Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Thursday, March 11, 2010

MQ Pagi 10 Maret 2010

Thursday, March 11, 2010
Sesi I
Pemateri: Ustdz. Erika Suryani Dewi, LC
Materi: Berinfaq-lah

Ringkasan Materi :
Allah menyuruh kita berinfaq/bersedekah dengan harta yang baik sebagai salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah, meskipun setan menggoda kita dengan kemiskinan, supaya kita mendapat predikat sebagai orang yang bertaqwa.
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Baqarah: 267-268)

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yangmenahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 133-134)
Sedekah tidaklah dilihat dari besarnya jumlah uang yang disedekahkan, tetapi lebih kepada pengorbanannya.
"Rasulullah bersabda, "Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham" Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya (berarti sedekah dgn 50% hartanya), dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya (mungkin hanya sedekahdengan 10% hartanya)"(HR. An-Nasaa’i)
Sedekah tidak akan membuat kita menjadi miskin, yakinlah bahwa kebaikan yang telah kita lakukan akan kembali pad kita, Allah tidak akan mendzolimi hambaNYA, Allah yang Maha Adil akan membalas dengan berlipat ganda.
"Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. DanAllah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun." (QS. At Taghabun: 17)
Coba bayangkan, bila ada seorang kaya raya dan jujur meminjam harta kepada kita untuk diberikan kepada orang lain, dengan jaminan harta kekayaannya yang berlimpah dan dia berjanji akan mengembalikan pinjaman itu suatu saat nanti, dengan berlipat. Apakah kita ragu dan tidak percaya?

Ada banyak hadist yang memberitahukan pada kita peeihal sedekah, antara lain:

Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Dari Nabi saw; Allah swt berfirman: Wahai anak Adam! Berinfaqlah kamu, pasti Aku akan memberi infaq kepadamu.

Dari Abu Hurairah ra: bahwasanya Nabi bersabda yang artinya: bersabda "Berinfaqlah wahai Bilal! Jangan takut dipersedikit (hartamu) oleh Dzat Yang memiliki Arsy”
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Ketika seseorang sedang berada di padang pasir, tiba-tiba ia mendengar suara dari awan, ‘Curahkanlah ke kebun Fulan.’ Maka bergeraklah awan itu, kemudian turun sebagai hujan di suatu tanah yang keras berbatuan. Lalu, salah satu tumpukan dari tumpukan bebatuan tersebut menampung seluruh air yang baru saja turun, sehingga air mengalir ke suatu arah. Ternyata, air itu mengalir di sebuah tempat di mana seorang laki-laki berdiri di tengah kebun miliknya sedang meratakan air dengan cangkulnya. Lalu orang tersebut bertanya kepada pemilik kebun, “Wahai hamba Allah, siapakah namamu?” Ia menyebutkan sebuah nama yang pernah didengar oleh orang yang bertanya tersebut dari balik mendung. Kemudian pemilik kebun itu balik bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menanyakan nama saya?” Orang itu berkata, “Saya telah mendengar suara dari balik awan, ‘Siramilah tanah Si Fulan,’ dan saya mendengar namamu disebut. Apakah sebenarnya amalanmu (sehingga mencapai derajat seperti itu)?” Pemilik kebun itu berkata, “Karena engkau telah menceritakannya, saya pun terpaksa menerangkan bahwa dari hasil (kebun ini), sepertiga bagian langsung saya sedekahkan di jalan Allah swt., sepertiga bagian lainnya saya gunakan untuk keperluan saya dan keluarga saya, dan sepertiga bagian lainnya saya pergunakan untuk keperluan kebun ini.” (HR. Muslim)

Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan." Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya)." (Mutafaq'alaih)

Rasulullah bersabda: “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi)
Perbanyaklah SEDEKAH karena di dalamnya terdapat KHASIAT :
1. Menyembuhkan berbagai macam penyakit.
2. Melapangkan rejeki
3. Menjadi naungan di hari tidak ada naungan (hari kiamat)
4. Memberatkan timbangan kebaikan kita.
5. Memudahkan kita dalam meniti shirath

Tidak ada sedekah yang buruk, semua sedekah adalah baik.

