Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Thursday, April 8, 2010

MQ Pagi 09 April 2010

Thursday, April 8, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Surga dunia

Ringkasan Materi:
Kita semua pasti ingin masuk surga. Tetapi, kita jarang sekali melakukan hal yang makin mendekatkan diri kesana, bahkan berdoapun cenderung cuma basa-basi.

Seseorang, jika sudah menginginkan sesuatu, pasti akan dikejar habis-habisan. Tetapi, untuk yang menginginkan surga, pernahkah kita berusaha habis-habisan? Pernahkah kita memikirkan nasib keluarga kita kelak? masuk surga atau tidak? Apakah kita kepikiran atas rejeki yang telah kita usahakan, halal atau tidak? Periksa lagi, seberapa besar keinginan kita akan surga? basa basikah?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Di dunia itu terdapat surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka dia tidak akan memperoleh surga akhirat”

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa surga dunia adalah mencintai Allah, mengenal Allah, senantiasa mengingat-Nya, merasa tenang dan thuma’ninah ketika bermunajat pada-Nya, menjadikan kecintaan hakiki hanya untuk-Nya, memiliki rasa takut dan dibarengi rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertawakkal pada-Nya dan menyerahkan segala urusan hanya pada-Nya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah kekayan itu dengan banyaknya harta. Tetapi, sesungguhnya kaya itu ialah kaya jiwa" (HR. Bukhari Muslim)
Sakit-sehat, lapang-sempit, dinaikkan-dirutunkan, diberi dunia - diambil lagi, bahagia-sedih, susah-senang, sikapi dengan tenang, tidak perlu puji dan dibalas budi. Lempeng aja. Tetaplah tersenyum, bersikap sopan, santun, pemaaf, tenang, damai, sakinah. Itulah surga dunia.

Jangan tempelkan dunia pada hati, semua hal pasti digilirkan oleh Allah, uang yang kita dapat-pun pada saatnya nanti akan keluar, sikapi dengan tenang, ada dan tiada tidak lantas membuat gelisah karena semua hal ditempatkan pada tempat yang sebenarnya. Sepatu ditempatkan dikaki, uang ditempatkan di dompet, dunia ditempatkan di dunia. Hati cukuplah untuk Allah.

Jangan risaukan rejeki yang akan datang, selama kita hidup, demi Allah semua akan dicukupi. Yang menjadi masalah justru cara kita dalam menjemput rejeki yang ada, sudah sesuatu dengan syariat yang ditetapkan Pemilik Rejeki atau tidak. Jangan sibukkan diri memikirkan rejeki yang sudah dijamin, tetapi sibuklah mengingat Allah.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Ali Imran: 190-191)
Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus