Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Mencari keridhaan Allah
Ringkasan Materi:
Saat ini Aa' berada di Darul Islah, mini islamic center yang ada di Tangerang. Melihat bangunan masjid yang belum jadi seperti ini yang terlintas dalam pikiran adalah kesan bergantung kepada makhluk yang jauh lebih besar daripada bergantung pada Allah. Disetiap pembangunan masjid selalu saja terlihat orang meminta-minta, tidak peduli sudah masuk waktu sholat, tetap saja mereka meminta. Harusnya proses pembangunan masjid harus didasari dengan pondasi keimanan yang kuat. Kalau tersendat, sebaiknya periksa niat dan cara ikhtiarnya, tobat, apakah mulai melenceng ?
Saat proses membangun pasti terdapat perbedaan pendapat terkait dengan aturan pembangunan terkait madzhab tertentu dan kalau sudah selesai pasti ada perasaan merasa berjasa. Padahal, sebuah masjid bisa berdiri hanya karena kehendak Allah semata, kita hanyalah jalan.
Ini penting untuk dikoreksi, jangan sampai perjuangan kita membangun masjid menjadi sia-sia, tidak beroleh pahala lantaran sikap sombong kita. Mending mana? menghilangkan perasaan berjasa atau menghilangkan pahala?
Allah Maha Tahu kalau hati kita memang menginginkan pujian manusia, mudah bagi Allah menggerakkan hati makhluk untuk menyebut-nyebut jasa kita. Kalau hati kita memang menginginkan itu, sudah...Allah bakal memberikannya. Dan hilanglah kesempatan untuk mendapatkan ridhaNYA, karena keinginan kita sudah tercapai yaitu dipuji oleh makhluk. Maka dari itu, lakukanlah segala sesuatu hanya karena mengharap ridha Allah, seperti kisah keikhlasan seorang prajurit dibawah ini.
Suatu ketika, dalam sejarah, pasukan kaum muslimin pimpinan Maslamah bin Abdul Malik tengah kebingungan menembus benteng musuh yang telah dikepung berhari-hari. Padahal pada benteng itu ada sebuah celah yang bisa dimasuki namun nggak ada satupun orang yang bisa melakukan hal itu. Sampai suatu saat seorang prajurit — yang tidak diketahui namanya – ternyata bisa melakukannya bahkan dengan aksinya itu akhirnya kaum muslimin memperoleh kemenangan!
Jelas aja Maslamah bin Abdul Malik gembira dan ingin berjumpa dengan ’sang penakluk’ benteng nan gagah berani itu. “Aku minta agar prajurit ‘penyusup’ ke benteng musuh datang menemuiku!” pintanya.
Namun tak ada seorang pun prajurit yang datang memenuhi permintaan Maslamah. Sampai datang seseorang memasuki kemahnya. “Aku akan memberitahu pada Anda siapa prajurit itu,” kata laki-laki itu. “Tapi orang itu mengajukan tiga syarat pada Anda; pertama, janganlah Anda menuliskan namanya dalam surat Anda kepada khalifah. Kedua dan ketiga, janganlah Anda memberinya hadiah dan bertanya dari kabilah mana ia berasal.” Setelah Maslamah menyanggupi permintaan itu barulah laki-laki itu berkata, “Saya adalah orang masuk ke dalam benteng tersebut.” Dan Maslamah pun tidak pernah tahu siapa nama prajurit tersebut.
Yang terpenting dari pembangunan masjid adalah membangun yang memakmurkannya, membangun jamaah.
Sesi II
Pemateri: Syech Kholil dari Madinah bersama Ustadz Roni Abdul Fattah
Materi: Keutamaan Akhlak Baik
Ringkasan Materi:
Melengkapi materi tentang akhlak baik yang disampaikan Syech Kholil tanggal 13 Februari 2010, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan, yaitu:
- Akhlak baik akan menaikkan derajat seseorang di dunia dan akhirat
- Akhlak baik adalah bukti keimanan seseorang
“Sesungguhnya seorang Mukmin dengan akhlaknya yang baik, akan mencapai derajat orang yang shaum (puasa) di siang hari dan shalat di tengah malam.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.”(HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam Oleh Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Abi Mas'ud Al Badri oleh Muslim, dan diriwayatkan dari Hudzaifah olehMuslim dari Nabi s.a.w sebuah kisah.
Ada seseorang dari zaman dahulu (sebelum Nabi s.a.w) yang meninggal lalu dihisab oleh Allah amalnya, maka tidak terdapat kebaikan sedikit pun dariperbuatannya kecuali dia itu orang yang suka mempergauli manusia dalam masalah jual beli dan hutang piutang. Dia orang yang suka mempermudah urusan danmenyuruh anak-anaknya agar mempermudah urusan orang yang dalam kondisi sulit (toleran dalam hutang dan jual beli). Dalam riwayat lain laki-laki ituberkata pada anak laki-lakinya sebelum meninggal :
" Jika engkau bertemu orang yang dalam keadaan sulit, bertoleransilah (berilah tangguh hutang, atau murahkan harga barang), mudah-mudahan Allah banyakmemaafkan kesalahan kita. "
dalam riwayat Hudzaifah dikisahkan dialog dengan Allah s.w.t :
" Apa yang engkau perbuat di dunia ? "
Laki-laki itu menjawab, " Tuhanku engkau beri hamba uang, dengan uang itu hamba berjual beli dengan manusia, dan hamba mempunyai sifat toleran (sabarpada orang yang dalam kesulitan). Hamba memudahkan urusan orang-orang yang sulit dan memberi tangguh hutang (sampai mampu membayar) "
Allah berfirman, " Aku lebih berhak berbuat toleran daripada dia, jauhkanlah azabku dari hamba-Ku ini, " perintah Allah.
Semoga sedikit ilmu tentang keutamaan akhlak baik ini dapat diamalkan, bukan hanya didengar dan diketahui saja.
Wallaahu a’lam bish-shawaab