Dahulu ada seseorang bernama Karim, karena begitu kuatnya keinginan untuk bersedekah ia mengarahkan langkahnya menuju ke suatu rumah. Begitu sampai di rumah yang ditujunya, dia mengetuk pintu. Setelah mengucapkan salam, dia memberikan kantong itu pada pemilik rumah, lalu mohon pamit. Kejadian itu ternyata diketahui oleh beberapa orang penduduk daerah itu. Pagi harinya, orang orang di pasar ramai membicarakan apa yang dilakukan Karim tadi malam.

Dua orang yang melihat Karim bersedekah berkata dengan nada mengejek, "Dasar orang tidak tahu agama, sedekah saja keliru, masak sedekah kok kepada seorang pencuri. Kalau mau sedekah itu, ya harusnya kepada orang yang baik baik!" Obrolan orang di pasar itu sampai juga ke telinga Karim, ia hanya berkata dalam hati, "Alhamdullilah, telah bersedekah kepada pencuri!

Hari berikutnya, ketika malam tiba, dia kembali keluar rumah. Dia ingin kernbali bersedekah. Sama seperti malam sebelumnya, dia menyiapkan uang seratus dirham. Kali ini, dia memilih sebuah rumah di pinggir kota. Dia mengetuk pintu rumah itu. Seorang wanita membukakan pintu. Dia langsung menyerahkan sedekahnya pada perempuan itu lalu pulang. Pagi harinya, pasar kembali ribut.

Ternyata, ada orang yang mengetahui perbuatannya tadi malam. Orang itu bercerita sinis, "Memang, Karim itu tidak jelas. Rajin pergi ke mesjid, tetapi memberi sedekah saja masih salah. Kemarin malam, dia memberi sedekah kepada seorang pencuri. Lha, tadi malam, dia memberi sedekah kepada seorang pelacur!"

Perbincangan orang di pasar itu sampai juga ke telinganya. Karim hanya berkata lirih, "Alhamdulillah, telah bersedekah kepada seorang pelacur!" Malam harinya, Karim kembali keluar rumah untuk sedekah. Dia memilih rumah yang ada di dekat pasar. Setelah mengantarkan sedekahnya, dia pulang.

Kali ini Karim berharap, dia tidak keliru memberikan sedekahnya. Pagi harinya, pasar lebih ribut dari sebelumnya. Seorang penjual daging berkata, "Nggak tahulah! Karim itu memang aneh. Mau sedekah saja kok kepada orang kaya. Padahal, orang yang miskin dan memerlukan uang untuk makan, masih banyak dan ada di mana mana!"

Ternyata, rumah yang didatangi Karim dan diberi sedekah tadi malam adalah rumah orang kaya. Mendengar berita dan omongan yang ada di pasar tentang kekeliruannya memberikan sedekah ia berkata, "Alhamdulillah, telah sedekah kepada pencuri, pelacur, dan orang kaya!" Malam harinya, ia shalat tahajud, lalu tidur.

Dalam tidurnya dia bermimpi didatangi oleh seseorang yang memberi kabar kepadanya, "Sedekahmu kepada pencuri, membuat pencuri itu insaf, sehingga dia kini tidak mencuri lagi. Sedekahmu kepada pelacur, membuat wanita itu tobat dan tidak berzinah lagi, dan sedekahmu kepada orang kaya, menjadikan orang kaya tersebut sadar dan merasa malu. Kini, orang kaya yang pelit itu mau mengeluarkan zakat dan infak.
Sedekahmu yang ikhlas itu diridhoi Allah Swt." Setelah itu Karim semakin khusyuk beribadah dan banyak mengerjakan kebajikan. Dia sadar bahwa yang paling penting dalam ibadah adalah niat karena Allah.
Bukan sekadar mengikuti perkataan orang banyak. Hanya Allah-lah yang berhak menilai, diterima atau tidaknya amal ibadah seseorang.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus