Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Tuesday, April 6, 2010

MQ Pagi 07 April 2010

Tuesday, April 6, 2010
Pemateri: Ustadzah Rosyida
Materi: Juwairiyah Binti Al-Harits, wanita yang membawa berkah bagi kaumnya

Ringkasan Materi:
Juwairiyah binti Al-Harits bin Abi Dhirar bin Al-Habib Al-Khuza’iyah Al-Mushthaliqiyah adalah putri dari Al Harits bin Abu Dhirar pemimpin Bani Musthaliq. Sebelum memeluk islam beliau bernama Burrah, Juwairiyah dikenal sebagai gadis yang luas ilmunya dan baik akhlaknya.

Setelah kemenangan kaum muslimin atas Bani Musthaliq dalam Perang Muraisi, Juwairiyah termasuk salah satu tawanan perang yang diberikan untuk Tsabit bin Qais bin Syamas. Begitu mengetahui dirinya menjadi tawanan, Juwairiyah mengajukan keinginannya untuk membebaskan diri kepada Tsabit dan Rasulullah saw.

Saat diijinkan bertemu Rasulullah, dia berkata, "Rasulullah, aku Burrah, putri dari Al Harits. Ayahku adalah pemimpin kaumku. Sekarang aku ditimpa kemalangan dengan menjadi tawanan perang dan jatuh ke tangan Tsabit bin Qais. Ia memang lelaki baik, tidak pernah berlaku buruk padaku. Namun ketika kukatakan aku ingin menebus diri, ia membebaniku dengan sembilan keping emas. Maka kupikir lebih baik minta perlindungan padamu. Tolong, bebaskan aku!"

Rasulullah berpikir sejenak. Iba hati Rasulullah menyaksikan Juwairiyah, seorang wanita terhormat yang tiba-tiba berubah menjadi budak. Lalu Rasul balik bertanya, "Maukah engkau yang lebih baik dari itu?"
Jawaban Rasulullah kemudian membuat Juwairiyah tercengang, namun wajahnya berseri-seri. Betapa tidak, selain Rasulullah sendiri yang akan membayar tebusan, Rasulullah pun melamarnya. Dengan senyuman, Juwairiyah menerima pinangan Rasulullah, lalu memeluk Islam.

Setelah itu tersebarlah berita bahwa Rasulullah saw telah menikahi Juwairiyah binti Al-Harits bin Abi Dhirar, maka orang-orang berkata:"Kalau Rasul menikahi Juwairiyah maka tawanan kita adalah kerabat Rasulullah saw, maka mereka melepaskan tawanan perang yang mereka bawa, hal ini menyebabkan Bani Musthaliq berbondong-bondong memeluk islam". Bahkan, Aisyah ra mengatakan "Aku tidak mengetahui jika ada seorang wanita yang lebih banyak berkahnya terhadap kaumnya daripada Juwairiyah."

Mendengar putrinya berada dalam tawanan kaum muslimin, al-Harits bin Abu Dhirar mengumpulkan puluhan unta dan dibawanya ke Madinah untuk menebus putrinya. Sebelum sampai di Madinah dia berpendapat untuk tidak membawa seluruh untanya, dan menyembunyikan dua ekor unta yang terbaik. Lalu dia pergi ke Madinah dan menemui Rasulullah. Maka Nabi saw bersabda:"Bagaimana pendapatmu seandainya anakmu disuruh memilih diantara kita, apakah anda setuju?".

"Baiklah", katanya. Kemudian ayahnya mendatangi Juwairiyah dan menyuruhnya untuk memilih dirinya dengan Rasulullah maka Juwairiyah menjawab,"Aku memilih Allah dan Rasul-Nya"

Setelah itu Rasul menanyakan perihal dua ekor unta yang disembunyikan. Mendengar pertanyaan itu Al Harits langsung terperangah, hatinya terguncang hingga tampak bingung. Lalu ia berkata, "Demi Allah, kau benar-benar utusan Allah. Tak ada yang tahu masalah ini selain Allah." Ia lalu masuk Islam, dan secara serentak diikuti seluruh kaumnya.

Juwairiyah telah memeluk Islam dan keimanan di hatinya telah kuat. Semata-mata dia mengikhlaskan diri untuk Allah dan Rasul-Nya. Ibnu Abbas banyak meriwayatkan shalat dan ibadahnya, di antaranya, "Ketika itu Rasulullah saw hendak melakukan shalat fajar dan keluar dan tempatnya. Setelah shalat fajar dan duduk hingga matahari meninggi, beliau pulang, sementara Juwairiyah tetap dalam shalatnya. Juwairiah berkata, 'Aku tetap giat shalat setelahmu, ya Rasulullah.’ Nabi bersabda, 'Aku akan mengatakan sebuah kalimat setelahmu. Jika engkau kenjakan, niscaya akan lebih berat dalarn timbangan, 'Maha Suci Allah, sebanyak yang Dia ciptakan. Maha Suci Allah Penghias Arasy-Nya. Maha Suci Allah, unsur seluruh kalimat-Nya' "

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah saw masuk ke rumah Juwairiyah binti Harits pada hari Jumat sedang ia sedang berpuasa. Lalu Nabi bertanya kepadanya "Apakah engkau berpuasa kemarin?" Dia menjawab "Tidak" dan besok apakah engkau bermaksud ingin berpuasa? "Tidak" jawabnya. Kemudian Nabi bertanya lagi dia menjawab tidak pula. "Kalau begitu berbukalah sekarang!"

Begitulah, ada banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan hidup Juwairiyah binti Al-Harits, seorang muslimah yang cerdas, berani mengeluarkan pendapat, mampu menjaga kehormatan (berupaya sekuat tenaga melepaskan diri dari status tawanan perang), taat beribadah, suka belajar, dan bisa menerima kritik dan memperbaiki diri atas kesalahan yang pernah dilakukan.

Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus