Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Wednesday, July 7, 2010

MQ Pagi 07 Juli 2010

Wednesday, July 7, 2010
Pemateri: Ustadzah Rosyida
Materi: Maimunah binti al-Harits


Ringkasan Materi:
Maimunah binti al-Harits adalah istri Rasulullah yang sangat mencintai beliau dengan tulus selama hidupnya. Dalam keluarganya, Maimunah termasuk dalam tiga bersaudara yang memeluk Islam. Ibnu Abbas meriwayatkan dari Rasulullah, “Al-Mu’minah adalah tiga bersaudara, yaitu Maimunah, Ummu-Fadhal, dan Asma’.”

Maimunah dilahirkan enam tahun sebelum masa kenabian, sehingga dia mengetahui saat-saat orang-orang hijrah ke Madinah. Dia banyak terpengaruh oleh peristiwa hijrah tersebut dan juga banyak dipengaruhi kakak perempuannya, Ummul-Fadhal, yang telah lebih dahulu memeluk Islam, namun dia menyembunyikan keislamannya karena merasa bahwa lingkungannya tidak mendukung.

Dia menikah dengan Ibnu Mas’ud bin Amru bin Ats-Tsaqafi sebelum Islam, namun kemudian bercerai. Setelah itu dia menikah dengan Abu Ruham bin Abdul Uzza, seorang musyrik yang mati dalam keadaan syirik. Akhirnya, Maimunah tinggal bersama saudara perempuannya, Ummul Fadhal, istri Abbas bin Abdul Muththalib.

Suatu ketika, kepada kakaknya, Maimunah menyatakan niat penyerahan dirinya kepada Rasulullah. Ummul-Fadhal menyampaikan berita itu kepada suaminya sehingga Abbas pun mengabarkannya kepada Rasulullah. Rasulullah mengutus seseorang kepada Abbas untuk meminang Maimunah. Betapa gembiranya perasaan Maimunah setelah mengetahui kesediaan Rasulullah menikahi dirinya. Dialah satu-satunya wanita yang dengan ikhlas menyerahkan dirinya kepada Rasulullah ketika keluarganya hidup dalam kebiasaan jahiliyah. Allah telah menurunkan ayat yang berhubungan dengan dirinya:
“.. dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukminin…” (QS. Al-Ahzab:50)
Pernikahan Maimunah dengan Rasulullah dilaksanakan pada tahun ke-7 hijriah, setelah perjanjian Hudaibiyah dan Rasulullah bersama kaum muslimin memasuki Mekah untuk melaksanakan ibadah umrah qada.

Keteladanan yang dapat diambil dari beliau adalah:
  1. Maimunah memperlakukan istri-istri Rasulullah yang lain dengan baik dan penuh hormat dengan tujuan mendapatkan kerelaan hati beliau semata. Aisyah menggambarkannya sebagai berikut. “Demi Allah, Maimunah adalah wanita yang baik kepada kami dan selalu menjaga silaturahmi di antara kami.”
  2. Maimunah dikenal dengan kezuhudannya, ketakwaannya, dan sikapnya yang selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah. Riwayat-riwayat pun menceritakan penguasaan ilmunya yang luas.
  3. Maimunah adalah wanita pemberani dan berjiwa patriotik, dia tak segan-segan bersikap keras kepada para pelaku kemaksiatan, meskipun orang itu adalah kerabatnya sendiri. Ibnu Sa’ad menyebutkan, dari Yazid bin Al-Asham, dia berkata, “Pada suatu hari, seorang laki-laki kerabat Maimunah datang kepadanya. Dari laki-laki tersebut tercium bau minuman keras. Lantas Maimunah berkata dalam keadaan marah, “Demi Allah, mengapa engkau tidak keluar ke tengah-tengah kaum muslimin, lantas mereka akan mencambukmu?”
  4. Maimunah adalah seorang sahabat wanita yang memiliki kontribusi banyak dalam ranah jihad fi sabilillah. Maimunah ikut membantu mengobati tentara Islam yang terluka, membawa air dan menuangkannya ke mulut para mujahid yang kehausan di medan tempur. Tak hanya itu, dia juga membawakan untuk mereka perbekalan makanan.
  5. Setelah Rasulullah SAW wafat tinggallah Maimunah sendirian hingga 50 tahun. Semuanya beliau jalani dgn baik dan takwa serta setia kepada suaminya. Hingga karena kesetiaannya kepada suaminya beliau berpesan agar dimakamkan di tempat dilaksanakannya Walimatul ‘Ursy dgn Rasulullah
Semoga kaum muslimah bisa meneladani kisah hidup dan keutamaan dari Ummul Mu’minin Maimunah tersebut. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus