Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Monday, August 23, 2010

MQ Pagi 22 Agustus 2010

Monday, August 23, 2010
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Nikmat terbesar = raga yang patuh + hati yang yakin

Ringkasan Materi:
Tausyiah pagi ini disampaikan Aa'Gym dari mesjid Cheng Ho di Surabaya. Sesuai dengan namanya mesjid ini memang mayoritas diisi jemaah keturunan tionghoa yang sudah memeluk agama Islam. Sedikit menengok sejarah, Laksamana Cheng Ho adalah seorang pelaut besar di cina. Beliau adalah muslim yang taat dan sangat dipercaya oleh kaisar cina yang berkuasa pada saat itu. Armada yang dipimpinnya sangat besar, terdiri dari paling tidak kapal besar dengan anak buah kapal tidak kurang dari 28,000 orang.Dalam perjalanan keliling dunianya beliau mampir ke tanah Indonesia, namun bukan untuk menjajah melainkan untuk menyambung silaturrahmi dengan para muslim diIndonesia.

Umumnya keturunan tionghoa bukan beragama islam sejak lahir, dan jika terbentuk komunitas muslim biasanya karena proses pembelajaran dan pencarian hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi muallaf. Kemuliaan kita di mata Allah bukanlah dari lamanya kita memeluk Islam,namun dari tingkat ketakwaan kita kepada Allah

Hati yang yakin pada Allah dan Lahir yang patuh terhadap Allah adalah kunci dari bahagia kehidupan kita. Bagaimana untuk mencapai hati yakin dan lahiriah yang patuh tersebut? Dengan memperbaiki kualitas kita sebagai seorang muslim yang juga mukmin seperti yang terpapar dalam rukun islam dan rukun iman.

Periksa dan nilai dengan jujur,apakah syahadat kita masih sekedar di mulut atau sudah dibuktikan dengan ibadah shalat dan berpuasa yang baik. Sudahkah kita menunaikan zakat dengan ikhlas....dan seberapa besar keinginan, tekad serta kepercayaan kita untuk dapat beribadah haji ke tanah suci.

Demikian pula dengan kualitas keimanan. Bagaimana kadar tingkatan keimanan kita. Apakah kita yakin karena keilmuan saja, atau yakin semata-mata karena sudah pernah melihatnya, atau kita sudah yakin seutuhnya karena percaya pada Allah.

Semoga dengan jujur menilai kualitas keislaman dan keimanan kita, kita akan dengan serius terus memperbaiki diri demi mendapatkan hidup bahagia karena hati kita yakin dan raga lahiriah kita patuh hanya kepada Allah.(dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

blog comments powered by Disqus