesuatu yang tidak ikhlas akan menimbulkan kekecewaan dan akhirnya selalu merasakan keresahan. Ketidakikhlasan ini disebabkan semata-mata karena senang dinilai orang lain.

Allah SWT sesungguhnya selalu melihat apapun yang dilakukan oleh kita. Begitu pula dengan pamer kesederhanaan yang ditutupi oleh tipuan, maka sesungguhnya Allah sangat mengetahui hal tersebut. Sadarilah bahwa segalanya adalah titipan Allah. Syukurilah segala sesuatu yang ada, jangan sombong dengan apa yang ada dan jangan minder dengan sedikit yang ada. Itulah yang akan membuat hati tenang karena semuanya dikembalikan ke Allah SWT sang pencipta. Teruslah merunduk malu kepada Allah karena tidak ada yang luput dari pandangan Allah. Hasbiyallah wani'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir. Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan cukup lah Allah saja yang akan menjadi penolongku. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini



View Comments

MQ Pagi 24 Mei 2010

Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Pamer sebagai Bentuk dari Kemunafikan

Ringkasan Materi:
Kemunafikan memiliki ciri khas yaitu berbeda antara yang dikatakan dengan yang dilakukan. Kemunafikan ini sangat lekat dengan penyakit lainnya yaitu riya’. Riya’ atau sering disebut dengan pamer adalah penyakit akibat kita haus dengan pujian dan penilaian orang lain. Memamerkan kemewahan sama buruknya dengan memamerkan kesederhanaan dan kebersahajaan. Jangan jadikan kesederhanaan dan kebersahajaan adalah sesuatu yang ingin dipuji atau dikagumi orang, melainkan karena ikhlas lillahi ta’ala. Segala sesuatu yang tidak ikhlas akan menimbulkan kekecewaan dan akhirnya selalu merasakan keresahan. Ketidakikhlasan ini disebabkan semata-mata karena senang dinilai orang lain.

Allah SWT sesungguhnya selalu melihat apapun yang dilakukan oleh kita. Begitu pula dengan pamer kesederhanaan yang ditutupi oleh tipuan, maka sesungguhnya Allah sangat mengetahui hal tersebut. Sadarilah bahwa segalanya adalah titipan Allah. Syukurilah segala sesuatu yang ada, jangan sombong dengan apa yang ada dan jangan minder dengan sedikit yang ada. Itulah yang akan membuat hati tenang karena semuanya dikembalikan ke Allah SWT sang pencipta. Teruslah merunduk malu kepada Allah karena tidak ada yang luput dari pandangan Allah. Hasbiyallah wani'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir. Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan cukup lah Allah saja yang akan menjadi penolongku. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini



View Comments

Sunday, May 23, 2010

MQ Pagi 23 Mei 2010

Sunday, May 23, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Ujian adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah

Ringkasan Materi:
Tidak ada yang lebih sayang kepada kita selain Allah yang telah menciptakan dan mengurusi kita tanpa lelah. Manusia berlumur dosa dari ujung rambut hingga ujung kaki namun Allah tetap maha baik dengan terus mencukupi kebutuhan kita dan menutupi aib-aib yang kita lakukan. Tidak ada karunia yang datang selain dari Allah, namun mengapa kita sering merasa sulit untuk mendekat kepada Allah?

Harus disadari bahwa kasih sayang tidak selalu identik dengan belaian. Allah yang paling tahu apa yang terbaik untuk mahluknya, Allah akan menyelamatkan kita meskipun untuk itu kita harus menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Kepahitan yang kita hadapi dalam hidup terbagi menjadi dua. Yang pertama kepahitan yang dirancang Allah untuk meningkatkan derajat keimanan kita. Seperti tertulis dalam Al quran surat Al Ankabut ayat 2-3 “Dan manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan : “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? - Dan sesungguhnya Allah telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta”.

Dan yang kedua, kepahitan datang kepada kita sebagai buah dari perbuatan buruk dan dosa –dosa kita sendiri seperti disebutkan dalam Al Quran An Nisaa’ ayat 79 “ Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Kita harus yakin bahwa semua hal yang kita lakukan tidak akan luput dari pengelihatan Allah. Dan tiap dosa kita tidak akan luput dari balasan Allah. Dalam Al Quran surat al Ankabut ayat 4 disebutkan “ Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu”. Balasan paling minimal dari Allah akan dosa kita adalah hati yang gelisah dan perasaan tidak tenang sehingga selalu tersiksa menjalani kehidupan.

Apapun jenis kepahitan yang menimpa, ketika kita dihadapkan dengan ujian hidup, sadarilah bahwa Allah sayang sekali pada kita. Sehingga jangan menjadi panik apalagi hingga protes tidak terima dengan kenyataan dan takdir, karena toh yang membuat ujian tersebut adalah yang paling sayang terhadap kita.

Lalu apa yang harus kita lakukan ketika ujian hidup itu datang? Yang pertama ridha dengan ujian tersebut, karena ketika kita ridha, allah pun akan ridha dan hasilnya hati kita tenang, sebaliknya jika kita tidak ridha, demikian pula Allah tidak akan ridha dan akhirnya hati terus gelisah dan masalah tidak kunjung selesai.

Kemudian berbaik sangkalah pada setiap permasalahan hidup yang mendera, jangan lelah memeriksa dosa diri kita kemudian langkah yang terpenting adalah BERTAUBATLAH. Jika kita serius bertaubat hati akan tenang, tidak panik, Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita.

Kita harus selalu ingat bahwa seluruh ujian datangnya dari Allah dan hanya Allah yang memiliki jalan keluarnya sehingga teruslah berbaik sangka pada Allah. Hanya Allah sang penguasa kejadian, penentu mudharat dan kebaikan bagi mahluknya, seperti tertuang dalam Al Quran surat Yunus :107 “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Saturday, May 22, 2010

MQ Pagi 22 Mei 2010

Saturday, May 22, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Tauhid, Kunci dari setiap permasalahan

Ringkasan Materi:
Hiruk-pikuk dunia sekarang, kalau kita cermati membuat orang menjadi rentan dan lemah. Kemarin kami berdiskusi dengan orang yang baru saja kembali dari Jepang, dan menceritakan bagaimana mudahnya kaum muda disana memutuskan untuk melakukan bunuh diri karena gengsi yang tidak berhasil untuk diatasi.

Stress dan depresi itu terjadi karena kita kurang iman, segala persoalan yang ada sebenarnya tidak ada yang overdosis. Semua persoalan, sepelik dan serumit apapun telah diukur sesuai dengan kemampuan kita. Kesengsaraan kita dalam menjalani setiap masalah didunia ini bukanlah karena hal itu terlalu sulit untuk diselesaikan, tetapi karena kita salah dalam 'menjawab' atau menyikapi permasalahan itu.
Rasul bersabda "Cinta dunia adalah sumber dari semua kesalahan" (HR. Baihaqi)
Kita seringkali mengukur kesuksesan dari ukuran duniawi, ini mengakibatkan kesuksesan yang diperoleh tidak lantas membuat kita menjadi seseorang yang bermartabat dan berakhlak mulia. Sebenarnya, kunci dari setiap permasalahan yang ada adalah tauhid. Tauhid akan membuat seseorang mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, membuatnya bermartabat, berakhlak mulia, dan tidak lagi bergantung dan takut kepada selain Allah.

Simak juga diskusi antara Aa' dan Dik Doank yang hadir di Daarut Tauhid dalam rangka Open House SMK Daarut Tauhid Boarding School

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Friday, May 21, 2010

MQ Pagi 21 Mei 2010

Friday, May 21, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hidayah Allah yang Melimpah

Ringkasan Materi:
Sejak lahir Allah telah melimpahkan hidayah pada semua hamba-Nya. Hidayah tersebut diberikan secara bertahap. Pertama, ketika lahir kedunia sebagai manusia, Allah memberikan insting dan kemampuan agar kita bisa hidup. Kedua, selanjutnya Allah melimpahkan karunia yang banyak berupa kemampuan merasa, meraba, melihat, dan mendengar, melalui semua indra yang kita miliki. Ketiga, Allah memberikan akal, akal ini membuat manusia memiliki posisi yang lebih tinggi dibandingkan ciptaan Allah yang lain. Keempat, adalah hidayah Allah berupa Agama. Dan Kelima, merupakan hidayah tertinggi adalah hidayah berupa keyakinan pada Allah.

