Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Menerapkan tauhid dalam kehidupan berorganisasi
Ringkasan Materi:
Kemarin, saat melihat anak-anak yang diberi kekhususan oleh Allah (autis) saya bisa melihat kepolosan, tidak ada perilaku yang dibuat-buat. Hal ini membuat nyaman, karena tidak ada perilaku yang ditutupi, semuanya murni.
Tauhid, seharusnya bisa membuat seseorang menjadi berperilaku apa adanya, tidak ada topeng kemunafikan. Tauhid juga sangat berguna dalam kehidupan berorganisasi, ada banyak kebaikan yang bisa didapat bila tauhid diterapkan dengan sungguh-sungguh, antara lain:
- saat rapat, peserta rapat akan jauh lebih berani mengemukakan pendapat, penyampaiannya-pun tidak memakai emosi. Selesai rapat tidak akan ada lagi kasak-kusuk dan kecurigaan, karena semua pendapat diutarakan dengan jujur dan baik.
- laporan keuangan menjadi lebih transparan, kerugian dan keuntungan dilaporkan dengan jujur, tidak ditutup-tutupi, tidak lagi Asal Bapak Senang, ini membuat tindakan antisipasi menjadi lebih jelas.
- kalau terjadi masalah, setiap individu cenderung mengevaluasi diri sendiri, tidak lagi mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain, karena mereka yakin bahwa setiap kesalahan bersumber dari diri sendiri
- suasana menjadi nyaman, karena semua perilaku menjadi apa adanya, tidak ditutup-tutupi. Hati, pikiran, dan perilaku samasemua orang menjadi bergantung kepada Allah, sehingga tidak ada sikap sombong dan bergantung kepada selain Allah.
Semua hal dilakukan semata hanya karena Allah, dan menjadi ibadah. Adanya pesaing tidak lantas membuat hati menjadi resah dan gelisah, karena dengan adanya pesaing membuat semangat menjadi berkobar dan berlomba-lomba untuk menyempurnakan ibadah dan ikhtiar. Fastabiqul khairat.
Sesi II
Pemateri: Ustadz Shalahudin
Materi: Macam keluarga menurut Al Quran
Ringkasan Materi:
Salah satu usaha untuk membersihkan hati adalah dengan memperhatikan lingkungan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku kita.
“Perumpamaan bergaul dengan teman yang baik dengan teman yang jahat adalah seperti bergaul dengan penjual minyak wangi dengan pandai besi. Adapaun penjual minyak wangi tidak melewatkan kamu, baik engkau akan membelinya atau tidak membelinya, engkau pasti akan mendapatkan baunya yang harum , sementara pandai besi ia akan membakar bajumu atau engkau akan mendapatkan baunya yang tidak harum. “ ( HR. Bukhari Muslim )Keluarga juga mempunyai peranan yang sangat besar terhadap diri kita, masyarakat dan negara. Dalam Al-Quran keluarga dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
- Model keluarga Nabi Nuh dan Luth : Suami taat, istri durhaka
- Model keluarga Firaun : Suami durhaka, istri taat
- Model keluarga Imran : Ini adalah keluarga ideal, suami dan istri taat kepada Allah, sehingga beroleh keturunan yang sholeh dan sholehah
- Model keluarga Abu Lahab : Suami dan istri durhaka kepada Allah
"Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka) "(QS. At-Tahrim: 10)
"Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata:" Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim" (QS. At-Tahrim: 11)
"Dan (ingatlah) Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat." (QS. At-Tahrim: 12)
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.(QS. Al-Lahab: 1-5)
Rasulullah telah bersabda : ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karenaagamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”
Wallaahu a’lam bish-shawaab