Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Tuesday, August 17, 2010

MQ Pagi 14 Agustus 2010

Tuesday, August 17, 2010

Materi: Berdzikir dengan hati

Salah satu penamaan lain terhadap bulan Ramadhan adalah Syahrul Tarbiyah (BulanPendidikan) karena pada bulan inilah waktu yang tepat bagi kita untuk mendidik diri kita lebih disiplin (dapat mengatur waktu dengan lebih baik), meningkatkan ketaatan (dengan membiasakan kebiasaan-kebiasaan yang baik), dan mendatangi pusat-pusat ilmu.

Pada Bulan Ramadhan, memang ada kecenderungan kita semangat meningkatkan ibadah dengan berbagai cara seperti lebih banyak shalat di mesjid, memperbanyak tadarus, dll.Ada baiknya, Ramadhan juga kita pakai untuk mengevaluasi kualitas ibadah kita. Apakah yang kita lakukan sudah sesuai dengan yang sepatutnya dan apakah sudah sama dengan yang disukai Allah.

Salah satu ibadah yang harus senantiasa kita evaluasi adalah dzikir. Yang pertama harus kita perhatikan, jangan sampai kita fokus ke jumlah dengan mengabaikan esensi dzikir tersebut. Yang terpenting dari dzikir adalah pengakuan, baik pengakuan akan kesucian Allah, pengakuan kebesaran Allah, kebersyukuran, penyesalan dan permohonan ampun, serta pengakuan-pengakuan yang lain. Seyogyanya pengakuan itulah yang keluar dari hati tanpa terlalu mementingkan jumlah sebab yang dilihat oleh Allah adalah hati kita.

Selain itu, alangkah baiknya jika kita paham apa yang di-dzikir-kan sehingga dzikir menjadi berisi dan tidak hanya di bibir dan di jari. Dzikir yang dipahami akan lebih dapat kita rasakan. Diucapkan tidak perlu dengan keras namun lembut yang penting khusyu' dan meresap.

Karena Allah menilai hati kita, mari kita jadikan Ramadhan untuk mulai berdzikir dengan hati.. khusyu, penuh pengakuan, dipahami,dan dirasakan. (dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab


blog comments powered by Disqus