Puncaknya hidayah adalah ketika kita benar-benar yakin terhadap Allah. Sebab orang yang sudah haqqul yakin pada Allah, tidak akan menuhankan dunia dan seisinya termasuk harta dan jabatan yang diembannya. Karena dia tahu bahwa hidup didunia hanya sementara. Allah lah yang menggenggam semuanya, semua milik Allah

Hidayah iman hanya Allah yang mampu memberi. Semua hidayah yang diterima sesungguhnya datang hanya dari Allah swt. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Thursday, May 20, 2010

MQ Pagi 20 Mei 2010

Thursday, May 20, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Tidak ada istilah "Kesepian"


Ringkasan Materi:
Allah yang Maha memberi dan maha mencukupi semua kebutuhan kita, membuat kita semakin tenggelam dalam samudra kenikmatan. Dia akan tetep melimpahkan kenikmatan pada hambanya, meskipun Dia tahu mereka gemar berbuat maksiat. Sesungguhnya kita tidak pernah lepas dari "pengurusan" Allah.

Tercukupinya semua kebutuhan kita menunjukkan bahwa kita tidak pernah sendirian, maka tidak ada kata-kata kesepian bagi yang yakin mengenal Allah.

Kita akan sangat merasa kesepian apabila hati ini tergantung dan tertambat pada makhluk ciptaan-Nya. tetapi bagi yang memahami bahwa Allah Maha Dekat, Maha Melihat, bagaimana bisa merasa kesepian? (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 19 Mei 2010

Pemateri: Ummu Yusuf
Materi: Nusyuz dalam Kehidupan Berkeluarga

Ringkasan Materi:
Nusyuz secara bahasa memiliki makna jika seseorang merasa memiliki posisi lebih terhormat/tinggi dari orang lain. Dalam arti yang lebih luas, nusyuz dapat diartikan sebagai melakukan kesalahan dan keluar dari hukum syariat atau seseorang yang tidak taat, dalam kehidupan berkeluarga nusyuz adalah ketidaktaatan seorang istri terhadap suami atau sebaliknya pelanggaran suami terhadap istri.

Dalam Q.S An-Nisa (4) ayat 34 dikatakan bahwa ketika seorang istri dikhawatirkan nusyuznya maka suaminya wajib untuk memberikan nasehat, memisahkan diri dari tempat tidur, kemudian suami juga berhak untuk memukul semata-mata agar istri taat terhadap suami. Sedangkan nusyuz seorang suami juga dijelaskan dalam Q.S An-Nisa (4) ayat 128 dimana sesungguhnya perdamaian adalah yang lebih baik dari mereka. Sementara itu nusyuz yang terjadi pada suami istri, dalam Q.S An-Nisa (4) ayat 35 dikatakan bahwa sebaiknya ada seorang hakim baik dari sisi suami dan istri sebagai penengah di antara keduanya.

Bentuk dari nusyuz bisa dari perkataan maupun perbuatan. Nusyuz yang terjadi pada istri dalam bentuk perkataan antara lain adalah mengomel dan meninggikan suara di hadapan suami. Sedangkan nusyuz dalam bentuk perbuatan yang dilakukan oleh istri diantaranya adalah menolak diajak bergaul, keluar tanpa ijin suami dan bermanja-manja dengan orang lain selain suami.

Dari sisi suami, contoh nusyuz yang terjadi pada suami dalam bentuk perkataan diantaranya adalah suami mendiamkan istrinya, memalingkan muka di depan istri dan mengungkit keburukan istri di depan orang lain. Sedangkan contoh nusyuz bentuk perbuatan diantaranya adalah suami tidak memenuhi kebutuhan materi & biologis dari istri.

Nusyuz yang terjadi pada suami maupun istri banyak penyebabnya. Nusyuz bisa berasal dari istri karena kurangnya ilmu sehingga tidak mengetahui hak dan kewajiban seorang istri kepada suami atau juga karena pengaruh pergaulan. Nusyuz yang terjadi pada istri juga bisa berasal dari nusyuz yang dilakukan oleh suaminya terlebih dahulu sehingga mengakibatkan nusyuz pada istri.

Setiap masalah insyaAllah ada solusinya. Solusi atas nusyuz ini harus diawali dengan niat yang benar. Dari kedua pihak diharapkan jangan tergesa-gesa berpikir untuk berpisah karena sesungguhnya Allah SWT sangat benci dengan perceraian. Dalam menghadapi nusyuz ini, hendaknya kedua pihak melihatnya jangan dengan hawa nafsu. Berbicaralah dengan kata-kata yang baik dan komunikasikan atas setiap masalah kepada pasangannya dengan mencari akar dari masalah tersebut karena sesungguhnya komunikasi yang baik antara suami istri adalah kunci utama dalam kehidupan berkeluarga. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini.

View Comments

Tuesday, May 18, 2010

MQ Pagi 18 Mei 2010

Tuesday, May 18, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hikmah Menerima Nasihat dengan Tulus

Ringkasan Materi:
"Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi". "Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran". (Q.S Al Ashr ayat 2-3)

Apabila kita ingn menjadi orang yang beruntung, setiap hari kita harus menambah keimanan. Tentunya umur semakin bertambah, semakin tua maka seharusnya semakin ahli mendengarkan nasehat. Sebab penasehat yang baik adalah yang mampu menerima nasehat dengan baik. Bagi para orang tua yang ingin mendidik anaknya dengan baik, harus belajar menerima pendapat, nasehat, dan koreksi karena kita banyak kekurangan. Dengan menyadari diri banyak kelemahan maka akan membuat kita selalu rendah hati.

Terkadang beberapa manusia itu aneh, suka memberi nasihat tetapi apabila dinasehati tidak terima. Padahal setiap hari dalam sholat kita selalu membaca Al Fatihah, yang manna maknanya adalah untuk meminta petunjuk pada Allah jalan yang lurus. Allah akan mengabulkan permintaan kita dengan berbagai cara. Bisa melalui guru, orang lain, anak, atau kejadian-kejadian sekalipun itu kecil bentuknya. Tetapi mengapa kita sering tidak menyadarinya.

Agar kita bisa menjadi orang yang baik menerima nasihat, kita harus meyakini bahwa kita sangat membutuhkan nasihat baik itu ilmu kehidupan maupun ilmu agama. Serta untuk dapat memperoleh nasihat tersebut tidak hanya dengan berdiam diri saja, tetapi kita harus mencari nasihat. Nasihat yang diperoleh pun tidak selamanya akan cocok dengan kemauan kita, ada yang penyampaiannya kurang berkenan di hati. Kembalikan semuanya pada Allah, terima dengan tulus, tidak membiasakan menyerang, menjawab dan memberikan alasan, karena hal tersebut akan merugikan diri sendiri, orang tidak akan mau menasehati lagi.

Dengan nasihat kita dapat memperbaiki kekurangan diri. Maka, apapun bentuk nasihat yang kita terima harus disyukuri. Sesungguhnya manusia yang beruntung adalah manusia yang setiap hari berubah menjadi lebih baik, iman bertambah, bisa menerima nasihat dengan baik dan memberi nasihat yang baik. Kita tidak akan dapat memperbaiki orang, jika kita tidak bisa memperbaiki diri sendiri. Syukuri nasihat yang kita terima sebagai karunia Allah swt. (dicopas dari sini)

Sesi II
Pemateri: Ustadz Hilman Rosyad Shihab
Materi: Hikmah Menerima Nasihat dengan Tulus

Ringkasan Materi:
Di kesempatan yang lalu kita telah membahas tentang kesucian dan keharaman bulan rajab, karena pada bulan itu terdapat peristiwa isra' dan mi'raj. Ini adalah hal istimewa karena pada saat ini ditetapkan sholat fardhu 5(lima) waktu yang menjadi kewajiban umat Islam. Tidak seperti agama lain yang tidak terlalu menampakkan ritual ibadahnya, Islam adalah agama yang selalu menampakkan simbol-simbol keberagamaan setiap hari, mulai dari sholat, adzan, penggunaan jilbab, sampai pemilihan makanan yang halal dan haram.

