Live Streaming Aa' gym di USTREAM

Cek terus halaman ini untuk melihat ceramah aa' secara live via ustream. Jadwal live streaming - menyusul, atau kunjungi http://www.ustream.tv/channel/aagym-dt untuk melihat rekamannya.

Kajian Asmaul Husna - tiap Kamis malam pukul 19.30 wib

Live video chat by Ustream

Sunday, August 22, 2010

MQ Pagi 21 Agustus 2010

Sunday, August 22, 2010
Sesi I
Pemateri: KH Abdullah Gymnastiar
Materi: Menjaga ikhlas

Ringkasan Materi:
Mari kita perhatikan lebih seksama apa yang terjadi pada saat kita bersedekah. Kita memberikan sebagian rizki yang merupakan karunia dari Allah, penerima sedekah disediakan takdirnya oleh Allah agar dipertemukan dengan kita, dan keinginan untuk bersedekah dihujamkan oleh Allah dalam hati kita.Jadi apa sebenarnya peran kita karena sesungguhnya perbuatan baik tersebut murni merupakan karya Allah??? Pada saat kita berbuat baik, sesungguhnya tugas kita hanyalah satu, yaitu MENJAGA IKHLAS.

Kadang kita terjebak pada rasa narsis dan ingin mendapatkan pengakuan dari makhluk lain. Padahal salah satu ciri diri kita kurang bersungguh- sungguh tulus karena Allah adalah 'butuhnya'pengakuan akan kebaikan-kebaikan, jasa, amal-amal, perubahan diri, dari orang lain. Senang menyebut-nyebut, menceritakan dan menyebarkannya, demi pengakuan orang.

Sebaiknya kita tidak sibuk mencari pengakuan orang lain, namun lebih sibuk berusaha mendapatkan penerimaan terhadap kebaikan yang kita lakukan dari Allah. Contoh paling nyata seseorangyang seluruh hidupnya diperuntukan untuk mencari pengakuan dan ridha Allah adalah Rasulullah. Meskipun ditempa penghinaan yang luar biasa dalam hidupnyanamun tidak sedikitpun mengurangi kemuliaan beliau. Karena beliau sangat kuat menjaga amalnya hanya untuk Allah, maka Allah memberikan kemuliaan yang tidaktergoyahkan oleh apapun. Rasul menjadi pribadi yang sangat efektif prilakunya, super bertenaga lisannya dan sikapnya selalu menggugah orang lain untuk berbuat lebih baik.

Sesungguhnya barang siapa yg benar2 murni tulus pasti tak akan membutuhkan pengakuan atau penilaian apapun dari selain Allah. Bila kita puas hanya dengan penilaian Allah, niscaya akan sangat tentram hatinya (dicopas dari sini)

Sesi II
Pemateri: Ustadz Mulyadi Al Fadil
Materi: Orang paling bijaksana, berilmu dan kaya

Ringkasan Materi:
Nabi Musa adalah orang yang berkesempatan untuk berdialog dengan Allah, meskipun tidak bertemu secara fisik namun nabi Musa mendengar suara Allah secara langsung dan beliau mempergunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan 3 pertanyaan kepada Allah.

Pertanyaan yang pertama : Wahai Allah, siapakah di antara hamba-hamba-Mu yang paling bijaksana??

Allah menjawab: Hamba-Ku yang paling bijaksana adalah mereka yang memperlakukan orang lain, sebagaimana mereka memperlakukan dirinya sendiri. Mereka yang mengadili orang lain sebagaimana memberi keadilan bagi dirinya sendiri. Mereka yang memberi pada orang lain sebagaimana mereka member pada dirinya sendiri

Pernyataan yang begitu lugas dari Allah dan sesungguhnya mudah untuk dimengerti, meskipun berat untuk dilakukan. Menempatkan diri dalam perspektif yang berlawanan akan membantu kita dalam usaha menjadi hamba yang paling bijaksana.

Kemudian Nabi Musa menyampaikan pertanyaan yang kedua : Wahai Allah, lalu siapakah di antara hamba-hamba-Mu yang paling berilmu?? Allah kemudian menjawab : Orangyang paling berilmu di antara kalian adalah orang yang paling mengenal Aku.

Orang yang paling berilmu menurut Allah bukanlah orang yang memiliki titel berderet, dengan prestasi akademik yang panjang. Namun orang yang paling berilmu di mata Allah adalah orang yang menghabiskan tiap detik, tiap menit,tiap jam dalam hidupnya untuk mengenal Allah dan karunia Allah. Kenal pada Allah akan membuat seorang hamba sulit untuk bersombong diri serta tidak bersyukur.

Lalu Nabi Musa menyampaikan pertanyaan yang terakhir : Wahai Allah, lalu siapakah di antara hamba-hamba-Mu yang paling kaya??

Allah kemudian menjawab : Orangyang paling berilmu di antara kalian adalah mereka yang ridha dengan apa yang telah Aku tentukan setelah mereka berikhtiar dan berupaya secara bersungguh-sungguh.

Kita dituntut berikhtiar semaksimal mungkin secara ikhlas, namun tetapridha dengan segala hasil yang ditentukan Allah, meskipun hasil tersebut tidak sesuai dengan harapan diri kita. Apabila kita mampu menerima dengan hati yang ridha apapun ketentuan Allah setelah kita berupaya sungguh-sungguh, makakitalah orang yang paling kaya di mata Allah.

Semoga kita semua selalu diberi kemampuan dan kesempatan untuk berusaha masuk dalam 3 golongan yang hamba paling bijaksana, paling berilmu dan paling kaya di mata Allah.(dicopas dari sini)

Wallaahu a’lam bish-shawaab

materi audio dapat didownload disini

blog comments powered by Disqus