Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Wednesday, July 14, 2010

MQ Pagi 14 Juli 2010

Wednesday, July 14, 2010
Materi: Meredam kemarahan

Ringkasan Materi:
Sebagai seorang suami kita pasti pernah marah kepada istri, begitu juga sebaliknya. Sebagai seorang ayah atau ibu, kita juga pasti menemui sifat atau perbuatan anak yang membuat kita marah. Sebagai pimpinan mungkin kita juga tidak bisa menghidar dari keinginan memarahi anak buah. Marah memang sifat manusiawi, tetapi bukan sesuatu yang mustahil bagi kita untuk menghindarinya.

Sebagai seorang muslim yang baik, sudah seharusnya kita mencontoh suri tauladan kita, Rasulullah SAW dalam segala sisi kehidupan,termasuk dalam hal meredam kemarahan. Dari Abu Hurairah ra, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam: Berwasiatlah kepadaku. Beliau bersabda: Jangan menjadi seorang pemarah. Kemudian diulang-ulang beberapa kali. Dan beliau bersabda: Janganlah menjadi orang pemarah” (HR. Al Bukhari)

Sangat jelas pesan dari hadits di atas, bahwa Rasulullah tidak menginginkan umatnya mempunyai sifat pemarah. Jangan marah dengan urusan-urusan sepele dan duniawi, tetapi marahlah dengan alasan-alasan yang diperbolehkan oleh Allah dan RasulNya. Rasulullah marah ketika ada hak-hak manusia yang dilanggar oleh orang lain. Para nabi utusan Allah marah saat menyaksikan umatnya tidak mengikuti norma-norma hukum syari’at yang telah ditetapkan Allah. Seorang guru akan marah kepada murid-muridnya yang tidak patuh. Begitu juga para orang tua, mereka akan marah kepada anak-anaknya yang tidak berbakti, melalaikan ibadah, dst.

Kita dapat mencontoh Rasulullah dalam me-manage atau mengendalikan amarah, antara lain dengan:

1. Membaca Ta’awwudz.
Rasulullah bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk” (HR. Bukhari Muslim).
2. Berwudlu.
Rasulullah bersabda “Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah” (HR. Abud Dawud).
3. Duduk.
Dalam sebuah hadist dikatakan “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah” (HR. Abu Dawud).
4. Diam.
Dalam sebuah hadist dikatakan “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah” (HR. Ahmad).
5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat.
Dalam sebuah hadist dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi)
(dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini


blog comments powered by Disqus