Sholat adalah ibadah yang dikhususkan syariatnya dan dilakukan terus-menerus oleh kaum muslim, maka dari itu hendaknya kualitas sholat kita dari hari ke hari menjadi semakin baik, mulai dari niat, tata cara, dan kekhusyuan-nya.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ di dalam shalat mereka.” (QS. Al-Mu’minuun: 1-2)
Memelihara kekhusyuan adalah sesuatu yang harus kita lakukan dan maksimalkan. Ada 3(tiga) hal yang perlu diperhatikan agar kekhusyuan dapat terjaga:
  1. Perbanyak/kuasai ilmu sholat, karena sholat bukan ibadah yang menuntut inovasi, sudah baku.
  2. Kita harus dapat mempersiapkan diri secara maksimal disaat hendak melakukan sholat.
  3. Warnai kehidupan kita dengan sholat, maksudnya setiap nilai yang ada dalam ibadah sholat seyogyanya diterapkan secara penuh dalam kehidupan.
Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini.

View Comments

Monday, May 17, 2010

MQ Pagi 17 Mei 2010

Monday, May 17, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hanya Mengharap Ridha Allah adalah Kunci Mengubah Diri


Ringkasan Materi:
Mengubah diri adalah bagian terkecil sebelum kita ingin mengubah yang lebih besar. Namun, mengubah diri tidaklah gampang karena ada penyakit hati dalam diri setiap manusia yaitu senang dipuji dan takut dicaci. Sesungguhnya barang siapa yang semangat beramal karena senang dipuji dan malas/berhenti beramal karena takut dicaci maka telah menuhankan penilaian manusia. Sungguh merugi orang-orang yang sibuk dengan penilaian orang lain karena mengharapkan penilaian manusia tidaklah mendatangkan apa-apa melainkan ke mudharatan.

Urusan utama kita sebagai manusia di dunia ini adalah membuat Allah ridho, terserah dengan apa yang orang lain nilai tentang kita. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memeriksakan hati kita. Dalam Q.S Az-Zukhruf (43) ayat 32, sesungguhnya Allah yang membagi-bagi garis kehidupan kita. Tiap manusia memiliki garis kehidupan yang berbeda, tugas kita adalah ikhtiar dan niat supaya mendapatkan garis yang terbaik.

Orang yang mulia di sisi Allah SWT adalah orang paling bertakwa seperti yang telah dijanjikan Allah dalan Q.S Al-Hujurat (49) ayat 13. Oleh karena itu kita hendaknya tidak boleh terperangah oleh pembagian garis kehidupan karena sesungguhnya semua adalah titipan dari Allah. Sibuk dengan penilaian orang berarti kita telah menganggap kemuliaan sebagai topeng. Dan kemuliaan sesungguhnya di sisi Allah adalah takwa dan ridho dengan ketetapan Allah. Itulah kunci bagi kita untuk dapat mengubah diri sendiri sebelum mengubah yang lebih besar. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu yakin dan istiqomah karena kedua itu adalah ciri-ciri orang yang diridhai Allah SWT. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Sunday, May 16, 2010

MQ Pagi 16 Mei 2010

Sunday, May 16, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Memahami jabatan sebagai pembagian kerja & bukan penentu kemuliaan di sisi Allah

Ringkasan Materi:
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita menjumpai banyak profesi dan jenis pekerjaan. Di sebuah perusahaan misalnya ada buruh pabrik, ada petugas administrasi, mandor, supervisor¸manajer, direktur, serta berbagai posisi lainnya. Pada hakikatnya, jenis-jenis dan posisi tersebut hanyalah mekanisme pembagian tugas belaka. Tidak ada hubungannya dengan tingkat kemuliaan di sisi Allah. Pangkat atau posisi tertinggi yang sering kali kita anggap “terhormat” belum tentu menjadi yang paling mulia dalam pandangan Allah. Sebaliknya posisi yang kita anggap “rendahan” juga belum tentu menjadi hina dalam Pandangan Allah.

Mari kita mengingat sebuah firman Allah dalam surat Al Hujurat (QS.49) ayat ke 13 yang menyatakan “Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa”.

Maka seyogyanya fokus perhatian kita adalah apakah kita benar-benar telah mendekat kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya kebahagiaan tidak berbanding lurus dengan pangkat, jabatan, gelar, dan popularitas namun bergantung pada kedekatan kita kepada Allah.

Kedekatan pada Allah akan melahirkan rasa tenang (sakinah) yang mahal harganya. Seperti yang disebut dalam firman Allah Surat Al Fath (QS.48) ayat ke-4: “Dialah yang telah menurunkan ketenangan (sakinah) ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan yang telah ada”. Perasaan dekat dengan Allah bisa dibangun melalui kebersihan hati dengan rajin bertaubat dan menjauhkan diri dari menyekutukan Allah dengan apapun. (dicopas dari sini)

Sesi II
Pemateri: Ustadz Abdul Wahab
Materi: Mendeteksi penyakit bathin

Ringkasan Materi:
Diri kita ini sensitif terhadap segala jenis penyakit, baik yang dzohir maupun yang bathin, sakit ini ditandai dengan ketidakmampuan kita melakukan tugas tertentu, atau bisa dilaksanakan tetapi dalam keadaan yang tidak nyaman.

Penyakit lahir akan dapat mudah kita kenali, karena gejalanya tampak, atau paling tidak kita dapat merasakan 'gangguannya'. Berbeda dengan penyakit bathin, penyakit ini tidak mudah untuk dikenali, karena disamping belum banyak 'dokter'nya, penyakit ini juga tidak memiliki gejala fisik yang dengan mudah dapat dijadikan tanda.

Ada beberapa cara untuk mengetahui penyakit ini:
  1. Dengan menghadap seorang syech yang dapat mengetahui aib jiwa
  2. Cari teman karib yang jujur dan baik agamanya
  3. Mengambil manfaat dari aib diri yang dikatakan oleh orang lain (celaan orang lain terhadap diri kita)
  4. Bergaulah dengan manusia, kalau ada perasaan tidak nyaman, pasti ada yang salah, segera periksa
Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Saturday, May 15, 2010

MQ Pagi 15 Mei 2010

Saturday, May 15, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Al Ghaffar, sifat Allah penyelamat kredibilitas & keindahan kita di mata makhluk

Ringkasan Materi:
Sebagai makhluk tentulah kita jauh dari kesempurnaan & keindahan yang hakiki. Apa yang tampak baik dan indah di luar sesungguhnya adalah perlindungan dan pemberian dari Allah semata. Oleh karena itu, menjadi pribadi yang berani mencari tau dan mengakui kekurangan diri sendiri, senantiasa memohon ampun pada Allah, serta meminta maaf pada sesama adalah hal yang seharusnya selalu kita lakukan.

Salah satu sifat Allah dalam asmaul husna yang membuat kita makhluknya terlihat dan tampak baik adalah Al Ghaffar (yang maha menutupi). Al Ghaffar diambil dari kata ghafara yang artinya menutup ; ulama mengartikannya sebagai Allah yang menampakkan keindahan dan menutupi keburukan makhluknya. Allah menutupi beberapa hal melalui sifatnya ini, yaitu :
  1. menutupi jasad/jasmani makhluk yang tidak sedap dipandang mata, ditutupi dengan keindahan lahiriah. Allah menutup tengkorak yang membentuk tubuh dengan daging dan kulit sehingga terlihat indah. Begitu juga hal-hal kecil seperti kelopak mata yang membuat penampilan menjadi indah dan terhidarkan dari penampilan yang seram.
  2. menutupi lintasan hati dan lintasan pikiran makhluknya dari makhluk yang lain. Jika Allah tidak menutupi lintasan hati kita, mungkin akan banyak masalah yang timbul. Pikiran menilai buruk, meremehkan, sombong, dengki semua ditutupi Allah dari pengetahuan orang lain. Orang-orang yang rajin membersihkan hatinya akan peka terhadap tutur kata, gerak gerik, dan nada suara orang lain karena semua itu mencerminkan lintasan hati.
  3. menutupi pengalaman buruk, trauma masa lalu, dan ketidakenakan. Hidup kita menjadi lebih nyaman ketika Allah menutupi trauma-trauma masa lalu dengan cara kita membuat kita melupakannya.
  4. menutupi aib, dosa, dan maksiat, kekurangan, serta kebodohan yang kita perbuat. Dengan karunia Allah ini, orang-orang yang terdekat dengan kita pun tidak tahu bagaimana sebenarnya diri kita.
Sungguh mendamaikan hati mengenali Allah sebagai Al Ghaffar. Segala keindahan dan kebaikan yang menempel pada diri kita sesungguhnya adalah kemurahan Allah sehingga tugas kita adalah jujur pada diri sendiri dan banyak bertaubat. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Thursday, May 13, 2010

MQ Pagi 14 Mei 2010

Thursday, May 13, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Mendidik anak dengan habis-habisan mendidik diri sendiri


Ringkasan Materi:
Memiliki anak adalah kerinduan tiap pasangan yang sudah menikah. Begitu dianggap pentingnya kehadiran anak dalam sebuah rumah tangga hingga dapat mendatangkan bencana dan sengsara bagi pasangan yang belum dikaruniai anak. Namun sebenarnya di saat yang bersamaan, banyak juga pasangan orang tua yang tidak kalah menderita dan sengsara akibat tingkah laku dan ulah anak-anaknya yang durhaka. Sangat ironis memang, ketika anak yang sangat diinginkan oleh tiap pasangan akhirnya berpotensi menjadi sumber penderitaan bagi yang mendapatkannya.

