Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Friday, June 11, 2010

MQ Pagi 12 Juni 2010

Friday, June 11, 2010
Pemateri: Ustadz Shalahudin
Materi: Ma’rifatul Nafsi - mengenal diri manusia


Ringkasan Materi:
Ma’rifatul Nafsi atau Ma’rifatul insaan adalah ilmu untuk mengetahui hakikat diri manusia. Banyak ayat di dalam Alquran yang menyebutkan tentang hakikat diri manusia. Bila dikelompokkan dalam bagian yang lebih kecil, kita dapat bagi proses pengenalan terhadap diri ini menjadi 3 yaitu :

(1) PROSES KEJADIAN MANUSIA
Dalam AlQuran Surat Al-Hajj ayat 5 diterangkan secara detil proses kejadian manusia sejak dari tanah dan setetes mani yang kemudian berubah menjadi segumpal darah dan segumpal darah untuk kemudian ditiupkan ruh serta ditetapkan takdirnya di dalam rahim. Setelah lahir, menjadi bayi yang kemudian tumbuh dewasa, dengan sebagian diwafatkan dan sebagian lagi dipanjangkan umurnya hingga mencapai fase pikun. Ayat ini secara gamblang menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang berproses dan tidak instan serta diadakan oleh Allah dari ketiadaannya.

Selain ayat di atas, dalam AlQuran surat Ar-Ruum ayat 54 juga menyebutkan bahwa manusia diciptakan dalam keadaan lemah, untuk kemudian menjadi kuat, dan lemah kembali. Manusia memang datang ke dunia dalam keadaan lemah, setidaknya lemah dalam 3 hal yaitu dalam bentuk fisik (ketampanan/kecantikan), lemah dalam harta, dan lemah dalam akal. Dalam prosesnya, akan menjadi kuat untuk kemudian dilemahkan kembali oleh Allah.

(2) PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM MANUSIA (Bahasa,Warna Kulit, dll)
Allah menciptakan manusia dalam perbedaan-perbedaan yang kaya dan semuanya itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Dalam AlQuran surat Ar Ruum ayat 22 disebutkan bahwa di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah Ia menciptakan langit dan bumi dan bahasa serta warna tubuh yang berlain-lainan. Yang terpenting dari perbedaan ini adalah bila berkolaborasi seharusnya bisa menjadi takaful (saling menanggungjawabi) dan menjadi kebaikan.

Selain itu dalam ayat yang lain, di surat Al-Hujuraat ayat ke 13 juga dijelaskan tentang kondisi manusia yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal satu sama lain.

(3) PERHIASAN MANUSIA
Allah juga menciptakan manusia lengkap dengan perhiasan yang akan memperindahnya. Dalam surat Ali Imran ayat 14 dipaparkan bahwa perhiasan dunia manusia dapat terdiri atas pasangan (suami/istri), keturunan (anak-anak), dan harta yang berbentuk uang,kendaraan, ternak, dan tempat usaha.

Walaupun perlu diingat bahwa semua itu adalah perhiasan dunia yang seharusnya menjadi alat untuk menggapai perhiasan hakiki yakni surga. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus