Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Kunci Akhlak Rasulullah
Ringkasan Materi:
Suatu ketika Rasulullah saw ditanya “Ya Rasulullah mengapa engkau diutus ke bumi?” Maka jawaban Rasulullah sangat singkat sekali “Sesungguhnya aku diutus ke bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR. Bukhari)Akhlak adalah respon spontan terhadap suatu kejadian. Pada saat diam tak akan kelihatan bagaimana akhlak kita. Tetapi ketika kita ditimpa sesuatu, baik kejadian menyenangkan ataupun sebaliknya, respon terhadap kejadian itulah yg menjadi alat ukur akhlak kita. Kalau respon spontan kita itu yg keluar adalah kata-kata yang baik berarti memang seperti itulah akhlak kita. Tanpa harus dipikir, tanpa harus direkayasa. Sebaliknya kalau tiba-tiba sandal kita hilang atau ada orang yg membunyikan klakson dengan nyaring tiba-tiba sumpah serapah keluar dari mulut kita, maka respon spontan itulah yg akan menunjukkan bagaimana akhlak kita.
Rasulullah saw bersabda: "Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila ia jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati" (HR. Bukhari dan Muslim)Pada saat kita mendamaikan seseorang yang sedang bertengkar, yang terpenting bukanlah perkara berjabat tangan atau tidak, memang secara fisik jabat tangan diindikasikan sebagai proses berdamai, tetapi ada yang lebih penting, yaitu hati. Percuma saja kalau fisiknya berdamai tetapi hatinya tidak. Itu namanya munafik.
Rasulullah adalah sosok yang hati, ucapan, dan tindakannya bersih, jujur, tidak ada yang ditutup-tutupi, lahir dan bathinnya sama.
Kenapa bisa begitu? karena tauhid. Ya, tauhid yang bersih akan membuat kita terhindar dari cinta dunia, sikap munafik, bergantung pada mahkluk, menuhankan selain Allah (uang, jabatan, mahkluk), dan berbuat dzolim terhadap orang lain. Dengan lebih mengenal Allah, kita akan sadar bahwa kita selalu ada dalam pengawasanNYA, bahwa segala perbuatan kita akan dibalas oleh Allah, dan bahwa segala sesuatu adalah dari Allah.
Sa’id bin Hisyam bercerita: Aku masuk menemui Aisyah ra. dan bertanya kepadanya tentang akhlak Rasulullah saw. Aisyah menjawab dengan pertanyaan, “Apakah engkau membaca al-Qur’an?” Aku pun menjawab “Ya.” Aisyah berkata, “Akhlak Rasulullah saw adalah al-Qur’an.” (HR. Ahmad, al-Baihaqi, Abu Na’im, al-Bukhari, as-Suyuthi, dan al-Hindi)Dan ingatlah, bahwa sesuatu yang disampaikan dan berasal dari hati, dapat dipastikan akan sampai ke hati. Tembus, itulah mengapa nasehat-nasehat Nabi bisa kuat bertahan selama 1400 tahun lebih, ini dikarenakan semua tindakan beliau berasal dari hati. Dengan tidak mengesampingkan campur tangan Allah.
Wallaahu a’lam bish-shawaab