Sesungguhnya memiliki anak, apalagi anak yang banyak, atau melahirkan dengan mudah bukanlah sebuah prestasi. Karena bukan hanya manusia yang mampu melakukannya. Manusia bahkan tidak pernah bisa membuat anak. Bahkan membayangkan dengan nalar saja tidak mampu, bagaimana dari rahim yang gelap tumbuh bermiliar-miliar sel yang saling terintegrasi, bagaimana membuat sel rambut dan sel otak yang sama-sama berada di kepala namun tidak saling tercampur. Semua adalah campur tangan Allah dan anak yang diciptakan Allah adalah milik Allah, orang tua hanya dititipi oleh pemiliknya. Dan setiap amanah serta titipan kelak akan dimintakan pertanggungjawabannya.

Tugas orang tua sejak anak masih ada di dalam kandungan adalah mengantarkan pembentukan sel demi sel janin dalam nuansa yang penuh dengan asma’ Allah dan terus ‘menemani’ setiap pertumbuhannya dengan ayat-ayat allah. Calon ayah yang rajin berzikir, mengingat dan menyebut asma allah serta calon ibu yang rajin membaca alquran pada saat kehamilannya insya allah akan sampai kebaikan-kebaikan amal tersebut pada janin. Demikian pula ketika dengan sekuat tenaga menghindari member makan dengan rejeki yang haram. Janin akan merekam seluruh amal baik orang tuanya tersebut sebagai salah satu ‘rekaman’ dalam otaknya. Insya allah akan lebih barakah kehidupan anak itu kelak.

Salah satu pesan Lukman pada anaknya yaitu : wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah, karena menyekutukan allah adalah sebuah kedzaliman yang besar. Artinya ilmu TAUHID adalah ilmu mutlak yang harus diperkenalkan kepada anak sedini mungkin.

Ketika anak sudah lahir, sikap keseharian orang tua lah yang akan terekam pertama kali oleh anak sebelum terekspose oleh dunia luar. Karena itu, pendidikan terbaik untuk anak adalah habis-habisan mendidik diri sendiri. Karena anak yang suci tanpa dosa, hatinya akan lebih mudah membaca hati yang lainnya dengan lebih jujur. Ketika orang tua mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya secara otomatis menghancurkan wibawanya di hadapan anak, dan anak juga tidak akan serta merta menurut.

Sesungguhnya mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Orang tua harus lebih bersimbah air mata bertaubat ketika dititipi anak oleh Allah. Ketika anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, koreksilah diri kita sendiri, dan banyak bertaubat serta jangan pernah lelah untuk memperbaiki diri. Karena baik tidaknya seorang anak akan sangat diwarnai oleh sikap orang tuanya sejak anak tersebut dalam kandungan. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

MQ Pagi 13 Mei 2010

Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Ingin 'Pamer' berpotensi mencelakai diri sendiri

Ringkasan Materi:
Segala puja dan puji adalah milik Allah dan harus dikembalikan pada Allah, karena hakekatnya Allah lah yang membuat kita mendapatkan pujian dari orang lain.

Salah satu penyakit hati yang harus kita renungkan dan telaah dalam diri masing-masing adalah senang dengan pengakuan orang lain terhadap diri kita. Kita, khususnya yang dicoba dengan karunia berupa penampilan menawan, ilmu yang banyak, gelar, titel, harta, kedudukan, pengalaman, seringkali terjebak dengan perasaan ingin pamer dengan menanamkan perasaan “MEREKA BELUM TAHU SIAPA SAYA”. Benarkah jika mereka mengetahui siapa diri kita yang SEBENARNYA akan mendatangkan kebaikan dan bukan kebalikannya mendatangkan bencana bagi kita???

Sesungguhnya perasaan dan pemikiran tersebut adalah tindakan ujub yang bodoh karena terjebak dengan keinginan ingin diketahui orang lain dengan versi dirinya sendiri sehingga akan selalu mencari kesempatan untuk menunjukannya. Padahal jika Allah membeberkan siapa diri kita sebenarnya, jika Allah membuka aib dan dosa kita –dan percayalah sangat mudah bagi Allah untuk melakukannya- maka hancurlah diri kita. Bukan penghargaan yang kita dapat dari orang lain tapi justru penghinaan karena terlihat semua betapa bobroknya diri kita yang sebenarnya. Kita terlihat bagus, baik dan luar biasa tidak lain karena Allah maha baik menutupi segala aib dan dosa-dosa kita.

Untuk itu deteksilah penyakit hati ini pada diri kita masing-masing. Jadilah pribadi yang tenang, merunduk dan rendah hati. Maka secara otomatis orang lain akan nyaman berada di sekitar kita. Apabila ditambah dengan rutin menjalani ritual shalat malam dan membaca quran dengan tartil dan perlahan di sepertiga malam terakhir maka Allah akan menambahkan kekuatan lisan dan pancaran kharisma yang alamiah dari dalam diri kita seperti dijanjikan dalam Al Quran surat Al Muzzammil. Dengan pribadi rendah hati, santun, dan lisan yang terjaga maka dengan sendirinya, tanpa perlu kita berusaha setengah mati mendapatkan pengakuan, kita akan mendapatkan respek dari orang lain. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Tuesday, May 11, 2010

MQ Pagi 12 Mei 2010

Tuesday, May 11, 2010
Rasulullah SAW mengatakan dalam H.R Bukhari dan Muslim bahwa “barang siapa yang ingin rizkinya diluaskan dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menghubungkan tali silaturahim.”

Kebanyakan dari kita memaknai silaturahim dengan saling bertegur sapa, saling mengunjungi, saling menolong, dan saling berbuat kebaikan. Namun, sesungguhnya bukan itu makna sebenarnya, silaturahim bukan ditandai dengan saling berbalasan. Berdasarkan asal katanya yaitu sila yang berarti hubungan dan rahim yang berarti kasih sayang, maka silaturahim diartikan sebagai menghubungkan kasih sayang antar sesama makhluk. Silaturahim juga bermakna menghubungkan yang terputus dan memberi kepada orang yang tidak memberi kepada kita. Contohnya adalah ketika ada salah satu pihak yang lebih dulu menyapa saudaranya maka dialah yang mendapat pahala lebih besar.

Rasulullah juga pernah bersabda bahwa “tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim.” Sudah ada balasan dari Allah bagi orang yang bersilaturahim yaitu surga dan sebaliknya bagi orang yang memutuskan tali silaturahim yaitu neraka. Begitu besarnya balasan Allah sehingga begitu besar juga cobaan yang akan dihadapi. Dalam cobaan tersebut, hendaknya tidak mendahulukan hawa nafsu dan dendam, sehingga akan hilang balasan surga dari Allah.

