Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Sunday, April 4, 2010

MQ Pagi 03 April 2010

Sunday, April 4, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Hindari perkataan sia-sia

Ringkasan Materi:
"Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat." (QS. As Shaff: 1-2)
Ayat diatas diturunkan berkenaan dengan seorang lelaki yang mengatakan dalam masalah perang Uhud hal-hal yang tidak ia lakukan, seperti memukul, menusuk dan membunuh musuh, padahal dia tidak melakukannya.
“Barangsiapa yang dapat menjamin bagiku (bahwa ia akan menjaga) apa yang berada diantara kedua rahangnya (lidah) dan apa yang berada di kedua pahanya (kemaluan), Aku akan menjamin baginya surga.” (HR. Bukhari)
Berbicara memang mudah, tetapi jangan sampai hal ini membuat kita melebihkan kenyataan yang ada. Pastikanlah setiap perkataan harus melalui proses pertimbangan yang matang. Jangan sampai tergelincir dengan mengatakan sesuatu dusta. Ingatlah, segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan.

Dari kata-kata yang keluar orang dapat dibedakan menjadi 4(empat), yaitu:
  1. Perkataan orang yang mempunyai derajat tinggi, dari orang seperti ini akan muncul perkataan yang benar, bermanfaat, selalu menyangkut Allah dan solutif
  2. Perkataan orang biasa, orang seperti ini terbiasa untuk menceritakan kejadian/peristiwa yang ada tetapi berisi hikmah
  3. Perkataan orang rendahan, orang seperti ini terbiasa untuk mengeluh, menghina, dia adalah seorang yang senang melihat segala sesuatu dari sisi negatif
  4. Perkataan orang dangkal, orang seperti ini cenderung senang membicarakan diri sendiri
Sebaiknya tidak menceritakan sesuatu hal dengan maksud untuk dipuji orang, buat apa? Bukankah hati ini dalam kekuasaan Allah, buat apa bersusah payah menyenangkan hati orang lain?

Tidak semua hal harus dikatakan, sebelum berbicara sebaiknya diperiksa dulu, benar/tidak, berlebihan/tidak, perlu/tidak. Latihlah hati untuk bisa menjadi radar untuk menilai setiap perkataan dan perilaku kita. Semakin peka hati kita, maka kita akan semakin tahu tindakan yang kita lakukan ini melenceng ataukah sia-sia. Bagaimana melatih kepekaan hati? Tentunya dengan mendekat kepada Allah.

Sesi II
Pemateri: Ustadz Mulyadi Al Fadil
Materi: Potensi Manusia

Ringkasan Materi:
Secara umum manusia memiliki 3(tiga) potensi, yaitu: potensi fisik, akal, dan hati. Potensi fisik ini harus dijaga, karena dengan fisik yang prima kesempatan beribadah kepada Allah menjadi lebih mudah dilakukan. Bahkan Islam sangat menganjurkan agar kita memiliki fisik yang sehat. Almu`minuni qowiyyu, mu`min yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mu`min yang lemah.

Potensi yang kedua adalah akal. Akal inilah yang membedakan kita dengan makhluk Allah lainnya. Dengan akal kita dapat membedakan antara yang baik dan yang tidak baik. Dengan adanya akal kita juga dapat mengelola bumi dan membangun peradaban.

Potensi ketiga adalah hati. Inilah potensi terpenting manusia, karena baiknya fisik dan akan tergantung pada beningnya hati. Rasulullah saw bersabda “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati”

Terlepas dari itu, ketiga potensi ini harus bisa dimaksimalkan, tidak boleh ada yang pincang, karena semua potensi itu saling berkaitan.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus