Pemateri: Ummu Yusuf
Materi: Islah
Ringkasan Materi:
Agama dan akhlak baik adalah dua hal yang harus dimiliki dan dipelihara oleh seorang muslim. Maka dari itu beragamalah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah, mencontoh cara beragama para sahabat.
Rasulullah telah bersabda "Sebaik-baik manusia ialah yg hidup di zamanku, kemudian yg sesudah mereka" (HR Bukhari Muslim)Dalam kehidupan keluarga, apabila terjadi pertengkaran antara orang tua dan anak. Disaat orang tua berbuat salah maka hendaklah anak tetap berbuat baik pada mereka. Maafkanlah mereka, bersabarlah dengan tidak marah dan mengatakan perkataan yang dapat menyakiti hati kedua orang tua kita. sekalipun mereka musyrik.
Allah SWT berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al Isra: 23-24)Demikian juga apabila anak berbuat kesalahan, seyogyanya kita sebagai orang tua harus berbesar hati untuk memaafkan, kita harus mengoreksi diri. Mungkin ada yang salah dalam cara kita mendidik mereka. Bisa jadi kita terlalu memanjakan dan mempercayai mereka, tidak ada komunikasi yang hangat sehingga kita tidak mengetahui dengan siapa dia berteman dan pada lingkungan bagaimana dia bergaul. Yang terpenting, pada saat berselisih, jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang menekan dan memojokkan anak.
Bagi pasangan suami - istri, apabila terjadi pertengkaran ada baiknya mereka menghilangkan egonya masing-masing, jangan ada yang merasa paling benar, sadarilah kesalahan masing-masing dan saling memaafkan. Seperti perkataan Abu Darda’ pada istrinya, “Jika engkau melihatku marah, maka redakanlah kemarahanku. Jika engkau melihatmu marah kepadaku, maka aku akan meredakanmu. Jika tidak, kita tidak akan harmonis."
Dari Jabir berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian menyebarkan bala tentaranya dan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar fitnahnya, salah satunya datang lalu berkata, saya telah melakukan ini dan ini, lalu iblis mengatakan, kamu tidak berbuat apa-apa. Kemudian datang yang lain dan mengatakan, tidaklah aku meninggalkan manusia sehingga dia berselisih dengan keluarganya, maka iblis mendekatkan dia hingga dia mengatakan, kamu adalah sebaik-baik teman.” (HR.Muslim)Kehidupan berkeluarga tidak akan pernah lepas dari kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu, jika terjadi pertengkaran antar anggota keluarga, baik antara orang tua dan anak ataupun suami - istri, maka berdamailah. Andaikata tidak mampu berdamai secara mandiri, maka carilah orang yang mau dan mampu mendamaikan.
Wallaahu a’lam bish-shawaab