Ada 4 resep dari Rasulullah SAW untuk saling mencintai dan berbuat baik sesama muslim, yaitu:
1. Tebarkan salam
2. Menghubungkan tali silaturahim
3. Memberi makan kepada yang membutuhkan
4. Shalat di saat manusia tertidur pulas

Semua resep di atas mengantarkan kita ke surga Nya tanpa harus mampir ke neraka Nya dan silaturahim ada dalam salah satu resep tersebut. Betapa pentingnya silaturahim dalam hubungan manusia. Rasulullah bahkan berpesan “sayangilah apa yang ada di muka bumi, niscaya Allah dan semesta alam akan menyayangimu” (H.R Tirmidzi), yang dapat diartikan bahwa hak berkasih sayang dan silaturahim tidak terbatas pada kerabat tetapi sesama makhluk Allah SWT. Semoga kita bisa meraih surga Nya dengan membina silaturahim antar sesama.

dicopas dari sini

View Comments

Monday, May 10, 2010

MQ Pagi 11 Mei 2010

Monday, May 10, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Sakit

Ringkasan Materi:
Ketika kita sedang diberi musibah sakit lahir yang mengharuskan kita pergi ke dokter, maka tentunya kita akan sangat mematuhi perintah dokter tersebut, diperiksa detak jantung, mulut, mata bahkan ketika disuntik pun kita tentu bersedia. Mengapa kita rela melakukan semua itu?, tidak diragukan lagi jawabannya adalah karena ingin segera kembali sehat.

Selama ini tanpa kita sadari kita menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan uang hanya untuk kepentingan kesehatan lahiriah. Padahal kepentingan lahiriah yang sudah kita prioritaskan tersebut, ujung-ujungnya tidak akan kekal, semuanya akan berhenti pada masa ketika hidup kita sudah berakhir, dengan kata lain berujung pada kematian. Disisi lain kita peduli dengan penyakit yang lebih berbahaya yang sedang kita derita, yaitu penyakit hati. Mengapa kita tidak habis-habis mengobatinya, bahkan memikirkannya saja tidak. Padahal kesehatan hati justru akan berujung pada khusnul khotimah.

Penyakit lahiriah yang sedang kita derita, apabila disikapi dengan tepat, maka akan dapat menggugurkan dosa-dosa, sehingga dapat menghindarkan diri dari penyakit hati. Dan apabila kita menderita penyakit hati maka hal harus dilakukan adlah bertaubat semaksimal mungkin hingga sembuh.

Bagaimana cara kita untuk mengetahui apakah diri ini sedang terjangkit penyakit hati atau tidak?, kita dapat mengetahuinya dari kepekaan orang lain yang dapat membaca kita, dapat juga kita bertanya pada yang ahli atau dengan kata lain untuk para ulama yang benar-benar bersih hatinya, bisa juga orang biasa yang hatinya bersih. Dapat juga dari kepekaan anak-anak yang hatinya bersih dan jujur, atau juga saudara-saudara kita yang punya kekhususan (cacat).Tahapan selanjutnya setelah kita mengetahuinya, masuk dalam periode taubat. Taubat itu seperti kita sedang diopname dan tergantung tingkat jenis penyakitnya, melalui masa detoksifikasi (pengeluaran racun).

Perjuangan orang untuk sembuh begitu gigih, padahal ujung-ujungnya juga mati, maka seharusnya untuk mendapatkan kesehatan batin harusnya lebih gigih lagi dan lagi. Dengan hati yang sehat, kita dapat memiliki qolbun salim. Dengan Qolbun salim dapat menuju ke khusnul khotimah.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

di copas dari sini

materi audio dapat didownload disini

View Comments

MQ Pagi 10 Mei 2010

Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Terlambat

Ringkasan Materi:
Kemarin di Istiqlal ada seorang jamaah bertanya "Mengapa sesudah beribadah dan berusaha meningkatkan ibadah, pertolongan Allah belum datang juga?". Allah yang menciptakan semesta ini tidak bisa dipertanyakan tindakannya, kenapa terlambat memberi sesuatu, kenapa Allah terlambat menolong. Sebetulnya, kata terlambat itu hanya cocok untuk kita, jadi apabila dirasa Allah terlambat menolong, tanyakan pada diri sendiri, apakah kita terlambat mendekat kepadaNya?

Sholat kita, Ngaji kita, Dzikir kita, Sedekah kita, Amal kita, terlambatkah? Selama kita beribadah, kita lebih banyak mengingat siapa? Allah atau selainNya?
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 133)
Bersegera dan tergesa-gesa itu tidak dalam satu makna. Bersegera berarti dengan perhitungan. Tergesa-gesa itu kurang perhitungan, lebih terkait dengan masalah emosi, bukan waktu. Dan yang harus kita hindari adalah tergesa-gesa, tetapi kita harus bersegera untuk kebaikan. Sesungguhnya ibadah yang membutuhkan adalah kita sendiri, sehingga jika kita melambat-lambatkan ibadah kita yang rugi.

Kita diciptakan untuk mengabdi kepada Allah, jadi jangan risaukan janji Allah (yang pasti akan dipenuhi) tetapi cemaskanlah pengabdian kita, apakah sudah sesuai dengan keinginan Allah?

Wallaahu a’lam bish-shawaab

Simak juga perbincangan Aa' dengan seorang hafidz Al Quran yang mampu menghafal Al Quran pada umur 12,5 tahun dalam kurun waktu 30 bulan. Ustadz ini kedepan akan membantu jamaah yang ingin bisa hafal Al Quran secara gratis selama 30 bulan, selengkapnya download filenya disini atau dengarkan via streaming melalui mp3-player dibawah ini. Bagi yang tergerak untuk membantu dapat menyalurkannya melalui Bank BNI Syariah Bandung no rek. 9255394-5 a/n Yayasan DT atau bisa menghubungi Pesantren Daarut Tauhid Bandung no. 38 telp 022-70832901

View Comments

Sunday, May 9, 2010

MQ Pagi 09 Mei 2010

Sunday, May 9, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Pemilik Sejati

Ringkasan Materi:
Satu hal yang sangat penting untuk diingat adalah bahwa segala yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah, semua diurus oleh Allah. Nyaris dalam hidup ini kita tidak memiliki apa-apa, kecuali dosa karena amal itu adalah taufiq Allah. Tubuh ini jelas bukan milik kita, karena kita tidak tahu cara mengurus segala sesuatu yang ada di tubuh ini, mulai dari sel yang tidak terlihat dengan mata sampai apa-apa yang terlihat dengan mata.

Kita ini adalah milik Allah, jadi suka-suka Allah mau menciptakan dan memperlakukan kita seperti apa. Makhluk, harta, kesehatan, kedudukan, dan semua hal yang ada mutlak milik Alah, terserah Dia mau memberi atau mengambilnya kembali. Kalau memang harus keluar, keluarkan dengan ikhlas, tidak usah berat hati, toh segala sesuatu pasti dipergilirkan. Semua hal ada umur dan batasnya sendiri-sendiri, kalau sudah saatnya harus dilepas, lepaskan saja.

Sejatinya, tidak ada orang yang benar-benar kaya harta. Kalau sedang melihat mobil, rumah, dan harta orang lain jangan silau dan merasa iri. Jadi, suka-suka Allah mau menitipkan kepada siapa saja yang dia kehendaki, karena dunia bukanlah tanda kemuliaan, tetapi cobaan. Harta adalah titipan Allah yang kelak akan dipertanggungjawabkan penggunaannya. Jangan melihat yang dititipi, tetapi lihatlah 'pemiliknya'

Rejeki, entah bagaimana caranya pasti akan datang. Disaat kita sakit dan tidak bisa makan sendiri, ada yang menyuapi. Disaat mulut tidak mampu mengecap dan nafsu makan menurun, ada bantuan infus. Air kemasan yang kita minum, datangnya dari mana? Kita yang menghampiri atau air minum itu yang datang kepada kita? Nasi dan lauk pauk yang kita makan, kitakah yang mempersiapkannya? Mulai dari benih sampai tersaji dengan nikmat di depan kita?

