Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Sunday, September 19, 2010

MQ Pagi 19 September 2010

Sunday, September 19, 2010
Pemateri: KH. Abdullah Gymnastyar
Materi: Mendapat kemudahan dengan berlapang dada


Ringkasan Materi:
Sebuah doa pernah dipanjatkan oleh nabi Musa AS, yaitu terekam dalam Al Quran surat Thaha ayat 27 yang artinya "Ya Allah ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku."

Kemudahan urusan, kemudahan berkata-kata dan berurusan dengan orang lain ternyata berawal dari kelapangan dada. Sebagai ilustrasi, jika kita memasukan garam satu sendok ke dalam segelas air, maka air tersebut akan langsung berasa asin, sedangkan jika sesendok garam itu kita masukan ke dalam air danau maka tidak akan terasa pengaruh yang berarti dari garam tersebut. Demikian pula seekor tikus kecil kita letakan di dalam kamar tertutup yang ukurannya kecil, tentu akan menjadi masalah. Namun seekor tikus jika ada di lapangan terbang tidak berpotensi menimbulkan masalah seperti halnya tikus di dalam kamar.

Jadi segala permasalahan biasanya timbul di tempat yang sempit. Termasuk hati yang sempit. Semua masalah yang terkait dengan masalah pribadi sesungguhnya selalu menyertai setiap kehidupan, namun bagaimana persepsi dan penerimaan terhadap masalah tersebut sangat tergantung dari kelapangan dan keluasan hati seseorang. Seseorang yang hatinya sempit, biasanya tingkat sensitivitas atas kepentingan diri sendirinya tinggi sekali sehingga akibatnya mudah kecewa dan sering sakit hati juga merasa terabaikan dan tidak dihargai. Jika sudah demikian tentu masalah yang dihadapi akan terasa lebih runyam dan berat.

Kita dapat belajar tentang kelapangan hati dari sikap anak balita. Betapa sering dimarahi oleh orang tuanya, dengan cepat seorang anak melupakan dan kembali bersikap manis terhadap orang yang memarahinya. Tentu saja anak kecil mampu melakukan hal seperti itu karena mereka masih bersih hatinya. Jadi jika kita ingin juga memiliki kelapangan hati seperti halnya seorang balita, kita harus belajar menjadi orang yang ikhlas dan terus membersihkan hati.

Dengan berlapang dada dan menjadi orang yang ikhlas, kita tidak akan pusing dengan penilaian orang lain, dengan komentar dan pendapat orang lain, namun hanya sibuk dengan penilaian Allah dan tentu dengan demikian segala permasalahan akan dapat dilalui dengan penuh kemudahan.
(dicopas dari disini)

Wallahu alam

materi audio : tidak ada

blog comments powered by Disqus