Sesi II
Pemateri:
Materi: Tauhid Rububiyah

Ringkasan Materi:
Tadi Aa' memberitahukan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu. Dalam ilmu tauhid, ini dinamakan tauhid rububiyah, keyakinan bahwa Allah adalah

Allah adalah Sang Pencipta, mencukupi kebutuhan makhluk, dan mengatur segala urusan di alam semesta ini. Tauhid merupakan inti dakwah seluruh nabi dan rasul.
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"" (QS Al Anbiya: 25)

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Rasul-rasul)." (QS Al Nahl: 36)

"Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)." (QS Al Araaf: 59)

"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Aad saudara mereka (Hud). Ia berkata: "Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"" (QS Al Araaf: 65)

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata:" Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, maka kamu ditimpa siksaan yang pedih " (QS Al Araaf: 73)

"Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka Syuaib. Ia berkata:" Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman"." (QS Al Araaf: 85)
Rasulullah pun selama berdakwah selama 23 tahun, 13 tahun pertama beliau berdakwah tentang tauhid, agar mereka mengetahui siapa Allah dan dapat menghamba secara total kepadaNya. Sehingga, pada saat mengutus Mu’adz bin Jabal kepada ahli kita untuk berdakwah Rasul menyuruh Mu'adz untuk memberitahu soal tauhid.

Dari Mu’adz bin Jabal RA. katanya: “Rasulullah saw mengutus aku, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya engkau akan datang kepada suatu kaum dari orang-orang Ahli Kitab. Maka panggillah mereka kepada pengakuan, bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya aku (Muhammad) adalah utusan Allah (Rasulullah). Kalau mereka telah mengakui hal demikian, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan kepada mereka mengerjakan sembahyang lima kali dalam sehari semalam.”

“Kalau mereka telah mematuhi hal yang demikian, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan mereka memberikan sedekah (zakat), diambil dari orang-orang yang kaya di antara mereka dan dikembalikan kepada orang-orang yang miskin diantara mereka.”

“Kalau mereka telah mematuhi hal yang demikian, maka jauhilah mengambil harta mereka yang berharga ! Dan jagalah dirimu terhadap do’a orang yang teraniaya, karena antara do’a orang yang teraniaya itu dengan Allah tiada batasnya (makbul).”

Dari Abdullah bin Abbas ra. Ia berkata: Dahulu aku berada dibelakang Nabi saw di atas kendaraannya kemudian ia berkata: “Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah ALLAH niscaya Ia akan menjagamu. Jagalah ALLAH niscaya kau akan mendapati NYA di hadapanmu. Jika engkau berdo’a, berdo’alah kepada ALLAH. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada ALLAH. Dan ketahuilah! Sesungguhnya, seandainya seluruh manusia bersatu ingin memberikan kebaikan kepadamu, mereka tak akan sanggup kecuali sebatas apa yang telah ALLAH tetapkan bagimu. Juga, seandainya seluruhnya mereka bersatu ingin mendatangkan keburukan kepadamu, mereka tak akan sanggup kecuali sebatas apa yang telah ALLAH tetapkan atasmu. Kalam telah diangkat dan lembaran-lembaran catatan takdir telah terlanjur kering.” (HR. Tirmidzi)
Lalu apa buah dari tauhid?
1. Tauhid yang murni akan membuahkan keamanan yang sempurna di dunia dan di akhirat.
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS Al An'am: 82)
2. Tauhid yang murni akan menjadi sebab Allah mengampuni dosa pemiliknya dan menghapuskan segala kesalahannya.
Dari Anas bin Malik ra berkata,”Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman,”Wahai anak Adam, selama kamu berdoa dan berharap kepada- Ku, maka Aku mengampuni dosa-dosa lampaumu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, meski dosamu sepenuh langit, namun bila kamu meminta ampun kepada-Ku, pastilah Ku ampuni dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, meski kamu datang kepada Ku dengan dosa sepenuh bumi namun bila kamu menemui-Ku tanpa syirik kepada-Ku, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh itu juga. (HR. Muslim Tirmidzi)
3. Akan memasukkan pemiliknya kedalam surga Allah swt
"Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa Nabi Isa as. adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan." (HR. Muslim)
4. Tauhid yang murni didalam hati akan menyebabkan terhindar dari neraka.
"Maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada api neraka orang yang mengucapkan 'la ilaha illallah" karena berharap dengan itu Allah semata" (HR. Bukhari)
5. Tauhid murni akan menjadi sebab memperoleh syafaat Rasulullah saw
"Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda : "Orang yang paling bahagia mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengucapkan Lailaha illallah dengan ikhlas keluar dari lubuk hati dan jiwanya"
Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini


View Comments

MQ Pagi 08 Mei 2010

Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Pengalaman 'Umroh Hemat'

Ringkasan Materi:
Aa' baru saja datang dari Umroh, Umroh super hemat ini rencananya akan memberangkatkan 90 orang saja, tetapi dalam pelaksanaannya hampir 400 orang dapat mengikuti program ini.

Ada beberapa pengalaman menarik selama perjalanan, beberapa diantaranya adalah:
  1. Peserta umroh adalah pendengar MQ Pagi, ini menarik. Karena, meskipun tidak pernah bertatap muka mereka bisa langsung akrab.
  2. Panitia umroh sempat heran, bagaimana bisa grup dengan jumlah sebanyak ini bisa kompak dan tidak pernah komplain terhadap pelayanan yang diberikan. Apa rahasianya?
  3. Sebagian besar pergi umroh dengan gratis, karena di-ongkosin. Begitulah, kalau Allah sudah memberi jalan.
  4. Rencananya umroh hemat ini akan menginap di apartemen dan makan nasi kotak seadanya, tetapi yang terjadi malah kita dapat hotel dengan fasilitas bagus dan catering dengan layanan prima. Alhamdulillah
"Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah ketaatan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah? Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan." (QS. An Nahl: 52-53)
Apapun yang kita inginkan dan takutkan ada dalam genggaman dan kekuasaan Allah. Jadi, kalau mau patuh, cukuplah hanya kepada Allah.

Bagi yang sudah bisa pergi ke tanah suci, jangan sampai merasa bahwa perjalanan ini karena kita, karena ini semua mutlak karena Allah. Dia yang memberi kita kerinduan untuk pergi, memberi rejeki, memberi kesehatan dan mengijabah doa kita. Alhamdulillah.

Menabung boleh, ikhtiar boleh, tetapi yakinlah kalau sudah diundang oleh Allah, segala sesuatu pasti dimudahkan, rejeki akan datang dari arah yang tidak kita sangka.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 07 Mei 2010

Pemateri : Ustadz Mulyadi Al Fadil
Materi: Mendidik anak dengan akhlak mulia


Ringkasan Materi:
Ketika usia bertambah salah satu hal yang harus ditakuti adalah jatah hidup sudah semakin berkurang. Dengan semakin berkurangnya jatah hidup, hal yang perlu kita khawatirkan adalah apakah ada yang melanjutkan keturunan kita. Anak merupakan salah satu karunia Allah untuk melanjutkan keturunan kita kelak. Anak adalah amanah, melalui anak kita dapat meneruskan dakwah Islam. Oleh karena sangat penting untuk membentuk pribadi anak menjadi sosok yang sholeh dan sholehah. Rasulullah saw sangat mewanti-wanti terhadap hal ini. Bahkan hingga diperumpakan, ketika suatu masa nyawa orang tua sudah ditenggorokan, salah satu hal penting dan sangat penting adalah berdoa bagi anak-anaknya semoga menjadi penerus keturunan yang berakhlak mulia.

Jangan bangga ketika mampu mewariskan pada anak, harta yang melimpah ruah dan kehormatan duniawi, tetapi banggalah ketika mampu memberikan warisan pada anak-anak berupa akhlak yang mulia menjadikan anak sholeh dan sholehah. Pada dasarnya anak merupakan sebagai ujian bagi kita, oleh karena itu harus pandai-pandai mendidik anak. Anak yang sholeh dan sholehah dapat menolong orang tuanya di akhirat kelak untuk menuju surga-Nya, begitu juga sebaliknya, orang tua yang tidak peduli pada anak sehingga anak terjerumus dalam jurang kemaksiatan akan dapat membawa orang tua jua ke dalam neraka.

Bagaimana nasib negeri ini apabila generasi penerusnya tidak memiliki akhlak yang mulia, mau dibawa kemana negeri ini. Jangan sampai generasi kita adalah generasi yang lemah dalam tiga hal penting, yaitu lemah ekonomi, lemah fisik, dan paling utama lemah iman (akhlak buruk).
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS Al Anfal: 28)
di copas dari sini

Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

Thursday, May 6, 2010

MQ Pagi 06 Mei 2010

Thursday, May 6, 2010
Pemateri: Ustadz Abdul Wahab
Materi: Memeriksa keislaman kita

Ringkasan Materi:
Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, dari Anas ra., bahwa Nabi saw. bersabda, “tidak akan lurus (benar) keimanan seseorang, sehingga hatinya lurus, dan tidak akan lurus hati seseorang sehingga lisannya lurus.”

Seseorang tidak akan mencapai derajat makrifat atau mengenal Allah apabila kita tidak menyempurnakan syariatNya. Jadi tidak mungkin ada orang yang mencintai Allah dan RasulNya tetapi tidak menyempurnakan syariatNya. Jika kita tidak pernah sholat dan menjalankan sunnah Rasul, mustahil kita bisa dekat dengan Allah. Ketika sudah menjalankan sholat pun perlu dievaluasi kembali, apakah sholat kita sudah sempurna, begitu juga dengan ibadah-ibadah yang lain, secara berkala perlu dievaluasi kembali agar kita tahu sejauh mana keimanan kita kepada Allah.

Dalam diri kita terdapat dua kekuatan, yaitu kekuatan malaikat dan syaitan. Maka, jangan sampai kita tidak berlindung pada Allah. Agar selalu dilindungi Allah, kita harus dekat denganNya.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Wednesday, May 5, 2010

MQ Pagi 05 Mei 2010

Wednesday, May 5, 2010
Pemateri: Ustadzah Rosyida
Materi: Shafiyyah binti Huyay

Ringkasan Materi:
Nama lengkapnya adalah Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab bin Sa’yah bin Amir bin Ubaid bin Kaab bin al-Khazraj bin Habib bin Nadhir bin al-Kham bin Yakhurn dari keturunan Harun bin Imran. Ibunya bernama Barrah binti Samaual dari Bani Quraizhah. Shafiyyah dilahirkan 3 (tiga) tahun setelah masa kenabian Rasulullah saw. Ayahnya adalah seorang pemimpin Bani Nadhir.

Beliau termasuk wanita yang cerdas dan cantik, bahkan sebelum masuk islam beliau terkenal sebagai wanita yang memegang teguh agama lamanya. Sayyidah Shafiyyah bin Huyay r.a. telah dua kali menikah sebelum dengan Rasulullah. Suami pertamanya bernama Salam bin Musykam, salah seorang pemimpin Bani Quraizhah. Suami keduanya bernama Kinanah bin Rabi’ bin Abil Hafiq. Semasa menikah dengan suami keduanya Shafiyyah pernah bermimpi bahwa dia melihat bulan dari Yatsrib yang masuk ke kamar dan jatuh ke pangkuannya, hal ini beliau ceritakan kepada suaminya. Mengetahui takwil dan mimpi itu, suaminya marah dan menampar wajah Shafiyyah sehingga berbekas di wajahnya. Luka di wajah ini pun sempat dilihat oleh Rasulullah, hal ini menyebabkan Rasullah bertanya dan Shafiyyah pun menceritakan sebabnya.

Kisah tentang beliau sangat banyak kaitannya dengan politik pemerintahan yang dilakukan oleh Rasulullah saw, jadi kisah ini tidak terlepas dari upaya Rasulullah saw saat menjadi kepala negara di Madinah pada saat itu yang hendak menaklukkan Yahudi di Khaibar. Setelah melakukan perjanjian dengan kaum Quraisy di Hudaibiyah untuk tidak membantu Yahudi Khaibar bila hendak menyerang kaum muslim, maka Rasul pun dapat berkonsentrasi penuh untuk menaklukkan Khaibar. Khaibar terkenal memiliki benteng yang sangat kokoh dan sulit untuk ditaklukkan, karena secara umum kaum Yahudi tidak pandai berperang.

Lebih kurang pada tahun 6 H, Rasulullah saw menyiapkan penaklukan Khaibar. Sebelum menyerang, selalu Rasulullah menawarkan pilihan, mau masuk islam atau mereka tetap dengan agamanya yang lama tetapi tunduk kepada aturan-aturan islam dalam hal kehidupan sehari-hari, bukan dalam hal yang berkaitan dengan ibadah agama mereka. Maka, ketika kedua pilihan ini tidak dihiraukan, langkah terakhir adalah dengan berperang.

Pada saat inilah terjadi peperangan yang sangat 'alot', tetapi Allah pada akhirnya memberikan kemenangan dengan diruntuhkannya benteng Khaibar satu-persatu. Dikisahkan, tawanan wanita dibawa kehadapan Rasulullah, diantaranya ada Shafiyyah. Bilal membawa Shafiyyah bersama sepupunya menghadap Nabi saw, di sepanjang jalan yang dilaluinya terlihat mayat-mayat tentara kaumnya yang dibunuh. Hati Shafiyyah sangat sedih melihat keadaan itu, apalagi jika mengingat bahwa dirinya menjadi tawanan kaum muslimin. Rasulullah saw memahami kesedihan yang dialaminva, kemudian beliau bersabda kepada Bilal, “Sudah hilangkah rasa kasih sayang dihatimu, wahai Bilal, sehingga engkau tega membawa dua orang wanita ini melewati mayat-mayat suami mereka?”

Rasulullah saw pun menikahi Shafiyyah. Pernikahan beliau dengan Shafiyyah didasari beberapa landasan. Shafiyyah telah mernilih Islam serta menikah dengan Rasulullah ketika beliau memberinya pilihan antara memeluk Islam dan menikah dengan beliau atau tetap dengan agamanya dan dibebaskan sepenuhnya. Ternyata Shafiyyah memilih untuk tetap bersama Nabi.

Rasulullah saw. menghormati Shafiyyah sebagaimana hormatnya beliau terhadap istri-istri yang lain. Akan tetapi, istri-istri beliau menyambut kedatangan Shafiyyah dengan wajah sinis karena dia adalah orang Yahudi, di samping juga karena kecantikannya yang menawan. Dalam riwayat, ketika itu Shafiyyah mendengar obrolan Hafshah dan Aisyah tentang dirinya dan mengungkit-ungkit asal-usul dirinya. Betapa sedih perasannya. Lalu dia mengadu kepada Rasulullah sambil menangis. Rasulullah menghiburnya, ‘Mengapa tidak engkau katakan, bagaimana kalian berdua lebih baik dariku, suamiku Muhammad, ayahku Harun, dan pamanku Musa”

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Tuesday, May 4, 2010

MQ Pagi 04 Mei 2010

Tuesday, May 4, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Menuju Baitullah dengan berbaiksangka pada Allah

Ringkasan Materi:
Kembali pagi tadi Aa' gym memancarkan siaran dari baitullah, kali ini dari depan multazam bersama dengan rombongan kloter terakhir jemaah umrah MQtravel yang berasal dari komunitas pendengar MQpagi. Rombongan jemaah baru saja menyelesaikan ritual thawaf dan akan melanjutkan dengan sa'i dimulai dari bukit shafa.

Dalam kesempatan yang sangat singkat tersebut kita diingatkan untuk terus berbaik sangka pada Allah, diminta untuk terus memupuk niat dan usaha untuk dapat berkunjung ke baitullah dan berziarah ke makam nabi di masjid nabawi dan jangan sampai mengunci harapan hanya karena perkara uang.

Karena sesungguhnya ibadah umrah dan haji bukan hanya perkara kemampuan finansial, namun yang terpenting adalah undangan Allah. Sangat mudah bagi Allah untuk membukakan jalan dan pintu rejeki dari manapun dan siapapun bagi hamba-hamba yang menjadi undangannya. Bukan hal besar bagi Allah untuk melakukannya karena Dialah yang maha kaya dan maha baik serta maha menguasai segala kejadian.

Tugas kita adalah menghindari sedapat mungkin perasaan berburuk sangka akan pertolongan Allah, lakukan taubat yang sungguh-sungguh dan terus menyempurnakan keislaman kita. Perbaiki kualitas ibadah shalat kita, perbanyak bershadaqah dan istiqamah berusaha selalu berada di jalan yang diridhai Allah.

Apabila kita dapat terus berbaik sangka dengan segala bentuk pertolongan Allah maka insya allah Allah yang akan membukakan jalan rejeki, nikmat kesehatan dan kelapangan waktu bagi kita untuk menjadi tamunya di baitullah, Amin.

materi di copas dari sini

Sesi II
Pemateri: Ustadz Roni Abdul Fattah
Materi: Istighfar, kunci pembuka pintu rejeki

Ringkasan Materi:
Disebutkan amalan-amalan batin yang dapat membuka pintu rejeki berdasarkan Al Quran, antara lain: istighfar, banyak sekali dalil dalam Al Quran terkait dengan istighfar yang dengannya Allah akan membukakan pintu rejeki.
maka aku katakan kepada mereka:" Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS.Nuh: 10-12)

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari yang besar (Kiamat). (QS.Hud: 3)

Dan (dia berkata): "Wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS.Hud: 52)

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS.Hud: 61)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

View Comments

MQ Pagi 03 Mei 2010

Pemateri: Ustadz Roni Abdul Fattah
Materi: Berusahalah, Rejekimu telah dijamin

Ringkasan Materi:
Kalau kita garisbawahi tentang makna dari Sai (berusaha), itu merupakan prosesi dari Shofa (bersih) menuju Marwah (kepuasan hati). Hikmah dari prosesi ini adalah jika kita ingin berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maka mulailah dari Shofa (dari niat dan usaha yang bersih). Setelah dijalankan, lakukan prosesnya dengan penuh kesungguhan hati meskipun harus berulang-ulang. Proses ini pasti akan selesai dengan baik dan membuat hati menjadi puas. Seperti Siti Hajar yang berlari-lari tanpa menyerah demi mencari air untuk Nabi Ismail yang kemudian mendapat nikmat berupa air zam-zam yang keberkahannya bisa kita nikmati sampai sekarang. Oleh karena itu, janganlah menyerah dalam berusaha. Bila gagal, bangkit, gagal lagi, bangkit lagi. Jangan mudah menyerah.

Seperti halnya saat makan, janganlah menambah atau mengambil makanan baru sebelum makanan yang ada ditangan kita habis. Tidak ada satu makananpun yang dinikmati dengan baik, menjadi mubazir. Ibarat makanan, usaha kita juga akan menjadi sia-sia jika tidak dilakukan dengan maksimal.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman, ’wahai anak Adam beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya kupenuhi hatimu yang ada dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Kupenuhi kebutuhanmu (kepada manusia)” (lihat al Musnad no.2583 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahih sunan Tirmidzi 2/300, shahih sunan Ibnu Majah 2/293)

Imam al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar ia berkata Rasulullah bersabda “Tuhan kalian berkata ‘Wahai anak Adam beribadahlah kepada-Ku sepenuhnya niscaya Aku penuhi hatimu dgn kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dgn rezeki. Wahai anak Adam jangan jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dgn kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dgn kesibukan’.”
Jadi, kenapa hari-hari sibuk, pontang-panting, pergi pagi - pulang petang, tetapi kebutuhan tidak pernah tercukupi?

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments

Monday, May 3, 2010

MQ Pagi 02 Mei 2010

Monday, May 3, 2010

Sesi I

Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Mengenal Rasulullah

Ringkasan Materi:
Tausyiah hari ini dipancarkan langsung dari Raudhah yang berada di dalam Mesjid Nabawi.

Raudhah yang secara bahasa berarti taman adalah suatu tempat yang berada di antara rumah nabi yang saat ini menjadi makam nabi dengan mimbar nabi dimana beliau biasa menyampaikan wahyu dan ajaran islam pada para sahabat. Rasulullah pernah bersabda Sesungguhnya diantara kamarku dan mimbarku adalah sebuah taman (raudhah) diantara taman-taman surga. Mengingat istimewanya tempat ini dan diyakini merupakan salah satu tempat mustajab dikabulkannya permohonan dan doa-doa karena itulah seluruh muslim yang berada di mesjid nabawi akan berlomba-lomba untuk dapat menunaikan shalat sunat, beritikaf bahkan shalat wajib di area raudhah ini.

Salah satu nikmat iman yang langsung dirasakan ketika berada di raudhah ini adalah perasaan begitu dekat dengan baginda Rasul, perasaan rindu yang memuncak ingin menatap dan bertemu dengannya. Kita seperti dituntun untuk terus dan terus belajar mengenal pribadi rasul.

Dikisahkan Rasul yang adalah mahluk paling mulia di dunia ini, mahluk yang telah dijanjikan dunia beserta isinya, manusia yang bahkan Allah dan malaikatpun bershalawat padanya tapi tetap menjalani kehidupan yang sangat sederhana. Atap rumahnya hanya dari pelepah kurma, dengan isi yang jauh dari kata mewah, bahkan gandum untuk dimakan tiap harinya pun belum tentu ada setiap saat.

Rasul adalah pribadi yang santun, tidak banyak bicara, dan tiap perkataan yang keluar dari mulutnya penuh dengan manfaat dan sikapnya penuh kehati-hatian dengan pengendalian dan penjagaan diri yang sempurna. Rasulullah selalu tersenyum, dan beliau tersenyum dengan hatinya sehingga akan langsung berasa pada kalbu orang yang memandangnya, rasulullah pun sangat jarang marah. Seandainya marah beliau akan memerah wajahnya namun tetap menjaga tiap perkataannya, hal yang menyebabkan marahnya pun bukan hal- hal pribadi tapi selalu menyangkut kepentingan agama dan umat.

Nabi adalah orang yang sangat santun, ketika beliau dipanggil beliau bukan hanya memalingkan wajah namun seluruh badannya dan akan menjabat tangan lebih dulu dan tidak akan melepas sebelum lawan bicaranya melepaskannya. Beliau berbicara dan memandang lawan bicaranya bukan hanya dengan wajahnya namun dengan seluruh hatinya sehingga tiap orang yang baru bertemu rasul akan merasa menjadi orang yang paling mulia di mata rasulullah karena begitu baiknya sikap rasul dalam memuliakan dan menghargai orang lain.

Berbahagialah jika kita tergolong menjadi orang -orang yang mencintai rasul walaupun tidak pernah bertatap muka dengannya, berbahagialah kita dapat merasakan nikmat iman dan islam melalui ajaran yang disampaikan olehnya. Niscaya kita akan mudah mengenal dan mensyukuri indahnya islam dengan mengenal pribadi junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.

dicopas dari sini

Sesi II
Pemateri: Ustadz Fachrudin
Materi: Bahagia dunia akhirat

Ringkasan Materi:
Semoga bagi para jamaah yang belum bisa berkunjung ke tanah suci dan berziarah ke makam Rasulullah, semoga nanti di akhirat kita dapat bertemu dengan beliau. Baginda Rasul mewasiatkan, kalau kita ingin berjumpa dengan beliau kita harus berpegang teguh kepada 2(dua) hal, sebagaimana sabda beliau
"Sesungguhnya saya telah tinggalkan untuk kalian suatu perkara (jika kalian berpegang teguh dengannya), niscaya kalian tidak akan sesat selamanya; yaitu Kitab Allah dan Sunnahku" (HR. Hakim, Baihaqi, dan Ad-Daraquthni)
Dipertemuan sebelumnya kita telah membahas bagaimana kiat agar menjadi orang yang bahagia. Semua manusia pasti menginginkan bahagia, baik didunia maupun diakhirat. Menurut Ibnu Abbas indikator orang bahagia dunia akhirat adalah:

Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur, bersyukur atas segala nikmat yang ada. Bagaimana syukur kita? yaitu dengan mempergunakan nikmat tersebut untuk beribadah kepada Allah

Al azwaju shalihah atau pasangan hidup yang sholeh, ini akan menjadi sebab kehidupan kita bahagia dunia akhirat

al auladun abrar atau anak yang soleh, tidak semua kita adalah orang tua tetapi semua kita adalah anak. Anak yang mempunyai kewajiban berbakti kepada orang tua baik kepada yang masih hidup ataupun yang meninggal dunia. Banyak ayat dalam Al Quran yang menyuruh kita berbakti kepada orang tua, tingkatan berbakti kepada orang tua ini berada diurutan ke-2 setelah beribadah kepada Allah. Demikian pula dosa, dosa terbesar setelah menyekutukan Allah adalah durhaka kepada orang tua.

albiatu hasanah atau lingkungan yang kondusif untuk iman kita, untuk menciptakan lingkungan yang seperti ini salah satunya adalah dengan mengisi rumah dengan kegiatan tilawah Al Quran. dari Anas, ia berkata Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli quran (orang yang membaca atau menghapal quran dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

View Comments